Cara Efektif Mencegah Diabetes Melitus dengan Langkah Sederhana


Berita | Selasa, 4 Februari 2025 17:23

Kapanlagi.com - Diabetes melitus, yang sering disebut sebagai "silent killer," adalah penyakit yang patut diwaspadai. Gejalanya bisa muncul tiba-tiba, seperti saat tubuh terasa lemas atau saat anggota badan dikerubungi rasa kesemutan.

Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di Indonesia diperkirakan akan melonjak dari 10,7 juta pada tahun 2019 menjadi 16,6 juta pada tahun 2045. Penyakit ini merupakan kondisi kronis yang terjadi ketika kadar gula darah melampaui batas normal. Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes bisa menimbulkan komplikasi serius, mulai dari penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, hingga risiko amputasi.


Yang lebih mengkhawatirkan, banyak anak muda yang belum menyadari bahwa mereka juga berisiko terkena penyakit ini. Lalu, bagaimana cara mencegah diabetes melitus? Artikel ini akan membahas langkah-langkah pencegahan yang efektif dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Simak informasi selengkapnya yang dirangkum oleh Kapanlagi.com, Selasa (4/2).

1 dari 6 halaman

1. Mengenali Penyebab Diabetes Melitus Tipe 1 dan Tipe 2

Diabetes melitus, yang terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu tipe 1 dan tipe 2, memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan banyak orang, terutama diabetes tipe 2 yang lebih umum terjadi.

Penyakit ini sering kali muncul akibat gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat, serta faktor risiko seperti obesitas dan minimnya aktivitas fisik, dan lebih sering dialami oleh orang dewasa. Untuk diabetes tipe 1, penyebabnya bisa meliputi faktor genetik, gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel pankreas penghasil insulin, dan infeksi virus tertentu.

Sementara itu, diabetes tipe 2 dipicu oleh riwayat keluarga, obesitas yang mengganggu efektivitas insulin, pola makan tinggi gula dan karbohidrat sederhana, kurangnya aktivitas fisik, serta kondisi medis tertentu seperti hipertensi dan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

2 dari 7 halaman

2. Cara Mencegah Diabetes Melitus

Mengatur pola makan sehat dengan membatasi konsumsi gula adalah langkah cerdas untuk mencegah diabetes. Cobalah untuk mengurangi minuman manis seperti soda dan kopi susu yang berlebihan, dan beralihlah ke karbohidrat kompleks seperti nasi merah, quinoa, atau gandum utuh yang lebih baik dicerna tubuh.

Jangan lupa untuk menambah porsi sayur dan buah dalam menu harian Anda, karena serat yang terkandung di dalamnya berperan penting dalam mengontrol kadar gula darah. Selain itu, batasi juga makanan tinggi lemak jenuh dan olahan, seperti gorengan dan fast food, yang dapat meningkatkan risiko resistensi insulin.

Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa setiap tambahan 66 gram sayur dan buah yang Anda konsumsi setiap hari bisa menurunkan risiko diabetes hingga 25%!

3 dari 7 halaman

3. Rutin Berolahraga untuk Menjaga Sensitivitas Insulin

Aktivitas fisik memegang peranan krusial dalam menjaga kestabilan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga sangat dianjurkan bagi mereka yang ingin mencegah diabetes. Cobalah untuk melakukan latihan aerobik seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang selama minimal 150 menit setiap minggu.

Selain itu, latihan kekuatan seperti angkat beban dan yoga juga efektif dalam meningkatkan metabolisme dan mengatur berat badan. Jangan lupakan aktivitas ringan sehari-hari, seperti memilih tangga daripada lift atau berjalan setelah makan, yang dapat membantu memperlancar metabolisme tubuh.

Dengan rutin berolahraga, Anda tidak hanya menjaga kadar gula darah tetap seimbang, tetapi juga mengurangi risiko obesitas dan penyakit jantung, yang sering kali menjadi komplikasi diabetes.

4 dari 7 halaman

4. Mengelola Stres dan Tidur Cukup untuk Mencegah Lonjakan Gula Darah

Stres berkepanjangan bukan hanya mengganggu pikiran, tetapi juga dapat merusak kesehatan fisik kita dengan meningkatkan kadar gula darah akibat lonjakan hormon kortisol. Untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mencegah masalah ini, penting bagi kita untuk menerapkan strategi manajemen stres yang efektif.

Cobalah meditasi dan teknik pernapasan yang mampu meredakan ketegangan dan menurunkan hormon stres. Pastikan juga untuk mendapatkan tidur berkualitas selama 7-9 jam setiap malam, karena kurang tidur dapat memicu ketidakseimbangan hormon yang berisiko tinggi terhadap kontrol gula darah. Hindari konsumsi kafein berlebihan dan matikan gadget sebelum tidur agar tubuh bisa beristirahat dengan optimal.

Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang tidur kurang dari 6 jam per malam berisiko lebih tinggi mengalami resistensi insulin, yang dapat mempercepat munculnya diabetes tipe 2.

5 dari 7 halaman

5. Berpotensi Menyerang Anak Muda

Diabetes tipe 2 kini menjadi ancaman serius bagi generasi muda, dan penyebabnya seringkali terletak pada gaya hidup yang kurang sehat. Pola makan yang kaya gula dan lemak, ditambah dengan kebiasaan menyantap makanan cepat saji serta minuman manis, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang drastis, sementara kurangnya aktivitas fisik membuat tubuh semakin rentan.

Obesitas dan resistensi insulin juga menjadi faktor risiko yang tidak bisa diabaikan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga penderita diabetes.

Oleh karena itu, penting bagi anak muda untuk mengenali tanda-tanda bahaya ini dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, seperti tes gula darah, untuk memastikan kadar gula tetap dalam batas normal. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita bisa menjaga kesehatan dan mencegah diabetes lebih awal!

6 dari 7 halaman

6. People Also Ask

Apa penyebab diabetes melitus termasuk bagi kalangan usia muda?

Penyebab utamanya adalah pola makan tinggi gula, kurang olahraga, obesitas, serta faktor genetik dan lingkungan.

Bagaimana cara mencegah diabetes sejak usia muda?

Menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, mengelola stres, tidur cukup, dan melakukan pemeriksaan rutin.

Apakah diabetes bisa disembuhkan jika terdeteksi sejak dini?

Diabetes tipe 2 bisa dikendalikan dengan perubahan gaya hidup, namun belum ada obat yang dapat menyembuhkan sepenuhnya.

Seberapa sering seseorang harus cek kadar gula darah?

Idealnya dilakukan setiap tahun untuk orang sehat, dan lebih sering bagi yang memiliki faktor risiko tinggi.

(kpl/srr)

Topik Terkait