Menelusuri Nuzulul Quran, Makna dan Hikmah yang Tersembunyi di Baliknya

Menelusuri Nuzulul Quran, Makna dan Hikmah yang Tersembunyi di Baliknya

Berita | Senin, 17 Maret 2025 16:39

Kapanlagi.com - Ramadan, bulan yang penuh berkah bagi umat Islam, bukan hanya sekadar waktu untuk berpuasa. Di dalam bulan suci ini, terdapat berbagai peristiwa bersejarah yang mengukir perjalanan agama. Salah satu momen paling istimewa adalah Nuzulul Quran, malam yang ditandai dengan turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW.


Pada tahun 2025, kita akan merayakan Nuzulul Quran pada tanggal 17 Maret dalam kalender Masehi. Perayaan ini akan dimulai pada malam 16 Maret 2025, sesuai dengan perhitungan waktu Islam yang dimulai setelah Maghrib.

Namun, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa peristiwa agung ini terjadi pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, Nuzulul Quran tetap menjadi momen yang sangat penting bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Al-Quran.

Lalu, bagaimana sebenarnya proses turunnya Al-Quran? Apa saja hikmah yang bisa kita petik dari peristiwa monumental ini? Mari simak penjelasannya berdasarkan sumber-sumber terpercaya, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Senin (17/3/2025).

1 dari 4 halaman

1. Pengertian Nuzulul Quran dan Maknanya bagi Umat Islam

Nuzulul Quran, yang secara harfiah berarti "turunnya Al-Quran", mengisahkan momen bersejarah ketika kitab suci umat Islam ini diturunkan dari langit kepada Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa luar biasa ini dimulai di Gua Hira, Mekkah, melalui perantaraan Malaikat Jibril, dengan ayat pertama yang menggugah semangat membaca: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan..." (QS. Al-Alaq: 1-5).

Namun, perjalanan turunnya Al-Quran tidaklah instan melainkan berlangsung secara bertahap selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk merenungkan, memahami, dan mengamalkan ajarannya dengan lebih mendalam.

2 dari 5 halaman

2. Sejarah dan Proses Turunnya Al-Quran

Dalam sejarah yang agung dari Islam, momen turunnya Al-Quran terbagi dalam dua fase yang sangat signifikan.

Pertama, Al-Quran diturunkan secara keseluruhan dari Lauh Mahfudz ke langit dunia pada malam yang penuh berkah, Lailatul Qadar.

Kemudian, wahyu ini mengalir kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap, sejalan dengan dinamika kehidupan yang dihadapi umatnya.

Dalam periode ini, ada dua masa penting: Masa Mekkah (Makkiyah), di mana ayat-ayatnya lebih menekankan pada tauhid, keimanan, dan akhlak, serta Masa Madinah (Madaniyah) yang berfokus pada hukum Islam, aturan sosial, dan muamalah, menggambarkan perjalanan spiritual dan sosial umat Islam yang terus berkembang.

3 dari 5 halaman

3. Hikmah Nuzulul Quran bagi Umat Islam

Dalam momen istimewa Nuzulul Quran, kita diingatkan akan pentingnya Al-Quran sebagai petunjuk hidup yang seharusnya memperkuat keimanan kita dan mendorong kita untuk senantiasa membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.

Perintah pertama yang termaktub dalam kitab suci ini, "Iqra" (bacalah), mengajak umat Islam untuk menjadikan Al-Quran sebagai pedoman dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari sosial hingga ekonomi dan hukum Islam.

Mari kita resapi makna dan nilai yang terkandung di dalamnya, agar setiap langkah kita senantiasa sejalan dengan petunjuk-Nya.

4 dari 5 halaman

4. Amalan yang Dianjurkan di Malam Nuzulul Quran

Malam ini, saat Nuzulul Quran tiba, adalah waktu yang penuh berkah dan keutamaan bagi umat Islam.

Membaca Al-Quran di malam yang suci ini tidak hanya memberikan kedamaian, tetapi juga ganjaran berlipat ganda, di mana setiap huruf yang dibaca akan mendatangkan sepuluh kali pahala (HR. Tirmidzi).

Selain itu, melaksanakan shalat tahajud dan memperbanyak doa akan semakin membuka pintu keberkahan, memberikan pahala yang melimpah.

Ini juga merupakan momen emas untuk meningkatkan amal kebaikan, seperti bersedekah kepada yang membutuhkan dan membantu sesama, menjadikan malam ini sebagai kesempatan emas untuk meraih ridho-Nya dan berbagi kebahagiaan.

(kpl/rao)
Read More