Kapanlagi.com - Istilah NFT atau Non-Fungible Token lagi populer belakangan ini. Namun, apa sebenarnya NFT ini? Jadi, NFT ini adalah aset digital yang unik dan satu sama lain nggak bisa dituker karena nilainya nggak sama. Nah, NFT ini ada banyak banget macamnya, bisa berupa karya seni, video klip, musik, game, dan lainnya. NFT juga dianggap canggih, karena gabungan seni dan teknologi.
NFT pakai teknologi blockchain buat verifikasi kepemilikan dan keaslian aset digital itu. Nggak heran, jika NFT ini banyak diminati orang-orang di dunia investasi dan industri kreatif. Tertarik terjun di NFT? Pahami dulu fakta unik NFT berikut ini!
Credit via Shutterstock.com
Ada beberapa macam karya seni yang bisa dijadiin NFT. Mulai karya seni digital. Ini mencakup lukisan digital, ilustrasi, seni grafis, dan karya seni visual lainnya yang diciptain secara digital. Lalu, ada pula karya musik. Ini mencakup rekaman musik, lagu, album, dan karya musik lainnya yang dibuat dalam format digital.
Karya seni lainnya yang bisa dijadiin NFT adalah video game. Semua aset baik yang berupa karakter, item, atau lingkungan di video game itu sendiri bisa kamu jadiin NFT. Nggak kalah unik, kamu juga bisa jadiin animasi bergerak dalam format GIF sebagai NFT juga lho.
Selain itu, artikel, foto, dan konten media lainnya yang dihasilin secara digital juga bisa dijadiin NFT. Begitu halnya dengan beragam koleksi digital yang unik, macam kartu koleksi, barang antik virtual atau barang koleksi digital lainnya, juga bisa dijadiin NFT.
Credit via Shutterstock.com
Setelah tahu karya seni apa aja yang bisa kamu jadiin NFT, langkah berikutnya yang perlu kamu tau adalah teknologi blockchain yang digunain pada NFT ini. Apa itu teknologi blockchain? Teknologi blockchain adalah mekanisme basis data lanjutan yang mungkinin kamu berbagi informasi secara transparan lewat jaringan bisnis.
Basis data blockchain nyimpen data pada sebuah blok yang dihubungin dalam sebuah rantai. Data bersifat konsisten secara kronologis karena kamu nggak bisa ngehapus atau ngubah rantai tanpa konsensus dari jaringan. Akibatnya, kamu bisa pakai teknologi blockchain buat bikin semacam buku besar yang nggak bisa kamu ubah alias tetap buat ngelacak pesanan.
Credit via Shutterstock.com
Buat ciptain karya seni dan ngonversinya jadi NFT, kamu perlu ngelewatin proses yang disebut Minting NFT. Prosesnya pun ada beberapa langkah. Pertama, kamu harus pilih platform NFT yang ngedukung proses minting NFT.
Habis itu, bikin akun di platform NFT yang udah kamu pilih. Lalu, sambungin dompet kriptomu ke akun itu. Jika udah, unggah karya seni digitalmu ke platform NFT. Ini bisa berupa karya seni digital lainnya.
Setelah itu, pilih opsi buat ngubah jadi NFT alias minting NFT di platform itu. Proses ini bakal ngonversi karya seni digitalmu jadi aset NFT yang unik dan nggak bisa dipalsuin di blockchain. Yang perlu kamu ingat, saat minting, kamu bakal diminta nentuin detail NFT, macam judul, deskripsi, dan jenis NFT. Setelah beresin proses minting, konfirmasi transaksimu dan simpan NFT yang udah kamu bikin di dompet kriptomu.
Credit via Shutterstock.com
Ada beberapa langkah yang bisa kamu coba buat ngenalin karya senimu di pasar NFT. Pilih dulu platform NFT yang pas dengan jenis karya senimu. Unggah karya seni digitalmu ke platform NFT. Pastiin kamu nyertain deskripsi yang menarik dan informatif tentang karya senimu.
Gunain berbagai media promosi dan informasiin kalo karya itu udah tersedia sebagai NFT. Selain itu, beberapa pameran seni digital dan acara NFT juga bisa jadi platform yang baik buat ngenalin karya senimu ke komunitas NFT yang lebih luas.
Last but not least, jangan ragu juga buat kolaborasi dengan seniman atau pelaku industri NFT lainnya. Hal itu bisa bantu kamu perluas jangkauan dan eksposur karya senimu. Selain itu, perlu kamu ingat, agar batasin jumlah salinan NFT dari karya senimu. Tujuannya biar nambah nilai eksklusivitas dan daya tarik karya senimu.
(kly/tmi)