Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum di dunia, dan jumlah penderitanya terus meningkat setiap tahunnya. Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh berada di atas normal, akibat gangguan pada produksi atau kerja insulin. Karena bersifat jangka panjang, banyak orang bertanya-tanya, apakah diabetes bisa sembuh total?
Pertanyaan ini sering memunculkan kebingungan, terutama karena pengobatan diabetes lebih menekankan pada pengelolaan, bukan penyembuhan. Ada berbagai jenis diabetes---terutama tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional---yang masing-masing memiliki penyebab dan pendekatan medis yang berbeda pula.
Berikut pandangan medis tentang apakah diabetes bisa sembuh total? Selain itu, langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk menjaga kadar gula darah tetap normal secara konsisten.
Advertisement
Pertanyaan "Apakah diabetes bisa sembuh total?" adalah salah satu yang paling sering muncul di kalangan penderita maupun keluarga mereka. Dilansir dari website resmi RS Pondok Indah, jawaban dari sudut pandang medis secara umum, diabetes tidak bisa sembuh total, tetapi bisa dikendalikan dengan sangat baik hingga gejala tidak muncul dan kualitas hidup tetap optimal.
Namun, ini sangat tergantung pada jenis diabetes dan gaya hidup masing-masing individu. Dengan kata lain, diabetes merupakan penyakit yang tidak bisa sembuh sepenuhnya, baik itu pada penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.
Pada diabetes tipe 1, sistem imun tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Karena kerusakan ini bersifat permanen, diabetes tipe 1 tidak bisa disembuhkan, dan penderita memerlukan terapi insulin seumur hidup. Meski begitu, dengan manajemen yang tepat seperti pengaturan pola makan, olahraga, dan pengobatan rutin, penderita bisa hidup sehat dan aktif.
Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak mencukupi. Kabar baiknya, tipe ini bisa sangat dikendalikan dan bahkan masuk dalam fase remisi jika penderita menjalani perubahan gaya hidup secara konsisten. Misalnya, dengan menurunkan berat badan, menjaga pola makan rendah gula, aktif bergerak, dan mengelola stres. Namun, remisi bukan berarti sembuh total, jika gaya hidup tidak dijaga, kadar gula bisa kembali naik.
Jenis ini terjadi selama kehamilan dan biasanya hilang setelah persalinan. Meski tampak seperti "sembuh", wanita yang pernah mengalami diabetes gestasional tetap memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari. Jadi, penting untuk tetap melakukan pemeriksaan rutin dan menjaga pola hidup sehat setelah melahirkan.
Secara medis, diabetes belum memiliki "obat penyembuh total". Namun, dengan pendekatan yang tepat, banyak penderita bisa mencapai kondisi stabil yang disebut remisi, terutama pada diabetes tipe 2. Pengendalian yang efektif melibatkan kombinasi antara obat (jika diperlukan), perubahan gaya hidup, serta pemantauan gula darah secara berkala.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Diabetes tipe 1 merupakan kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas. Akibatnya, tubuh tidak dapat memproduksi insulin, hormon yang dibutuhkan untuk mengubah gula darah menjadi energi.
Penderita diabetes tipe 1 harus mengandalkan suntikan insulin seumur hidup untuk mengontrol kadar gula darah mereka. Meskipun insulin membantu mengelola diabetes tipe 1, ini bukanlah obat untuk menyembuhkan penyakit ini.
Selain terapi insulin, penderita diabetes tipe 1 perlu menerapkan pola makan sehat, olahraga teratur, dan memantau kadar gula darah secara rutin. Dengan disiplin dan perawatan yang tepat, penderita diabetes tipe 1 dapat hidup sehat dan produktif.
Advertisement
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif atau tidak memproduksi cukup insulin. Kondisi ini seringkali terkait dengan gaya hidup tidak sehat, seperti obesitas, kurang olahraga, dan pola makan buruk. Berbeda dengan diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 seringkali dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup, seperti diet sehat dan olahraga teratur.
Beberapa penderita diabetes tipe 2 mungkin memerlukan pengobatan tambahan, seperti obat-obatan oral atau insulin. Namun, perubahan gaya hidup tetap menjadi kunci utama dalam mengelola diabetes tipe 2. Dengan menurunkan berat badan dan meningkatkan aktivitas fisik, banyak penderita diabetes tipe 2 dapat mencapai remisi, di mana kadar gula darah mereka terkontrol tanpa pengobatan.
Baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2, komplikasi jangka panjang seperti penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, dan kerusakan saraf dapat terjadi jika kadar gula darah tidak terkontrol. Oleh karena itu, pemantauan dan kontrol gula darah secara rutin sangat penting. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rencana perawatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.
Pencegahan juga sangat penting. Menerapkan gaya hidup sehat, seperti pola makan seimbang, olahraga teratur, dan menjaga berat badan ideal, dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2. Untuk diabetes tipe 1, pencegahan belum dimungkinkan karena faktor genetik dan autoimun berperan.
Baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2, belum dapat disembuhkan secara total. Fokus pengobatan adalah mengelola penyakit untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Dengan gaya hidup sehat, pengobatan yang tepat, dan pemantauan rutin, penderita diabetes dapat hidup sehat dan produktif.
1. Apa itu penyakit diabetes?
Jawaban: Diabetes adalah kondisi kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah akibat gangguan pada produksi atau fungsi insulin. Insulin adalah hormon yang membantu tubuh mengolah glukosa menjadi energi.
2. Apa perbedaan antara diabetes tipe 1 dan tipe 2?
Jawaban:
3. Apakah diabetes bisa disembuhkan?
Jawaban: Secara medis, diabetes tidak bisa disembuhkan total. Namun, kondisi ini bisa dikendalikan dengan pola hidup sehat, pengaturan makan, olahraga, dan pengobatan yang tepat. Pada diabetes tipe 2, remisi bisa terjadi jika perubahan gaya hidup dilakukan secara konsisten.
4. Apa saja gejala umum diabetes?
Jawaban: Gejala umum meliputi:
5. Bagaimana cara mendeteksi diabetes?
Jawaban: Diabetes bisa dideteksi melalui pemeriksaan kadar gula darah, baik saat puasa, setelah makan, atau melalui tes HbA1c yang mengukur rata-rata gula darah selama 2--3 bulan terakhir. Jika hasil tes melebihi batas normal, dokter akan mendiagnosis diabetes.
6. Apa faktor risiko utama diabetes?
Jawaban: Beberapa faktor risiko meliputi:
7. Apakah penderita diabetes boleh makan makanan manis?
Jawaban: Penderita diabetes masih bisa mengonsumsi makanan manis dalam jumlah terbatas dan dengan perhitungan yang tepat. Yang terpenting adalah mengontrol porsi, memilih jenis karbohidrat kompleks, dan menyesuaikannya dengan aktivitas serta pengobatan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/frr)
Advertisement
Momen Kocak Fuji Main ke Rumah Erika Carlina, Niat Nonton TV Malah Dikejar Anjing
Potret 11 Pengisi Suara Karakter Ikonik di Film 'JUMBO', Ada Chicco Jerikho hinggaArielNOAH
Potret Cantik Syifa Hadju di Jepang, Outfitnya Maroon Bikin Kulit Makin Bersinar
Kamu Pilih yang Mana? Ini Penjelasan Jenis dan Tingkatan Parfum Tahan Lama
Deretan Akun Tiktok Seleb Korea yang Isinya Random dan Kocak Abis