Mengenal Drama Tradisional, Jenis, dan Contoh Pementasannya yang Dilestarikan Sejak Dulu

Diterbitkan:

Mengenal Drama Tradisional, Jenis, dan Contoh Pementasannya yang Dilestarikan Sejak Dulu
Ilustrasi (credit: unsplash.com)

Kapanlagi.com - Drama menjadi bagian dari karya sastra yang mengandung unsur tema, alur, dialog, konflik, tokoh dan lainnya. Seperti drama tradisional sangat lekat unsur tradisional bahkan mengangkat cerita rakyat hingga budaya setempat di suatu daerah.

Drama tradisional di Indonesia memiliki beberapa contoh pementasan yang biasanya ditampilkan dalam acara khusus seperti upacara adat, acara kebudayaan, ataupun keagamaan. Meski tak sepopuler dulu, tidak sedikit drama tradisional masih dilestarikan hingga kini.

Sebut saja seperti Wayang yang sudah diakui UNESCO sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya. Lalu apa pengertian drama tradisional, ciri, jenis, dan contohnya? Untuk tahu selengkapnya mengenai drama tradisional dapat kalian simak langsung dalam ulasan di bawah ini.

 

 

 

1. Pengertian Drama Tradisional

Drama tradisional merupakan salah satu jenis drama yang memiliki ciri khas tersendiri. Karena, drama tradisional mengusung cerita atau tema yang masih begitu klasik alias tradisional. Berkaitan dengan pengertian drama tradisional tak lengkap kalau belum tahu arti dari drama.

Drama dikenal sebagai bagian dari karya sastra. Melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan. Selain itu, pengertian drama di KBBI juga diartikan sebagai cerita atau kisah yang melibatkan konflik atau emosi kemudian disusun dalam pertunjukan teater.

Lalu bagaimana dengan pengertian drama tradisional? Sejalan dengan arti drama, drama tradisional dikenal juga dengan drama klasik. Artinya adalah drama yang mengusung cerita tradisional atau cerita-cerita rakyat yang populer di masyarakat. Sebut saja seperti diangkat dari kisah dongeng, sejarah, mitologi, ataupun hal lainnya yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Umumnya drama tradisional ini dipentaskan pada acara tertentu seperti kebudayaan hingga keagamaan. Selain drama tradisional, ada bentuk drama modern yang pementasannya mengangkat tema atau bentuknya lebih modern.

 

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Jenis-Jenis Drama Tradisional

Drama tradisional memiliki beberapa jenis yang juga penting buat disimak. Karena, ada beberapa jenis drama tradisional yang dikelompokkan berdasarkan cerita, bentuk, tempat pertunjukan dan lainnya. Adapun jenis-jenis drama tradisional tersebut dapat kalian simak sebagai berikut.

1. Teater Rakyat

Seperti diketahui teater juga menjadi bentuk pementasan drama yang ceritanya dapat diangkat dari beragam hal. Seperti drama tradisional diangkat dari cerita rakyat yang mana menjadi bagian dari seni budaya. Karenanya, teater rakyat sering ditampilkan dalam acara khusus seperti keagamaan, upacara adat, ataupun kegiatan sosial lainnya.

2. Teater Klasik

Jenis drama tradisional berikutnya adalah teater klasik. Teater ini selaras dengan teater tradisional. Namun perbedaannya pada cerita, pemain hingga tempat yang diatur sedemikian rupa sehingga tidak menyatu dengan penontonnya. Misalnya saja seperti pertunjukan wayang orang.

3. Teater Transisi

Jenis drama tradisional ini memiliki ciri khas pada petunjukannya yang dipengaruhi dengan gaya barat. Misalnya saja dapat dilihat dari segi dekorasi hingga musik. Untuk contohnya seperti sandiwara Dardanella.

 

 

 

3. Ciri-Ciri Drama Tradisional

Sementara itu ada beberapa ciri-ciri drama tradisional yang juga penting dipahami. Ciri-ciri drama tradisional ini dapat membantumu memahami makna dari drama tradisional dan membedakannya dengan bentuk drama lainnya. Adapun ciri dari drama tradisional dapat kalian simak sebagai berikut.

- Ditampilkan secara improvisasi atau dikenal tanpa naskah.

- Tema cerita diangkat dari kisah rakyat atau budaya setempat di suatu daerah. Ada pula sejarah ataupun dongeng.

- Para pemain drama atau teater tradisional biasanya lebih banyak melakukan interaksi dengan penonton.

- Pertunjukan umumnya dilakukan di luar ruangan.

- Memakai iringan musik tradisional.

 

 

 

4. Contoh Pementasan Drama Tradisional di Indonesia

Setelah memahami pengertian drama tradisional, ciri-ciri, dan jenisnya, ada beberapa contoh pementasan drama tradisional atau teater tradisional. Di Indonesia terdapat sederet contoh pementasan drama tradisional dan teater tradisional yang populer dikenal secara luas. Adapun contoh pementasan drama tradisional di Indonesia dapat kalian simak sebagai berikut.

1. Lenong

Drama tradisional dan teater tradisional ini lekat dengan sandiwara masyarakat Betawi. Sudah ada sejak dulu, nama Lenong berasal dari salah seorang saudagar China yakni Lien Ong. Dahulu kesenian ini ditampilkan untuk menghibur penonton dari kampung ke kampung dengan pertunjukan secara outdoor.

2. Ketoprak

Drama tradisional dan teater tradisional ini populer di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Di mana, ketoprak masuk dalam kesenian rakyat yang namanya berasal dari sebuah alat bernama Tiprak yang mengeluarkan bunyi prak, prak, prak. Ketoprak ditampilkan dengan bahasa Jawa dari yang halus hingga penggunaan sehari-hari. Selain itu, ada unsur tradisional dalam ketoprak tak hanya musiknya saja melainkan juga mengangkat budaya setempat seperti tradisi Jawa.

3. Drama Gong

Drama tradisional dan teater tradisional berikutnya adalah Drama Gong. Contoh pementasan drama ini berasal dari Bali yang memadukan dua unsur yakni tradisional Bali dan dipadukan unsur modern. Meski begitu unsur klasik sangat kuat ditampilkan dalam drama ini hingga menggunakan musik tradisional yakni gamelan Gong yang mengiringi pemain saat pementasan. Drama Gong diciptakan sejak tahun 1966 silam oleh Anak Agung Gede Raka Payadnya.

4. Wayang

Wayang juga masuk dalam drama tradisional dan teater tradisional yang sangat populer dikenal masyarakat Indonesia. Apalagi Wayang sudah dikenal sejak dulu bahkan sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya. Nama Wayang diambil dari arti katanya yakni bayangan. Karena, pementasan ini ditampilkan dengan bayangan yang berasal dari boneka atau karakter yang meniru orang sesuai watak masing-masing. Seseorang yang melakukan pertunjukan wayang dikenal dengan nama Dalang. Untuk ceritanya umumnya mengangkat kisah tradisional.

Selain beberapa contoh pementasan drama tradisional di atas, dikenal beberapa contoh lain seperti Makyong, Randai, Mamanda, Ludruk dan Ubrug. Itulah penjelasan mengenai drama tradisional, ciri-ciri, jenis, dan contohnya. Semoga dapat membantumu mengenal lebih jauh tentang drama tradisional.

 

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending