Orang tua Evandra Florasta, Oktamus Silvester dan Faridha Mariana bersedia ditemui tim KapanLagi ketika membahas tentang anak mereka yang kini membela Timnas muda Indonesia di Piala Asia U-17 2025.

Ditemui Sabtu (12/4) di Brigif Para Raider 18 di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, ayah Evandra Florasta menyambut dengan baik. Ia adalah prajurit TNI yang bertugas di Brigif Para Raider 18. Pria asal Flores tersebut saat ini berpangkat Pembantu Letnan Dua (Pelda).

Masa kecil bintang muda sepak bola Indonesia ini menjalani kehidupan di dalam rumah yang sederhana. Namun ada kebanggaan tersendiri yang tentu tak bisa disembunyikan dari kedua orang tuanya.

Remaja kelahiran Malang, 17 Juni 2008 itu adalah seorang anak yang patuh dan pekerja keras. Oktamus Silvester sendiri mengaku mencatat detail-detail perkembangnnya sejak kecil.

"Dia passing gini, kontrol gimana, itu saya catat semua. Supaya dia ada evaluasi, kalau ada kekurangan. Bahasa Jawanya itu harus kulino dulu. Saya nyatet (mencatat), mojok sendirian, tidak bergabung dengan orang tuanya lainnya," ungkapnya.

Di dalam rumahnya, terdapat rak sepatu yang menunjukkan koleksi sepatu bola yang dimiliki Evandra Florasta, terpajang rapi dan terlihat sudah sering dipakai.

Potret masa kecilnya juga tampak imut. Faridha sebagai ibu, menceritakan bahwa Evandra adalah anak yang manja ketika berada di rumah. Karakternya sama sekali berbeda dengan ketika berada di lapangan. 

Faridha menceritakan bahwa Evandra selalu meneleponnya setiap hari, apalagi pada hari pertandingan. Uniknya, sang anak bahkan menghubungi saat minta izin buka aplikasi. 

"Pernah saya sedang ikut pertemuan dengan ibu-ibu Persit, saya tidak balas. Lalu dia kirim pesan terus. Lalu saja kirim foto dan dibalas dengan pesan suara. Ternyata dia izin mau buka TikTok," ungkap Faridha sambil tersenyum.  

Bukan hanya berkunjung ke rumah, tim KapanLagi juga berkesempatan menengok sekolah tempat Evandra Florasta menimba ilmu hingga sekarang.

Ia bersekolah di kawasan Tumpang, Kab. Malang. Di sinilah Evan menempuh pendidikannya hingga saat ini, sekarang ia duduk di kelas XI.

Bahkan namanya juga masih tercatat di jadwal piket yang ditempel di mading kelas. Tertulis ia mendapat giliran piket hari Senin.