Kapanlagi.com - Kabar duka datang dari dunia hukum Indonesia. Alvin Lim, pengacara yang pernah terlibat dalam kasus penyiraman air keras Agus Salim, dilaporkan telah meninggal dunia pada hari Minggu, 5 Januari 2025, pukul 12.00 WIB. Kepergiannya menyisakan kesedihan yang mendalam, terutama bagi keluarga yang baru-baru ini berbagi momen kebersamaan yang hangat di media sosial.
Alvin menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan untuk penyakit ginjalnya di China. Di Instagram, potret-potret indah yang diunggah akhir tahun lalu menunjukkan betapa akrabnya ia dengan istri dan anak-anaknya. Momen-momen mesra itu kini menjadi kenangan berharga yang dipenuhi dengan ungkapan duka cita dan doa dari para pengikutnya.
Kepergian Alvin Lim bukan hanya kehilangan bagi keluarganya, tetapi juga bagi banyak orang yang mengenalnya.
Pada 22 Desember 2024, Alvin Lim membagikan momen berharga bersama keluarganya di Mei Zhou, Guangzhou, China, melalui akun Instagramnya @alvinlim_official yang telah diikuti oleh lebih dari 27 ribu penggemar.
Foto ceria ini berhasil menarik perhatian dengan 1.695 likes dan beragam komentar, di mana Alvin mengekspresikan kebahagiaannya dengan tulisan, "Mei Zhou, Guang Zhou, China with beloved family."
Tak hanya itu, di hari yang sama, ia juga mengunggah momen romantis bersama sang istri, yang menuai 1.613 likes dan 9 komentar, dengan caption penuh cinta, "Love you my Wife. Always and Forever." Sebuah potret kebahagiaan keluarga yang tak terlupakan!
Di tengah hiruk-pikuk kota, Alvin merasakan kebahagiaan yang tak terhingga saat menjelajahi taman kota dengan bantuan kursi roda, ditemani oleh istri dan anak tercintanya.
Suasana perkotaan yang memukau dan keindahan bangunan kuil tua di sekitarnya membuatnya tak henti-hentinya tersenyum. Meski dalam kondisi yang masih harus diperhatikan, semangat Alvin untuk menunjukkan keindahan lokasi sekitar tetap memancar.
Di slide terakhir, ia pun membagikan momen berharga saat dirawat di rumah sakit, seraya berkata, "Halo, saya sekarang di China, jalan-jalan di wilayah ini. Pemandangannya luar biasa, kuilnya juga sangat tua."
Alvin Lim, seorang pengacara yang dikenal luas, telah berjuang melawan penyakit gagal ginjal kronis yang memaksanya menjalani perawatan intensif, termasuk cuci darah secara rutin. Dalam salah satu unggahannya, ia mengungkapkan bahwa ia sedang berjuang melawan infeksi yang cukup serius.
"Get well soon, bro," tulis salah satu warganet, dan Alvin pun membalas, "Makasih, bro. Ini masih berobat di China, ada infeksi yang cukup parah." Namun, takdir berkata lain.
Sahabatnya, Jhon Lbf, mengumumkan berita duka yang mengejutkan, bahwa Alvin telah menghembuskan napas terakhir di usia 47 tahun setelah menjalani perawatan intensif.
Dalam unggahan Instagram-nya, Jhon menyampaikan, "Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Berita duka telah berpulang bapak pengacara Alvin Lim @alvinlim_official hari ini Minggu 5 Januari 2025, beliau meninggal pukul 12.00 WIB."
Jenazah Alvin Lim kini disemayamkan di Rumah Duka Green Heaven, Pluit, Jakarta Utara, di mana sanak keluarga dan sahabat berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang dikenal vokal dan berani dalam memperjuangkan keadilan.
Di dunia maya, ungkapan belasungkawa mengalir deras, dengan netizen dan rekan-rekan di dunia hukum menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam. Beberapa pengikutnya menuliskan, "Selamat jalan, Alvin Lim. Perjuanganmu akan selalu kami kenang."
Sebelumnya, Farhat Abbas, rekan sekaligus pengacara ternama, mengungkapkan bahwa Alvin meninggal dunia di Jakarta saat menjalani cuci darah di Mayapada.
Alvin Lim, yang lahir pada 11 Januari 1977, adalah sosok pengacara yang tak kenal takut dan pendiri LQ Indonesia Law Firm, yang mengkhususkan diri dalam kasus hukum korporat, perbankan, dan asuransi.
Dengan latar belakang pendidikan yang mengesankan Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Gunung Jati dan gelar ekonomi dari University of California, Berkeley, ditambah sertifikat perbankan dari Colorado Graduate School of Banking Alvin memulai kariernya di sektor perbankan internasional, termasuk di Wells Fargo Bank dan American Express.
Namun, panggilan hatinya membawanya ke dunia hukum, di mana ia dikenal karena keberaniannya dalam menangani kasus-kasus yang penuh kontroversi.
Sebelum mengukir namanya di dunia hukum, Alvin telah mengumpulkan segudang pengalaman berharga di ranah bisnis dan perbankan. Dari tahun 1997 hingga 1999, ia mengawali kariernya sebagai Business Banking Officer di Wells Fargo Bank & Co. di Amerika Serikat, sebelum melanjutkan sebagai penasihat keuangan di American Express & Co. pada 1999.
Karirnya terus melesat hingga tahun 2005, di mana ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Power Center Indonesia, mengemban tugas sebagai distributor tunggal untuk kebutuhan komersial dan pemerintah dari FFI International AS.
Sejak 2015, Alvin bertransformasi menjadi advokat di LQ Indonesia Law Firm, di mana ia berhasil menangani sejumlah kasus besar, termasuk penolakan klaim asuransi oleh Allianz pada 2017 dan menjadi kuasa hukum dalam kasus dugaan investasi bodong di Koperasi Millenium Dinamika Investama.
Alvin Lim, sosok yang penuh semangat, telah mengembuskan napas terakhirnya akibat komplikasi dari penyakit gagal ginjal yang telah lama menggerogoti kesehatannya.
Dengan rasa duka mendalam, kami mengabarkan bahwa Alvin Lim telah berpulang pada hari Minggu, 5 Januari 2025, tepat pukul 12.00 WIB. Kepergiannya meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam hati banyak orang.
Alvin Lim, sosok yang tak asing lagi di dunia hukum, adalah pendiri LQ Indonesia Law Firm yang telah menjadi garda terdepan dalam menangani berbagai kasus besar, mulai dari penolakan klaim asuransi hingga skandal investasi bodong.
Jenazah Alvin Lim kini beristirahat di Rumah Duka Green Heaven yang terletak di Pluit, Jakarta Utara.
Di jagat maya, publik berbondong-bondong menyampaikan rasa duka dan penghormatan yang mendalam, mengenang sosok Alvin yang berani berjuang demi keadilan. Dengan berbagai ungkapan di media sosial, mereka merayakan semangatnya yang tak kenal lelah, menjadikannya pahlawan di hati banyak orang.