Kapanlagi.com - Tragedi terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (4/2/2025) malam. Kecelakaan beruntun yang melibatkan enam kendaraan, termasuk sebuah truk tronton yang membawa galon, merenggut nyawa delapan orang dan melukai sebelas lainnya. Insiden ini kembali menambah daftar panjang kecelakaan di jalan tol yang diduga disebabkan oleh rem blong.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Eko Prasetyo, mengungkapkan bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. "Yang meninggal dunia delapan dan luka-luka 11, terakhir barusan," kata Eko seperti yang dikutip dari Antara. Para korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi untuk mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.
Tak hanya menelan korban jiwa, insiden ini juga menyebabkan tiga kendaraan terbakar habis, sementara tiga lainnya mengalami kerusakan parah. Proses evakuasi korban dan kendaraan berlangsung hingga dini hari, dan sebagian gerbang tol sempat ditutup guna kelancaran penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Insiden kecelakaan bermula ketika sebuah truk tronton bermuatan galon melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta melalui ruas jalan Tol Bogor-Jakarta. Saat memasuki Gerbang Tol Ciawi 2, truk diduga mengalami kegagalan fungsi rem atau rem blong.
"Diduga kendaraan tersebut mengalami gagal fungsi rem (rem blong) sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi (pembayaran e-tol)," ujar Kombes Eko Prasetyo. Akibatnya, tabrakan beruntun pun terjadi, menimpa kendaraan yang sedang mengantre di gerbang tol.
Truk yang hilang kendali langsung menabrak beberapa mobil yang sedang berhenti untuk pembayaran tol. Benturan keras menyebabkan beberapa kendaraan mengalami kerusakan parah dan tiga kendaraan lainnya terbakar. Petugas tol yang berada di lokasi segera melaporkan insiden ini dan mengevakuasi korban.
Dalam sebuah insiden tragis yang mengguncang, kecelakaan di gerbang tol telah merenggut nyawa delapan orang dan melukai sebelas lainnya, yang kini tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Ciawi.
Data yang dihimpun oleh kepolisian menunjukkan total 19 korban, dengan Kompol Yudiono dari Kasat Lantas Polresta Bogor Kota mengonfirmasi situasi ini.
Tak hanya itu, kecelakaan ini juga menimbulkan kerusakan pada infrastruktur gerbang tol, di mana dua dari enam gardu tol mengalami kerusakan parah akibat benturan yang dahsyat.
Hingga pagi hari, petugas masih sibuk membersihkan puing-puing kendaraan yang terbakar, berusaha mengembalikan kondisi normal di lokasi yang penuh duka ini.
Setelah insiden kecelakaan yang mengejutkan, petugas kepolisian dan tim evakuasi langsung beraksi, berusaha sekuat tenaga menyelamatkan para korban dan mengamankan lokasi kejadian. Jasa Marga, selaku pengelola tol, segera mengumumkan penutupan sementara beberapa gardu tol demi kelancaran proses evakuasi.
Namun, pada Rabu pagi, kabar baik datang saat sebagian gerbang tol kembali dibuka untuk menjaga arus lalu lintas tetap mengalir, meski beberapa gardu masih dalam tahap perbaikan. Pengguna jalan diingatkan untuk selalu waspada dan mematuhi petunjuk dari petugas yang bertugas di lapangan.
Pihak kepolisian masih menggali informasi mendalam mengenai penyebab kecelakaan yang mengejutkan ini. Sementara dugaan awal mengarah pada rem blong yang membuat truk tak terkendali saat melaju menuju gerbang tol, penyidik tak hanya berfokus pada sopir dan saksi mata.
Mereka juga berencana melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi kendaraan yang terlibat, guna memastikan apakah masalah teknis atau faktor lain turut berperan dalam insiden tragis ini.
Setelah proses evakuasi rampung, arus lalu lintas di sekitar Gerbang Tol Ciawi mulai menunjukkan tanda-tanda normal kembali. Meski demikian, pengendara diimbau untuk tetap waspada, karena dua gardu tol masih dalam tahap perbaikan.
Jasa Marga pun mengingatkan agar pengguna jalan memanfaatkan gardu yang beroperasi guna menghindari antrean yang mengular. Selain itu, pihak berwenang meminta agar semua pengendara, terutama yang mengemudikan kendaraan berat dengan muatan besar, lebih berhati-hati.
Langkah-langkah pencegahan kecelakaan terus digalakkan, termasuk pemeriksaan rutin kondisi kendaraan sebelum memasuki jalur tol, demi keselamatan bersama di jalan raya.
Dugaan awal menunjukkan bahwa kecelakaan disebabkan oleh rem blong pada truk tronton yang mengangkut galon.
Sebanyak delapan orang meninggal dunia dan sebelas orang mengalami luka-luka.
Sebagian gerbang tol telah dibuka, namun dua gardu masih dalam perbaikan akibat kerusakan dari kecelakaan.