Kapanlagi.com - Sumba Timur juga terkenal akan daya tarik pantainya. Siapapun yang pernah mendengar atau membaca kabar keindahan pantai-pantai di Sumba Timur harus datang sendiri untuk membuktikan bahwa situasi nyata lebih indah dari cerita yang beredar. Pantai Watu Parunu merupakan salah satu pantai yang masuk kategori rugi jika tidak dikunjungi.
Nama Watu Parunu sendiri berkaitan dengan fenomena alam batu berlubang. Yang menjadi kekhasan dari pantai ini. Uniknya, para pengunjung perlu berjalan menunduk untuk melewati batu berlubang yang ada di pantai ini. Hal ini sesuai dengan makna nama pantai Watu Parunu. Kata watu berarti batu. Sementara kata parunu bermakna menunduk.
Tebing tinggi batu putih yang berada di ujung timur pantai menjadi lokasi favorit pengunjung untuk berfoto. Tebing yang berkolaborasi dengan keindahan alam pesisir pantai serta deburan ombak yang kencang ini, menjadikan pesona Watu Parunu sebagai objek wisata yang perlu disambangi.
Ketika air sedang surut, tebing batu ini dapat dicapai dengan melewati batu berlubang yang berukuran besar. Pantai Watu Parunu juga memiliki garis pantai yang sangat panjang dengan ombak yang besar namun landai. Ini tentu memberikan rasa aman bagi wisatawan untuk berenang sampai ke tengah.
Pantai Sumba Timur belum berhenti memukau. Selain pantai Watu Parunu, masih ada pantai Kapihak. Pantai ini pun tidak kalah indah dari pantai lainnya yang ada di Sumba Timur. Pantai ini akan dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata alam desa Mondu.
Pantai ini cenderung masih sepi karena akses yang belum bisa di jangkau oleh google maps. Namun sangat cocok untuk wisatawan yang senang berwisata alam dimana destinasinya belum diketahui banyak orang. Terdapat keunikan dari pantai ini, yaitu nama Kapihak yang berarti lumpur hitam. Warga sekitar memanfaatkan lumpur tersebut untuk memberikan warna hitam pada kain tenun ikat yang menjadi khas dari Sumba Timur