Kenali Tanda-Tanda Anjing Terinfeksi Rabies, Panduan Lengkap untuk Deteksi dan Pencegahan

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

Kenali Tanda-Tanda Anjing Terinfeksi Rabies, Panduan Lengkap untuk Deteksi dan Pencegahan
Ilustrasi Anjing Rabies. (hak cipta/Canva).

Kapanlagi.com - Rabies adalah penyakit viral yang sangat berbahaya, menyerang sistem saraf pusat hewan berdarah panas, termasuk anjing dan manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus, dalam keluarga Rhabdoviridae.

Dikenal dengan nama "penyakit anjing gila", rabies dapat menyebabkan perubahan perilaku yang drastis pada hewan yang terinfeksi, menjadikannya sangat mengkhawatirkan. Virus rabies menyerang otak dan sistem saraf pusat, menyebabkan peradangan yang dapat berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Rabies termasuk dalam kategori zoonosis, yang berarti dapat menular dari hewan ke manusia.

Sayangnya, begitu gejala klinis muncul, rabies hampir selalu berakhir dengan fatalitas. Penting bagi kita untuk waspada dan mengambil langkah pencegahan agar tidak terjebak dalam ancaman mematikan ini. Mari bersama-sama menjaga kesehatan dan keselamatan anda dari rabies, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Jum'at(20/12).

1. Penyebab Rabies pada Anjing

Rabies adalah penyakit menakutkan yang disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus, berbentuk seperti peluru dan termasuk dalam famili Rhabdoviridae. Virus ini rentan terhadap sabun dan desinfektan, tetapi dapat bertahan beberapa jam di luar tubuh inang dalam kondisi tertentu.

Sinar matahari langsung dan suhu tinggi dapat membunuh virus ini dengan cepat, sementara ia dapat bertahan dalam bangkai hewan selama beberapa hari pada suhu rendah.

Infeksi pada anjing terjadi melalui gigitan atau cakaran hewan terinfeksi, di mana virus bereplikasi di otot sebelum menyerang sistem saraf pusat. Setelah mencapai otak, virus berkembang biak dengan cepat dan menjangkiti kelenjar ludah serta organ lainnya.

Masa inkubasi rabies pada anjing bervariasi antara 3 hingga 8 minggu, tergantung pada lokasi gigitan, tingkat keparahan luka, jumlah virus yang masuk, dan kekuatan sistem imun anjing.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Gejala dan Ciri Ciri Anjing Rabies

Mengenali gejala rabies pada anjing penting untuk pencegahan dan penanganan dini. Rabies memiliki tiga fase, fase prodromal (2-3 hari) dengan perubahan perilaku dan demam, fase eksitasi (3-4 hari) ditandai perilaku agresif dan kejang, serta fase paralitik (2-4 hari) dengan kelumpuhan otot dan kesulitan bernapas.

Gejala dapat bervariasi, sehingga gigitan atau cakaran dari anjing tidak dikenal harus diwaspadai dan ditangani serius.

3. Cara Penularan Rabies

Memahami penularan rabies penting untuk melindungi diri dan orang terkasih. Virus ini umumnya menyebar melalui gigitan hewan terinfeksi, terutama anjing, tetapi juga dapat melalui cakaran atau kontak dengan selaput lendir.

Luka terbuka berisiko jika terpapar air liur hewan terinfeksi. Penularan melalui aerosol jarang terjadi, sedangkan rabies tidak menular melalui darah, urin, atau feses, dan tidak dapat menembus kulit utuh.

Di Indonesia, anjing adalah penyebab utama penularan rabies, sehingga penting untuk mengenali ciri-ciri anjing rabies dan mengambil langkah pencegahan yang tepat.

4. Diagnosis Rabies pada Anjing

Mendiagnosis rabies pada anjing hidup sulit karena gejalanya mirip dengan kondisi lain. Dokter hewan melakukan observasi klinis terhadap perilaku dan gejala fisik seperti perubahan perilaku dan kesulitan menelan.

Jika dicurigai, anjing akan dikarantina selama 10-14 hari jika tetap sehat, kemungkinan besar tidak terinfeksi. Diagnosis pasti memerlukan tes laboratorium, umumnya setelah kematian, seperti tes DFA untuk mendeteksi antigen virus rabies di otak, atau metode cepat RRIT.

Biopsi kulit dan pemeriksaan serologis juga bisa dilakukan, meski tidak selalu akurat. Segera konsultasikan ke dokter hewan jika ada tanda-tanda rabies, dan vaksinasi rutin adalah langkah terbaik untuk melindungi anjing dari rabies.

5. Pengobatan Rabies pada Anjing

Gejala rabies pada anjing menandakan harapan sembuh yang hampir hilang, sering berujung pada kematian. Dalam situasi ini, eutanasia sering dianjurkan untuk mencegah penderitaan dan risiko penularan.

Jika anjing tidak menunjukkan gejala jelas, mereka dapat dikarantina selama 10-14 hari untuk observasi dengan perawatan suportif. Tindakan pencegahan ketat diperlukan, seperti hanya membolehkan petugas divaksinasi rabies yang menangani anjing, dan desinfeksi area terkontaminasi.

Untuk manusia yang terpapar, vaksinasi pasca-pajanan penting. Pencegahan melalui vaksinasi rutin dan edukasi masyarakat adalah kunci dalam memerangi rabies.

6. Cara Mencegah Rabies pada Anjing

Pencegahan rabies sangat penting dalam mengendalikan penyebarannya, terutama di kalangan anjing. Pemilik hewan peliharaan harus melakukan vaksinasi rutin, dimulai saat anjing berusia 3-4 bulan, dengan booster setahun kemudian dan vaksinasi ulang setiap 1-3 tahun.

Pengawasan populasi anjing liar melalui sterilisasi dan peraturan kepemilikan hewan juga krusial. Edukasi masyarakat tentang ciri-ciri anjing rabies dan cara menghindari gigitan, serta menjaga anjing di area aman dan menggunakan tali saat berjalan, sangat dianjurkan.

Penting untuk tidak memberi makan hewan liar dan melaporkan perilaku mencurigakan. Anjing dari daerah endemik rabies perlu dikarantina, dan sistem pelaporan kasus gigitan harus diperkuat.

Vaksinasi pre-exposure juga disarankan bagi mereka yang berisiko tinggi. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat membantu melindungi hewan dan manusia dari rabies.

7. Pertolongan Pertama Jika Digigit Anjing Rabies

Jika Anda atau seseorang digigit atau dicakar anjing yang diduga rabies, jangan panik! Segera lakukan pertolongan pertama dengan mencuci luka menggunakan air dan sabun selama 15 menit, lalu oleskan antiseptik. Cari pertolongan medis dalam 24 jam untuk penilaian risiko dan kemungkinan vaksinasi pasca-pajanan (PEP).

Identifikasi dan laporkan anjing tersebut serta amati selama 10-14 hari. PEP yang tepat waktu sangat penting untuk mencegah rabies. Tindakan cepat bisa menyelamatkan nyawa!

8. Kapan Harus Konsultasi ke Dokter Hewan

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rao)