Jadi Monumen Peringatan Sementara, 8 Potret Pintu Keluar Stasiun Itaewon Dipenuhi Bunga, Soju, dan Surat Ungkapan Duka Untuk Para Korban
TPG Images
Korea Selatan sedang dalam masa berkabung nasional pasca tragedi Itaewon yang merenggut 156 korban jiwa. Sehubungan dengan kejadian tersebut, karangan bunga, botol soju, dan surat-surat menumpuk di monumen peringatan sementara di Pintu Keluar No. 1 Stasiun Itaewon, di dekat lokasi di mana orang-orang berjatuhan dalam kerumunan massa pada Sabtu malam.
Para pelayat mulai mengunjungi Stasiun Itaewon Senin pagi, dua hari setelah tragedi yang merenggut begitu banyak nyawa anak muda dan mengguncang Korea bahkan dunia. Berikut sederet foto-fotonya.
Karangan bunga, botol soju, dan surat-surat yang ditinggalkan oleh para pelayat di Stasiun Itaewon terlihat menutupi hampir separuh trotoar Stasiun Itaewon pada Senin sore.
Pelayat berbondong datang ke Stasiun Itaewon dengan membawa bunga krisan putih, bunga yang biasanya digunakan di Korea untuk berkabung. Masih terlihat pula deraian air mata para pelayat yang berduka.
Beberapa pelayat mengaku turut menyaksikan adegan nahas di malam Halloween tersebut. Pada saat itu, mereka hanya mengira orang-orang yang tergeletak di jalan dalam keadaan mabuk.
Selain bunga, pelayat juga meninggalkan surat berisi ungkapan kesedihan mereka atas korban yang meninggal di usia muda. Ada juga catatan yang tampaknya ditinggalkan oleh kenalan atau saksi mata.
Tak hanya pelayat dalam negeri, terlihat ada banyak surat dan catatan dari warga asing yang ditulis dalam berbagai bahasa, termasuk Cina dan Vietnam, saat mengunjungi lokasi peringatan tragedi Itaewon.
Seperti diketahui, tragedi menyeramkan yang merenggut nyawa 156 korban dalam kerumunan di Itaewon juga menewaskan 26 warga asing dari total 14 negara, termasuk Iran, Cina, Rusia dan Amerika Serikat.
Upacara keagamaan Buddhist juga diadakan di aula pemakaman di Suwon pada hari Selasa untuk seorang pekerja kantoran yang meninggal dalam salah satu bencana terburuk di Korea Selatan tersebut.
Para pelayat yang datang ikut mengheningkan cipta sembari mendengarkan lantunan teks-teks kitab suci dan bunyi lonceng kayu.