Muhammad Faerozi Toreqottullah Emosional Raih Podium Ketiga di Mandalika, Momen yang Dinanti Mendiang Ibunda
KapanLagi.com®/Budy Santoso
Muhammad Faerozi Toreqottullah merayakan podium ketiganya dengan begitu emosional. Ia sujud di aspal, setelah itu memeluk ayahnya. Bagi Faerozi ini merupakan momen yang sangat spesial bisa podium ketiga pada tahun pertamanya pada kelas Supersports (SS) 600. Di Sirkuit Mandalika, ia bisa bangkit setelah melakoni balapan yang kurang memuaskan dalam seri-seri sebelumnya.
"Semua tahu ini tahun pertama buat saya (di SS600. Saya (balapan) di seri satu, seri dua, seri tiga (dengan performa) bisa dibilang sangat jelek. Karena memang itu momen belajar untuk saya. Dan saya terus juga berusaha latihan dan memperbaiki kekurangan dari saya juga," ucap Faerozi.
Pria 22 tahun juga mengungkapkan bahwa kemenangan ini disaksikan langsung oleh ayahnya dan menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh mendiang ibunya.
"Terus yang membuat saya emosional sekali ya (ada) papa saya nonton juga. Dan almarhum mama saya tidak bisa nonton di sini, karena di tahun kemarin almarhumah meninggal. Dan ini sangat dinanti-nanti oleh almarhumah mama saya," tutur pemuda kelahiran Lumajang, Jawa Timur tersebut.
Faerozi sempat mengikuti pelatihan di Italia pada 2018 lalu saat usianya 16 tahun. Hebatnya, pelatihan tersebut dipimpin langsung oleh Valentino Rossi, legenda motor balap dunia.
Sejak belasan tahun, ia sudah menunjukkan bakatnya di bidang balap motor dengan mengikuti sejumlah kejuaraan. Pada 2019, Muhammad Faerozi Toreqottullah jalani debut di kejuaraan dunia yang berlangsung di Qatar
Manajer Yamaha Racing Indonesia, Wahyu Rusmayadi tetap memuji penampilan para pembalapnya walaupun tidak ada yang raih podium di race 2 kelas ARRC Mandalika 2025. Padahal, kedua pembalap Yamaha Racing Indonesia sebelumnya berhasil mendominasi podium kelas Supersports (SS) 600 pada Race 1.