Menyingkap Tujuan Wawancara: Pengertian, Jenis, dan Manfaat yang Harus Anda Ketahui!

Menyingkap Tujuan Wawancara: Pengertian, Jenis, dan Manfaat yang Harus Anda Ketahui!

Berita | Senin, 16 Desember 2024 16:51

Kapanlagi.com - Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang penting dan umum digunakan di berbagai bidang, seperti jurnalisme dan rekrutmen karyawan. Secara sederhana, wawancara adalah percakapan antara dua pihak: pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan narasumber yang memberikan jawaban.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wawancara adalah proses tanya jawab untuk mendapatkan keterangan atau pendapat tentang suatu hal, menekankan interaksi dua arah yang bertujuan menggali informasi tertentu. Berbagai ahli juga memberikan pandangan tentang wawancara. Esterberg menggambarkan wawancara sebagai pertemuan yang memungkinkan pertukaran informasi dan ide, sementara Lexy J. Moleong menyatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Sutrisno Hadi menambahkan bahwa wawancara adalah metode pengumpulan data yang sistematis. Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa wawancara bukanlah obrolan santai, melainkan proses interaksi yang terstruktur dan kolaboratif untuk mengungkap informasi sesuai tujuan yang telah ditetapkan, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Senin(16/12).


1 dari 5 halaman

1. Tujuan Utama Wawancara

Wawancara adalah alat penting untuk menggali informasi berharga dari narasumber, memungkinkan pewawancara menyelami fakta, data, dan pengalaman dengan mendalam.

Selain memverifikasi dan mengklarifikasi informasi, wawancara juga membuka peluang untuk perspektif baru. Dalam rekrutmen, wawancara digunakan untuk menilai kompetensi dan kepribadian calon karyawan, serta memastikan keselarasan dengan budaya perusahaan.

Selain itu, wawancara membangun hubungan dan kepercayaan antara pewawancara dan narasumber, yang sangat penting dalam jurnalisme dan penelitian jangka panjang.

2 dari 6 halaman

2. Jenis-Jenis Wawancara

Wawancara sebagai alat penggalian informasi memiliki berbagai jenis dengan karakteristik unik. Pertama, wawancara terstruktur menggunakan pertanyaan siap saji untuk data konkret.

Kedua, wawancara semi-terstruktur menggabungkan ketegasan dan fleksibilitas untuk eksplorasi lebih lanjut. Ketiga, wawancara tidak terstruktur memberikan kebebasan eksplorasi, cocok untuk isu kompleks.

Terakhir, wawancara kelompok atau fokus grup memungkinkan interaksi antar peserta untuk perspektif baru. Masing-masing jenis memiliki kelebihan dan tantangan, menjadikannya penting dalam penelitian dan pengumpulan informasi.

3 dari 6 halaman

3. Manfaat Melakukan Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang populer karena banyak manfaatnya. Metode ini memungkinkan pewawancara untuk menggali informasi secara mendalam dengan mengajukan pertanyaan lanjutan dan menyesuaikan pertanyaan sesuai respons narasumber.

Wawancara juga membantu memahami konteks, emosi, dan sikap narasumber, serta memungkinkan klarifikasi informasi yang membingungkan.

Selain itu, observasi terhadap perilaku non-verbal menambah kedalaman pemahaman data. Semua ini berkontribusi pada tingginya tingkat respons, menjadikan wawancara alat yang efektif dalam penelitian.

4 dari 6 halaman

4. Teknik Melakukan Wawancara yang Efektif

Untuk meraih hasil maksimal dari wawancara, kuasai beberapa teknik penting. Pertama, persiapkan diri dengan baik pelajari latar belakang narasumber, siapkan pertanyaan, dan pastikan peralatan berfungsi. Bangun rapport dengan narasumber agar mereka merasa nyaman melalui obrolan ringan.

Gunakan pertanyaan terbuka untuk mendapatkan jawaban mendalam dan dengarkan dengan aktif. Fleksibilitas juga penting sesuaikan urutan pertanyaan sesuai alur percakapan.

Jaga etika dan profesionalisme dengan menghormati privasi narasumber dan akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih. Dengan teknik-teknik ini, wawancara akan lebih efektif dan berkesan.

5 dari 6 halaman

5. Tantangan dalam Melakukan Wawancara

Wawancara memang menyimpan segudang manfaat, tetapi juga tak lepas dari tantangan yang bisa menghambat kelancaran prosesnya. Salah satu kendala yang sering muncul adalah bias pewawancara, yang dapat merusak objektivitas untuk mengatasinya, penting untuk menyadari bias pribadi dan menggunakan pertanyaan yang netral.

Selain itu, menghadapi narasumber yang sulit, baik yang terlalu dominan maupun yang pendiam, memerlukan strategi jitu seperti pengalihan halus atau pertanyaan mendalam.

Keterbatasan waktu pun bisa menjadi momok, namun dengan memprioritaskan pertanyaan penting dan mengelola waktu dengan baik, wawancara bisa tetap fokus.

Terakhir, masalah teknis seperti alat perekam yang gagal harus diantisipasi dengan pengecekan peralatan dan menyiapkan cadangan, serta mencatat poin-poin penting sebagai langkah berjaga-jaga.

(kpl/rao)
Read More