Kapanlagi.com - Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni memberi apresiasi tinggi kepada Gugus Depan Pramuka SMA IT Daarul Hikmah yang menyelenggarakan Scout Charity Action 2025 di kawasan Mangrove Berbas Pantai, Minggu (30/11/2025). Mengusung tema Mengabdi untuk Negeri melalui Aksi Peduli , kegiatan ini mengajak peserta membersihkan area pesisir dan menanam mangrove untuk menjaga ekosistem.
Neni mengatakan, aksi tersebut adalah bukti bahwa para pramuka mampu menunjukkan kontribusi nyata dalam mendukung program prioritas kota Bontang, yakni GESIT (Gerakan Sampahku Itu Tanggung Jawabku), yang menekankan tanggung jawab bersama dalam pengelolaan sampah.
"Di era pemerintahan kami, isu lingkungan ditempatkan sebagai fondasi pembangunan. Kota Bontang sebagai kota industri harus tumbuh berdampingan secara harmonis dengan kelestarian alam," kata Neni dalam sambutannya.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni dalam acara Scout Charity Action 2025.
Wali Kota menjelaskan, aksi kepedulian lingkungan yang dilakukan para pramuka juga sejalan dengan capaian terbaru Pemerintah Kota Bontang, yakni penghargaan Indonesia Smart Nation Award 2025 (ISNA 2025) untuk kategori Sustainable Ecology.
Penghargaan tersebut, menurutnya, menjadi penegas bahwa upaya Bontang menuju kota hijau (green city) telah berada di jalur yang tepat.
"Kita baru saja meraih ISNA 2025. Ini bukan kemenangan pemerintah saja, tetapi kemenangan seluruh masyarakat Bontang. Aksi-aksi seperti yang dilakukan adik-adik pramuka hari ini adalah bukti nyata bahwa kepedulian lingkungan sudah tumbuh di akar rumput," lanjutnya.
Neni juga mengingatkan bahwa tantangan pengelolaan sampah di Bontang masih sangat besar. Data pemerintah menunjukkan, jumlah timbulan sampah di Bontang mencapai sekitar 108 ton per hari. Tanpa intervensi, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) diperkirakan penuh dalam empat tahun ke depan.
Untuk mengantisipasi hal itu, Pemkot Bontang sedang memfinalisasi kerja sama internasional dengan Pemerintah Provinsi Jeju, Korea Selatan. Proyek tersebut menelan investasi Rp 155,9 miliar, meliputi:
"Gerakan hari ini tidak berdiri sendiri. Membersihkan pantai dan menanam mangrove adalah bagian dari strategi besar kota untuk mengurangi sampah, memperkuat ekosistem pesisir, dan memitigasi dampak perubahan iklim," ujar Neni.
Dalam kesempatan itu, Neni menyebut bahwa mangrove merupakan "benteng hidup" yang melindungi pesisir Bontang dari abrasi dan gelombang tinggi. Ia menilai penanaman mangrove oleh para pramuka hari ini memiliki makna penting dalam menjaga masa depan lingkungan kota.
"Kalian sedang merawat benteng hidup kota kita. Ini bukan pekerjaan kecil. Ini dedikasi untuk keberlanjutan," katanya.
Selain tentang lingkungan, Neni juga menyinggung pentingnya pembinaan karakter generasi muda. Ia menegaskan bahwa pramuka adalah ruang pembelajaran nilai kepemimpinan, empati, dan kedisiplinan yang harus terus dipupuk.
Pemerintah Kota Bontang, lanjut Neni, kini tengah memperkuat pencegahan perundungan (bullying) di sekolah melalui:
"Melalui Scout Charity Action ini, saya berharap kalian tidak hanya membersihkan sampah plastik di pantai, tetapi juga membersihkan hati dari sifat apatis. Jadilah agen perubahan yang mengajak teman sebaya untuk peduli pada lingkungan dan peduli sesama," pesan Neni.
Pemerintah Kota Bontang menilai kegiatan pramuka SMA IT Daarul Hikmah ini sebagai contoh sinergi antara pendidikan, organisasi kepemudaan, dan pemerintah dalam mewujudkan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Aksi ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah dan komunitas lain untuk turut aktif melakukan kegiatan serupa, sekaligus memperkuat GESIT sebagai gerakan kolektif seluruh warga Bontang.
(kpl/gil)