Kapanlagi.com - Dunia kecantikan Indonesia tengah bergetar dengan kehadiran sosok misterius bernama Doktif! Ia adalah seorang dokter berani yang tak ragu membongkar praktik mafia skincare yang merugikan banyak orang di media sosial. Dengan ciri khas topeng yang selalu menutupi wajahnya, Doktif berhasil menarik perhatian publik berkat keberaniannya menentang produk kecantikan yang diduga berbahaya.
Kehadirannya semakin mencuri perhatian setelah terlibat dalam perseteruan sengit dengan dokter Richard Lee, seorang figur yang juga dikenal sebagai pejuang melawan produk kecantikan palsu dan influencer ternama di Indonesia. Dalam konflik tersebut, Doktif menantang kredibilitas produk dan klinik yang dimiliki oleh Richard Lee, menambah bumbu panas dalam dunia kecantikan.
Baru-baru ini, Doktif bahkan sempat membagikan sedikit identitasnya dalam tayangan podcast yang dipandu oleh Denny Sumargo. Lalu, siapa sebenarnya sosok di balik topeng ini? Simak informasi selengkapnya yang telah dirangkum oleh Kapanlagi.com, Jumat (20/12).
Dalam sebuah episode menarik di kanal YouTube Denny Sumargo, sosok misterius bernama Doktif mulai mengungkapkan sedikit demi sedikit identitasnya. Dengan logat Suroboyoan yang kental, Doktif mengonfirmasi bahwa ia berasal dari Surabaya, Jawa Timur, saat ditanya oleh mantan pebasket tersebut.
"Jadi kamu itu siapa? Aku tuh kalau nggak mantau dunia perskincare-an kemarin, aku nggak akan nyangkut di TikTokmu," ujar Denny dengan nada penasaran.
Doktif pun menjawab singkat, "Aku, Suroboyo."
Ketika Denny bertanya tentang nama aslinya, Doktif dengan tegas menolak untuk mengungkapkannya dan hanya ingin dikenal sebagai Doktif, yang juga memiliki klinik dan menjual produk skincare.
Suasana semakin seru ketika Denny menambahkan, "Jangan, lho, Doktif aja, hlo!"
Doktif dengan tegas mengungkapkan misinya untuk membersihkan industri skincare dari praktik-praktik nakal yang merugikan konsumen.
Ia menyoroti bahaya penggunaan bahan berbahaya seperti merkuri dan klaim berlebihan pada produk kecantikan yang banyak beredar di Indonesia, yang sering kali memanfaatkan ketidaktahuan konsumen.
Dengan semangat edukasi dan advokasi, Doktif bertekad memanfaatkan platform digital untuk menciptakan lingkungan bisnis skincare yang lebih sehat sebelum terjun berkompetisi. "Banyak pemilik produk yang tidak jujur, menganggap klaim positif seperti hydroquinone itu sah, padahal itu palsu," ujarnya.
Ia juga menegaskan adanya mafia skincare yang masih menjual produk-produk berbahaya secara bebas, menambah urgensi misinya.
Perseteruan antara Doktif dan dokter Richard Lee kini menjadi sorotan publik, terutama karena keduanya dikenal sebagai garda terdepan dalam melawan produk kecantikan yang tidak berkualitas.
Konflik ini berawal dari perbedaan pandangan yang tajam dan tuduhan penggunaan buzzer untuk saling merugikan. Dokter Richard Lee, yang memiliki pengikut setia di media sosial, melontarkan kritik pedas terhadap metode Doktif yang dinilai tidak transparan.
Sementara itu, Doktif membalas dengan tudingan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang berupaya membungkam suaranya dengan cara-cara yang tidak etis.
Aksi berani Doktif mengguncang jagat maya dengan beragam reaksi dari masyarakat; ada yang mengagumi keberaniannya dalam mengungkap praktik curang di industri kecantikan, sementara yang lain mencurigai adanya motif tersembunyi di balik langkahnya.
Beberapa pihak melihat inisiatif Doktif sebagai peluang untuk meningkatkan kesadaran publik agar lebih selektif dalam memilih produk kecantikan, namun tak sedikit juga yang merasa cemas akan dampak dari pengungkapannya.
Meski demikian, Doktif tetap teguh pada misinya, terus mengedukasi pengikutnya di media sosial tentang bahaya produk abal-abal dan pentingnya memilih produk yang benar-benar aman untuk kulit.
Doktif, seorang dokter berbakat asal Surabaya, telah mencuri perhatian publik dengan keberaniannya membongkar praktik mafia skincare yang meresahkan.
Ketegangan semakin memanas akibat perbedaan pendapat yang mencolok dalam upaya melawan produk skincare palsu yang merajalela.
Doktif hadir dengan misi mulia: membersihkan dunia skincare dari produk-produk berbahaya dan menciptakan pasar yang lebih sehat dan aman bagi semua.