Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Semur daging, dengan kuah kental yang menggoda dan cita rasa manis gurihnya, telah menjadi hidangan yang wajib ada saat Lebaran di berbagai penjuru Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa semur daging bukanlah hidangan asli dari tanah air kita?
Semur adalah hasil dari akulturasi budaya, menggabungkan teknik memasak Eropa dengan kekayaan rempah-rempah Indonesia. Perpaduan ini menciptakan cita rasa yang begitu unik, menjadikan semur daging sebagai salah satu makanan khas yang sangat dicintai oleh masyarakat.
Awalnya, semur diperkenalkan oleh penjajah Belanda pada masa kolonial. Namun, seiring berjalannya waktu, semur daging telah bertransformasi dan disesuaikan dengan selera lokal, terutama dengan penambahan kecap manis yang menjadi bahan utama di Indonesia.
Kini, semur daging tidak hanya muncul dalam perayaan Lebaran, tetapi juga menjadi hidangan istimewa dalam berbagai acara spesial lainnya, seperti pernikahan dan perayaan hari besar. Mari telusuri lebih dalam mengenai sejarah, proses pembuatan, dan perkembangan semur daging sebagai santapan ikonik yang sangat menggugah selera ini.
Simak informasi selengkapnya yang dirangkum oleh Kapanlagi.com!
Advertisement
Dikutip dari disdik.bekasikota.go.id, semur daging adalah hasil perpaduan budaya yang menggugah selera, berasal dari hidangan Belanda bernama "smoor," yang berarti masakan yang dimasak perlahan.
Dikenalkan oleh penjajah Belanda, semur awalnya hanya terdiri dari potongan daging yang direbus dengan tomat dan bawang.
Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat Indonesia dengan cerdas mengadaptasi resep tersebut, menambahkan bahan lokal seperti bawang merah, bawang putih, dan yang paling ikonik: kecap manis.
Sentuhan manis dari kecap ini memberikan semur warna cokelat pekat yang menggoda dan rasa yang lebih kaya.
Kini, semur daging telah menjadi primadona kuliner, terutama di Betawi, di mana ia menjadi hidangan wajib saat Lebaran dan disukai oleh berbagai kalangan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Proses pembuatan semur daging dimulai dengan pemilihan potongan daging sapi yang empuk, seperti sandung lamur atau sengkel, yang ideal untuk dimasak perlahan hingga lembut.
Setelah daging dipotong, bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, kecap manis, serta rempah-rempah aromatik seperti pala, cengkeh, dan kayu manis siap untuk menyatu. Daging direbus dalam kuah bumbu yang kaya rasa, membiarkan setiap potongan menyerap cita rasa yang mendalam.
Kecap manis menjadi bintang utama, memberikan warna gelap yang menggoda dan sentuhan manis yang khas. Tak jarang, bahan tambahan seperti kentang, wortel, telur, atau tahu dimasukkan untuk menambah variasi dan kelezatan.
Setelah semua bahan dimasak dengan sabar, semur daging pun siap disajikan, memancarkan aroma menggugah selera yang siap memanjakan lidah dengan cita rasa yang kaya dan daging yang super empuk.
Advertisement
Semur daging, hidangan ikonik Indonesia, menawarkan beragam variasi yang mencerminkan kekayaan kuliner tanah air.
Di Betawi, semur ini disajikan bersama kentang, menghasilkan perpaduan rasa gurih manis yang menggoda, sementara di Aceh, semur daging berani tampil dengan sentuhan pedas dari cabai yang melimpah.
Tak hanya itu, Bali mempersembahkan semur daging lidah sapi yang lezat, sedangkan Sumatra menambahkan rempah-rempah khas yang memperkaya cita rasa.
Di berbagai daerah, semur daging tak hanya terikat dengan sapi; daging kambing, ayam, bahkan tahu dan tempe pun menjadi alternatif yang menggugah selera.
Fleksibilitas semur daging menjadikannya pilihan sempurna, baik untuk santapan sehari-hari maupun hidangan istimewa di perayaan besar seperti pernikahan dan Lebaran, selalu dapat disesuaikan dengan bahan lokal dan selera masyarakat setempat.
Semur daging, hidangan ikonik yang tak terpisahkan dari perayaan Lebaran di Indonesia, bukan sekadar sajian lezat, tetapi juga simbol kebersamaan dan kerukunan keluarga.
Di setiap meja makan saat Idul Fitri, semur daging tampil istimewa dengan tambahan telur rebus atau potongan kentang, menciptakan harmoni rasa yang menggugah selera.
Momen berkumpulnya keluarga untuk menikmati semur daging yang kaya rempah ini menciptakan kehangatan yang tak ternilai, menjadikannya sebagai salah satu menu utama yang selalu dinantikan.
Dengan kehadirannya, semur daging tak hanya menyempurnakan perayaan, tetapi juga mengukuhkan posisinya dalam tradisi kuliner Indonesia yang sarat dengan nilai budaya dan sejarah.
Semur daging, yang awalnya terinspirasi dari masakan Belanda, kini telah bertransformasi menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia yang kaya akan cita rasa dan makna.
Dengan sentuhan rempah-rempah khas Nusantara, setiap daerah menghadirkan versi semur daging yang unik, mencerminkan kekayaan bahan dan tradisi lokal.
Hidangan ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga menggambarkan perjalanan panjang interaksi budaya di tanah air, dari pengaruh Belanda hingga Tionghoa, yang berpadu harmonis dengan kearifan lokal.
Kini, semur daging bukan hanya sajian istimewa untuk perayaan, tetapi juga simbol kebersamaan dan kehangatan yang menyatukan keberagaman masyarakat Indonesia dalam satu piring yang menggoda selera.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rao)
Advertisement
Fitur Baru WhatsApp: Kirim Foto Tak Bisa Disimpan Penerima, Bisa Amankan Privasi dan Cegah Penyalahgunaan
Panduan Lengkap Cek Bantuan PIP dari Kemendikbud.go.id dan Besaran Bantuan yang Didapat
Potret Gisella Anastasia Liburan ke Korea Bareng Gempi, Bebas Jajan di Myeongdong
Potret Terbaru Fanny Ghassani, Cantik dengan Outfit Tank Top Crop Hitam
7 Potret Dulu dan Kini Pemeran Arya Kamandanu, Ganteng Awet Muda di Usia Setengah Abad Lebih