Kapanlagi.com - Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit yang sering disebut sebagai silent killer karena gejalanya yang kerap tidak disadari. Penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Ketidakmampuan tubuh mengontrol kadar gula darah akibat diabetes dapat menimbulkan dampak serius jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami ciri-ciri diabetes pada anak demi deteksi dini dan penanganan yang tepat.
Diabetes pada anak terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem imun menyerang sel pankreas yang memproduksi insulin, sehingga tubuh tidak lagi mampu menghasilkan insulin. Akibatnya, kadar gula darah menjadi tidak terkontrol. Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi karena tubuh anak tidak lagi merespons insulin dengan baik, membuat gula darah sulit dikelola.
Meskipun penyebab pasti diabetes tipe 1 belum diketahui, faktor risiko seperti genetik, riwayat infeksi virus, serta pola makan tidak sehat dapat meningkatkan peluang terjadinya penyakit ini. Sedangkan diabetes tipe 2 pada anak lebih sering dipicu oleh gaya hidup tidak sehat, seperti obesitas, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi makanan tinggi gula dan lemak.
Sering Buang Air Kecil dan Haus Berlebihan
Anak yang sering buang air kecil, terutama di malam hari hingga mengompol, patut dicurigai mengalami diabetes. Tubuh berusaha membuang kelebihan gula darah melalui urine, sehingga anak mudah merasa haus dan sering meminta minum.
Nafsu Makan Meningkat tapi Berat Badan Turun
Meskipun nafsu makan anak meningkat, berat badan mereka justru cenderung menurun drastis. Hal ini terjadi karena tubuh memecah lemak dan otot untuk dijadikan energi akibat kekurangan insulin.
Mudah Lelah dan Lesu
Anak yang biasanya aktif dapat tiba-tiba terlihat lemas dan mudah lelah. Kekurangan energi akibat gangguan pengolahan gula darah menjadi penyebab utama kondisi ini.
Perubahan Perilaku
Fluktuasi kadar gula darah dapat memengaruhi suasana hati anak. Mereka mungkin menjadi lebih mudah marah, rewel, atau sulit berkonsentrasi.
Gejala Tambahan
Selain gejala utama, anak dengan diabetes juga dapat mengalami:
Penanganan diabetes bergantung pada jenis yang dialami:
Orang tua perlu bekerja sama dengan dokter untuk memahami cara memantau kadar gula darah anak, memberikan insulin (jika diperlukan), dan mendukung pola hidup sehat.
Meski diabetes tipe 1 sulit dicegah, risiko diabetes tipe 2 dapat diminimalkan dengan menerapkan pola hidup sehat sejak dini:
Pola Makan Sehat
Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan membatasi asupan gula dan lemak.
Aktivitas Fisik
Dorong anak untuk aktif bergerak setidaknya 60 menit setiap hari.
Menjaga Berat Badan Ideal
Obesitas pada anak dapat dicegah dengan mengatur pola makan dan aktivitas fisik.
Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan dapat mencegah komplikasi serius.
Gejala awal meliputi sering buang air kecil, haus berlebihan, nafsu makan meningkat namun berat badan turun, mudah lelah, dan perubahan perilaku.
Menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, dan memantau kesehatan secara berkala dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 1 belum dapat disembuhkan, tetapi bisa dikontrol dengan terapi insulin dan pola hidup sehat. Sementara itu, diabetes tipe 2 dapat dikelola dan bahkan kembali normal melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan.