Kenali Sejak Dini, 6 Gejala Depresi Yang Wajib Kamu Tahu

Penulis: Tyssa Madelina

Diterbitkan:

Kenali Sejak Dini, 6 Gejala Depresi Yang Wajib Kamu Tahu Ilustrasi Depresi/Credit: Kathrin Honesta Illustration

Kapanlagi.com - Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang bisa memengaruhi pola pikir, perasaan, suasana hati dan cara menghadapi aktivitas sehari-hari. Berbeda dengan stres, depresi berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, biasanya enam bulan atau lebih. Saat ini, depresi menjadi salah satu isu yang kurang diperhatikan oleh masyarakat karena biasanya, orang depresi tidak menunjukkan gejala yang awam atau mudah dipahami oleh orang lain.

Seseorang yang terkena depresi tidak selalu menunjukkannya dengan menangis terus menerus ataupun galau berkepanjangan. Menurut ahli psikiater di University School of Medicine Atlanta, Boadie W. Dunlop, MD perubahan seseorang yang terkena depresi bisa berlangsung perlahan-lahan. "Mungkin pengidap depresi tak menyadarinya, namun orang-orang terdekatnya yang akan merasakan," jelasnya seperti dilansir dari Everyday Health.

Ilustrasi Depresi/Credit: Kathrin Honesta Illustration

Salah satu kasus bunuh diri akibat depresi yang menimpa idol kpop, Jonghyun SHINee nampaknya juga cukup mengejutkan beberapa pihak. Mengingat dalam kesehariannya, Jonghyun tidak menunjukkan gejala sedih dari raut wajah maupun tingkah lakunya. Dibalik senyum dan tawanya, nyatanya Jonghyun menyimpan kesedihan yang teramat besar sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Gejala depresi tidak mengenal pola khusus, bisa berbeda-beda setiap orang, namun ada beberapa hal yang cukup mendasar dan mungkin dengan mempelajari gejala ini kamu bisa menyelamatkan diri sendiri maupun orang lain.

Ilustrasi Depresi/Credit: Kathrin Honesta Illustration

1. Jam Tidur Kacau

Menurut psikolog dari The Ohio State University, Sarah Altman, PhD, orang-orang yang mengidap depresi biasanya akan kesulitan untuk tidur di malam hari. Namun, beberapa diantaranya justru kesulitan untuk bangun dari tempat tidur dan menghabiskan waktunya untuk tidur terus menerus bahkan saat pagi maupun siang hari. Jika sebelumnya kamu bisa tidur tepat waktu namun secara tiba-tiba jam tidurmu kacau (bukan karena pekerjaan maupun aktivitas yang mengharuskan kamu untuk begadang), maka sebaiknya kamu konsultasikan hal ini ke orang yang ahli.

Ilustrasi Depresi/Credit: Kathrin Honesta Illustration

2. Kehilangan Minat Akan Segala Hal

Hobi adalah salah satu pelarian yang tepat kalau kamu merasa sedih atau stres. Namun tidak dengan depresi. Pengidap depresi biasanya akan menghindari hal-hal yang awalnya jadi minat mereka. Bukan karena bosan, namun karena mereka sudah kehilangan semangat untuk melakukan segala aktivitas. Perhatikan jangka waktu gejalanya, jika ini terjadi selama berminggu-minggu, maka patut untuk diwaspadai.

Ilustrasi Depresi/Credit: Kathrin Honesta Illustration

3. Lebih Energik

Ironisnya, jika pengidap depresi sudah memutuskan untuk bunuh diri, mereka secara drastis akan mengalami perubahan dari yang tidak semangat menjadi super energik sebelum mengakhiri hidupnya. Menurut Dr. Walch, hal tersebut terjadi karena penderita depresi merasa telah menemukan solusi untuk masalahnya.

Ilustrasi Depresi/Credit: Kathrin Honesta Illustration

4. Perubahan Selera Makan

Pengidap depresi bisa makan dalam porsi lebih banyak dari biasanya ketika sudah merasa tanda-tanda kegelisahan muncul. Atau bisa jadi, ia jadi jarang makan padahal sebelumnya ia termasuk orang yang suka makan. "Orang yang sudah mengidap depresi biasanya tidak lagi peduli akan kesehatan tubuh mereka," ujar John Whyte, MD, MPH.

Ilustrasi Depresi/Credit: Kathrin Honesta Illustration

5. Mudah Tersinggung

Di beberapa orang, gejala depresi bisa mudah dikenali karena sifat orang yang mendadak berubah dalam jangka waktu cukup lama. Mudah marah, mudah tersinggung merupakan sebagian gejala depresi yang harus diwaspadai.

Ilustrasi Depresi/Credit: Kathrin Honesta Illustration

6. Membicarakan Soal Kematian

Disadari atau tidak, orang yang mengidap depresi gemar untuk membicarakan hal ini baik secara terang-terangan maupun tersirat. Ia kerap menanyakan ke orang terdekatnya, "Bagaimana ya kehidupan setelah mati?" atau hal lain seperti "Nanti kalau aku udah nggak ada kamu gimana?" Kode-kode tersebut kadang dianggap remeh oleh orang terdekat, karena bisa saja mereka tidak terlihat sedih maupun frustasi saat menanyakannya.

Dengan lebih aware terhadap sekitar maupun orang terdekat mungkin kamu bisa menyelamatkan seseorang yang menderita karena depresi. Pengidap depresi tidak membutuhkan orang-orang yang judgemental, mereka hanya perlu dirangkul dan didengarkan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(eve/tmd)

Rekomendasi
Trending