Gaya hidup sehat semakin menjadi tren di Korea Selatan, terutama di kalangan anak muda yang ingin memperlambat penuaan. Salah satu metode yang tengah populer adalah Diet MIND (Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay). Diet ini dikembangkan dengan menggabungkan prinsip diet Mediterania dan diet DASH yang dikenal efektif dalam menjaga kesehatan jantung serta otak.
Konsep Diet MIND mulai dikenal luas di Korea Selatan berkat peran Jung Hee-won, seorang profesor medis di Asan Medical Center, Seoul. Ia mempopulerkan diet ini sebagai bagian dari tren slow aging, yaitu upaya memperlambat proses penuaan melalui pola makan yang lebih sehat dan seimbang.
Dalam buku berjudul "Slow Aging Diet", Jung menjelaskan bahwa Diet MIND tidak hanya soal memilih makanan sehat, tetapi juga bagian dari gaya hidup yang lebih holistik. Penuaan bukanlah hal yang sederhana. Kebiasaan gaya hidup seperti olahraga dan nutrisi hanyalah hasil dari prinsip-prinsip bagaimana kita menjalankan hidup kita, ujar Jung Hee-won kepada The Korea Times.
Diet MIND menekankan pentingnya menggantikan karbohidrat olahan dengan biji-bijian utuh seperti gandum, quinoa, dan beras merah. Kombinasi ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan memberikan energi lebih lama.
Di Korea Selatan, di mana nasi putih adalah makanan pokok, Jung menyarankan mencampurkan lentil, gandum, dan beras merah dalam rasio 4:2:2:2 sebagai alternatif yang lebih sehat.
Sayuran hijau dan buah beri memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, yang dapat melindungi sel otak dari penuaan dini. Diet MIND menyarankan konsumsi sayuran hijau seperti bayam dan brokoli setiap hari.
Buah beri seperti blueberry dan strawberry juga sangat dianjurkan karena mengandung flavonoid yang baik untuk fungsi otak. Di Korea, pola makan ini sangat cocok karena masyarakatnya memang sudah terbiasa mengonsumsi berbagai sayuran dalam hidangan sehari-hari.
Salah satu ciri khas dari diet Mediterania yang diadopsi dalam Diet MIND adalah penggunaan minyak zaitun sebagai sumber lemak sehat. Minyak ini kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal, yang membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
Dalam kuliner Korea, penggunaan minyak zaitun kini semakin populer, menggantikan minyak goreng biasa dalam beberapa hidangan.
Diet MIND merekomendasikan untuk mengonsumsi lebih banyak ikan dan unggas, sambil mengurangi daging merah dan produk olahan. Ini karena daging merah yang dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko peradangan dan mempercepat proses penuaan.
Jung Hee-won menyarankan untuk membatasi konsumsi daging merah hanya beberapa kali dalam sebulan dan menggantinya dengan ikan yang kaya akan asam lemak omega-3.
Salah satu faktor utama yang harus dihindari dalam Diet MIND adalah gula sederhana dan makanan olahan, termasuk camilan manis, makanan cepat saji, serta minuman bersoda.
Profesor Jung menekankan bahwa makanan manis bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat dan memicu resistensi insulin. Oleh karena itu, ia menyarankan mengurangi konsumsi makanan gorengan hingga kurang dari satu kali per minggu dan membatasi camilan manis hingga 30 gram atau kurang sebanyak empat kali per minggu.
Diet MIND dikenal dapat menjaga kesehatan otak, mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer, serta membantu memperlambat proses penuaan melalui pola makan sehat.
Meskipun bukan diet khusus untuk menurunkan berat badan, pola makan dalam Diet MIND dapat membantu mengontrol berat badan secara alami karena kaya akan serat dan rendah gula.
Mau baca tips lainnya? Yuk baca sekarang di KapanLagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?