Kapanlagi.com - PMS mungkin kini sudah jadi istilah yang cukup umum. Seperti yang kita tahu, PMS memang lekat dengan perempuan. Namun, tak ada salahnya juga bagi para laki-laki untuk tahu apa arti PMS yang sesungguhnya. Pasalnya, selama ini PMS masih dipandang anggap sebagai hal remeh sebatas pada bad mood yang biasa dialami perempuan.
Padahal, PMS tak sekadar perubahan mood pada perempuan. Sehingga, tak dibenarkan jika menganggap PMS sebagai hal sepele tanpa mengetahui artinya yang sesungguhnya. Arti PMS sesungguhnya adalah sindrom pramenstruasi yang umum terjadi pada wanita. PMS merupakan gejala alamiah yang cukup umum dialami oleh perempuan jelang masa menstruasi.
Nah untuk tahu lebih lanjut apa arti PMS yang sesungguhnya, serta informasi berkaitan PMS lainnya, simak ulasan berikut yang telah kapanlagi.com rangkum dari berbagai sumber.
Apa arti PMS seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu premenstrual syndrome atau sindrom pramenstruasi. Sesuai dengan istilahnya, sindrom ini merupakan gejala alamiah yang kerap muncul pada prempuan di jelang masa menstruasinya. Secara umum, PMS terjadi antara satu atau dua minggu sebelum menstruasi hari pertama.
Selama ini apa arti PMS sering dikaitkan dengan kondisi mood seorang perempuan yang memburuk. Hal itu tak sepenuhnya benar, tapi juga tak sepenuhnya salah. Pasalnya secara umum PMS memang bisa mempengaruhi kondisi emosi seseorang. Bahkan tak saja emosi, fisik dan aktivitas seorang perempuan juga bisa terganggu karena PMS.
Dalam ranah medis, diketahui ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seorang perempuan mengalami PMS. Dilansir dari merdeka.com, berikut beberapa hal yang jadi penyebab PMS.
1) Perubahan Hormon
PMS terjadi karena perubahan hormon jelang masa menstruasi. Naik turunnya hormon pada wanita, yaitu hormon estrogen dan progesteron, dapat memicu terjadinya PMS.
2) Perubahan Reaksi Kimia di Otak
Adanya perubahan reaksi kimia di otak juga bisa memicu seorang perempuan mengalami PMS. Perubahan seretonin pada otak memainkan peran penting dalam suasana hari, sehingga bisa memicu gejala PMS. Lebih lanjut, jumlah serotonin yang tidak mencukupi bisa membawa seorang wanita ke tahap stres bahkan depresi.
3) Depresi
Depresi sendiri juga bisa jadi penyebab dan pemicu yang memperparah gejala arti PMS. Depresi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurang berolahraga, penyalahgunaan obat-obatan, trauma fisik, dan riwayat PMS dalam keluarga.
Tak sedikit orang yang salah mengartikan PMS sebagai menstruasi atau haid. Padahal PMS dan menstruasi adalah dua hal yang sama sekali berbeda. Sebagaimana yang disinggung sebelumnya, Sementara, haid merupakan menstruasi itu sendiri. Itu artinya, PMS muncul sebagai salah satu gejala atau pertanda akan datangnya masa haid atau menstruasi.
Dari segi pengertian, haid atau menstruasi merupakan kondisi keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan dinding rahim lantaran sel telur yang tidak dibuahi. Hal ini tentu jelas berbeda dengan apa arti PMS, yaitu sindrom pramenstruasi yang dialami perempuan ketika akan memasuki masa menstruasi.
Di samping itu, perbedaan antara PMS dan haid juga bisa dilihat dari gejalanya. Saat mengalami menstruasi atau haid, seorang perempuan biasanya akan mengalami beberapa gejala seperti nyeri atau kram perut, sakit pinggang, pusing, dan sebagainya. Sementara, gejala-gejala PMS bisa kalian lihat dalam uraian berikutnya.
PMS tak akan muncul begitu saja. Kemunculan PMS sering kali disertai dengan sejumlah gejala. Tak saja perubahan mood yang jadi tidak stabil, masih ada beberapa gejala lainnya. Nah untuk tahu lebih dalam apa arti PMS, berikut gejala-gejalanya yang juga penting untuk diketahui.
1) Mood Swing
Mood swing jadi salah satu gejala umum dari PMS. Ketika mengalami PMS seorang perempuan akan kesulitan mengendalikan emosinya sendiri. Seorang perempuan yang sedang PMS cenderung mudah mudah tersinggung, cemas, atau merasa sedih. Tapi gejala ini biasanya hilang begitu menstruasi dimulai.
2) Mudah Lelah
Selama mengalami PMS seorang perempuan akan merasa lebih mudah lelah. Hal ini juga dipengaruhi kondisi mood atau emosinya yang tidak stabil dalam mengerjakan berbagai pekerjaan.
3) Tidur Terganggu
PMS juga bisa membuat perempuan sulit untuk tidur. Hal ini cukup banyak dipengaruhi oleh berbagai kondisi buruk yang dialami seperti mood swing, kelelahan, dan sakit di berbagai bagian tubuh.
4) Sakit di Sejumlah Anggota Tubuh
PMS juga kerap kali disertai dengan gejala berupa nyeri di sejumlah anggota tubuh, seperti kepala, pinggang, perut, dan payudara. Gejala ini bisa muncul kapan saja saat mengalami PMS, dan umumnya akan berangsur-angsur hilang ketika masa menstruasi tiba.
5) Muncul Jerawat
Saat menstruasi, jerawat di wajah juga sering kali muncul tiba-tiba. Jerawat sebagai gejala PMS yang biasanya muncul di bagian dagu dan rahang. Akan tetapi, tak jarang juga jerawat muncul di bagian lain seperti di bagian punggung.
PMS memang tergolong satu kondisi normal yang bisa terjadi pada setiap wanita. Kendati demikian, rasa nyeri dan tidak nyaman akibat gejala PMS ternyata tetap bisa diatasi dengan beberapa gejala. Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala PMS adalah sebagai berikut.
1) Mengonsumsi makanan bergizi, perbanyak makan sayur dan biji-bijian.
2) Sementara hindari untuk mengonsumsi garam, kafein, dan alkohol.
2) Melakukan olahraga ringan.
3) Istirahat yang cukup
4) Mandi air hangat
5) Mengompres bagian tubuh yang mengalami nyeri.
6) Mengonsumsi obat pereda nyeri akibat PMS jika diperlukan.
7) Mengonsumsi kunyit.
8) Banyak minum air putih.
9) Melakukan pemijatan, mengoleskan minyak esensial, atau hal lain yang bisa membuat rileks.
10) Jangan merokok.
Itulah di antaranya ulasan tentang apa arti PMS beserta gejala dan cara mengatasi gejalanya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan.