Kapanlagi.com - Primbon Jawa telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Jawa. Sudah diturunkan secara turun-temurun, penggunaan primbon Jawa kini mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk untuk meramalkan jodoh. Dengan panduan yang ada dalam primbon, masyarakat meramalkan jodoh lewat sebuah metode hitungan. Salah satu hasil dari hitungan tersebut ada yang dikenal dengan istilah pasangan padu primbon Jawa.
Metode hitungan jodoh dalam primbon Jawa cukup kompleks, tapi tetap bisa dipelajari. Dari proses hitungan tersebut nantinya dapat diperoleh angka yang diyakini dapat menggambarkan prediksi rumah tangga sepasang kekasih kelak ketika memutuskan menikah. Masyarakat Jawa meyakini bahwa melalui primbon, mereka dapat mengetahui potensi keserasian antara dua orang dan sejauh mana hubungan mereka akan bertahan.
Terkait dengan pasangan padu, primbon Jawa memprediksikan mereka akan mempunyai kehidupan rumah tangga yang berliku. Penasaran, bagaimana penjelasan lebih lengkapnya? Untuk mengetahuinya, langsung saja simak ulasan berikut ini:
Pasangan Padu, menurut primbon Jawa diprediksi mempunyai nasib hubungan yang kurang baik. Dalam perjalanan rumah tangga pasangan Padu diramalkan bakal menjumpai permasalahan kompleks, mulai dari ketidakcocokan hingga hal-hal serius yang bisa menyebabkan potensi tantangan dan konflik.
Salah satu aspek yang sering muncul adalah masalah ekonomi. Jika memaksakan melanjutkan hubungan, pasangan Padu mungkin perlu bersama-sama mengatasi kesulitan keuangan untuk menjaga stabilitas kehidupan rumah tangga mereka. Pasangan Padu juga rentan berselisih paham karena perbedaan pemikiran. Karenanya, jika memaksakan menikah, pasangan Padu harus berusaha saling mengerti dan menghargai pasangannya.
Dengan menerapkan hal-hal tersebut, bukan tidak mungkin pasangan Padu menurut primbon Jawa tetap menjalani rumah tangga yang harmonis dan bahagia. Sebab bagaimanapun, primbon adalah sebuah tradisi dan kepercayaan yang belum terbukti secara ilmiah, sehingga apa yang diramalkan terkait nasib pasangan Padu juga belum pasti akan terjadi.
Sudah dibahas di awal, bahwa proses ramalan jodoh primbon Jawa dilakukan dengan sebuah metode hitungan. Adapun metode hitungan tersebut melibatkan nilai neptu weton dari kedua calon mempelai.
Bagi yang masih asing, neptu ini adalah angka khusus yang dimiliki setiap weton. Neptu didapat dari menjumlahkan nilai yang dimiliki hari lahir (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu) dengan pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon).
Untuk melakukan hitungan ramalan jodoh primbon Jawa, yang perlu dilakukan adalah menjumlahkan neptu weton pihak laki-laki dan perempuan. Nantinya, hasil dari hitungan inilah yang digunakan sebagai referensi untuk dicocokkan dengan daftar prediksi dalam primbon Jawa.
Agar semakin paham, langsung saja simak uraian dan contoh berikut ini:
- Nilai Hari Lahir
1. Minggu: 5
2. Senin: 4
3. Selasa: 3
4. Rabu: 7
5. Kamis: 8
6. Jumat: 6
7. Sabtu: 9
- Nilai Pasaran Jawa:
1. Legi: 5
2. Pahing: 9
3. Pon: 7
4. Wage: 4
5. Kliwon: 8
Sebagai contoh, jika pasangan perempuan lahir pada Sabtu Kliwon, maka neptunya adalah 17. Sementara itu, jika pasangan laki-laki lahir pada Sabtu Pon, maka neptunya adalah 16. Maka, hasil hitungan jodoh menurut primbon adalah Neptu laki-laki + neptu perempuan, yaitu 17 + 16 = 33 (Pasangan Padu).
Selain Padu, dalam primbon Jawa masih terdapat banyak jenis pasangan menurut hitungan jodoh primbon. Berikut daftar hasil ramalan jodoh primbon versi lengkap:
1. PEGAT
Pasangan PEGAT adalah mereka yang hasil hitungannya berupa bilangan 1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, dan 36. Dalam perjalanan hubungan mereka, pasangan ini kemungkinan besar akan dihadapkan pada tantangan seperti masalah ekonomi, persaingan kekuasaan, atau bahkan potensi perselingkuhan yang dapat mengancam kelangsungan hubungan di masa depan.
2. RATU
Pasangan RATU adalah pasangan dengan hasil hitungan 2, 11, 20, dan 29. Pasangan dalam kategori ini sering dianggap telah dipertemukan oleh takdir, sehingga mendapatkan penghormatan dan rasa hormat dari tetangga serta lingkungan sekitar karena keharmonisan yang mereka miliki.
3. JODOH
Pasangan JODOH adalah mereka yang hasil hitungannya 3, 12, 21, dan 30, menggambarkan pasangan yang dianggap benar-benar cocok satu sama lain, mampu saling menerima baik kelebihan maupun kekurangan, dan dapat menjalani kehidupan rumah tangga dengan harmonis hingga usia tua.
4. TOPO
Pasangan TOPO adalah mereka yang memiliki jumlah hitungan jodoh 4, 13, 22, dan 31. Meskipun mungkin mengalami kesulitan pada awal hubungan, pasangan ini diyakini akan menemukan kebahagiaan setelah melewati masa-masa sulit tersebut.
5. TINARI
Pasangan TINARI adalah pasangan dengan hasil hitungan 5, 14, 23, dan 32, diprediksi akan menemukan kebahagiaan dan kemudahan dalam mencari rezeki, sering kali mendapatkan keberuntungan dalam perjalanan hidup mereka.
6. PADU
Pasangan PADU adalah pasangan dengan hasil hitungan 6, 15, 24, dan 33, mungkin sering menghadapi pertengkaran dalam rumah tangga mereka, meskipun cenderung tidak sampai pada tingkat perceraian, walaupun sering kali dipicu oleh hal-hal sepele.
7. SUJANA
Pasangan SUJANAN adalah pasangan dengan hasil hitungan 7, 16, 25, dan 34, cenderung mengalami pertengkaran dan masalah perselingkuhan dalam pernikahan mereka, yang dapat dimulai oleh salah satu pihak.
8. PESTHI
Pasangan PESTHI adalah pasangan dengan hasil hitungan 8, 17, 26, dan 35. Pasangan ini cenderung menjalani kehidupan harmonis dan damai hingga usia tua, tanpa adanya masalah signifikan yang mengganggu keharmonisan keluarga mereka.
Itulah di antaranya sekilas ulasan terkait arti pasangan Padu primbon Jawa. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan khususnya terkait budaya Jawa. Keputusan untuk percaya atau tidak percaya dikembalikan sepenuhnya ke tangan pembaca. Jadi diharapkan bisa menyikapinya secara bijaksana.
AYO JOIN CHANNEL WHATSAPP KAPANLAGI.COM BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATE DAN BERITA TERBARU SEPUTAR DUNIA HIBURAN TANAH AIR DAN JUGA LUAR NEGERI. KLIK DI SINIYA, KLOVERS!