Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Di tengah gaya hidup modern yang mengutamakan kepraktisan, pengobatan pun tidak luput dari tren ini. Salah satu topik hangat yang tengah ramai dibicarakan di media sosial adalah fenomena obat setelan. Obat ini diklaim dapat menyembuhkan berbagai keluhan kesehatan dalam waktu singkat. Namun, seberapa aman dan efektifkah obat yang satu ini?
Obat setelan adalah kumpulan tablet atau kapsul yang dikemas ulang tanpa label asli dan sering kali dijual bebas di pasaran. Meskipun tampak seperti solusi instan, penggunaan obat setelan menyimpan risiko kesehatan yang besar. Keamanan, khasiat, dan kualitas obat ini tidak dapat dipastikan, mengingat kandungannya yang tidak diketahui secara jelas.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengategorikan obat setelan sebagai obat berbahaya, terutama karena sering kali mengandung bahan aktif yang seharusnya hanya digunakan berdasarkan resep dokter. Dalam artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam tentang apa itu obat setelan, bahaya yang mengintai, serta langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil agar kesehatan kita tetap terjaga.
Advertisement
Obat setelan, yang merupakan campuran tablet atau kapsul dari berbagai jenis obat yang dikemas tanpa label, kini marak dijumpai di warung, toko kecil, hingga platform e-commerce. Praktik ini menyimpan potensi bahaya, karena interaksi tak terduga antar zat kimia dalam obat tersebut dapat menyebabkan efek yang merugikan—mulai dari saling melemahkan hingga menciptakan reaksi toksik yang berbahaya bagi kesehatan.
Terdapat dua kategori obat setelan: yang bermerek, biasanya dikemas rapi dengan label, dan yang tanpa merek, yang hanya dibungkus dalam plastik polos. Keberadaan obat setelan ini menuntut kewaspadaan kita, karena kesehatan adalah hal yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Obat setelan sering kali menyimpan misteri, karena tidak dilengkapi dengan informasi tentang kandungan, dosis, atau indikasi penggunaannya. Hal ini membuat pengguna bingung dan khawatir apakah obat tersebut benar-benar cocok untuk kondisi mereka.
Lebih mengkhawatirkan lagi, Guru Besar Farmasi UGM, Zullies Ikawati, mengungkapkan bahwa kombinasi obat dalam setelan dapat memicu interaksi berbahaya yang dapat merusak fungsi hati, ginjal, atau jantung.
Tak hanya itu, jika obat setelan mengandung antibiotik seperti amoksisilin dan digunakan sembarangan, risiko resistensi bakteri pun mengintai, yang bisa mengancam efektivitas antibiotik di masa depan.
Advertisement
Banyak orang menganggap obat setelan sebagai jalan pintas untuk meredakan gejala nyeri atau radang, berkat efek instan yang ditawarkannya. Namun, di balik kepraktisan tersebut tersimpan potensi risiko yang mengintai. Kandungan seperti kortikosteroid dan antinyeri memang memberikan kelegaan sementara, tetapi obat yang diracik tanpa standar dapat berujung pada overdosis atau keracunan.
Ditambah lagi, akses mudah melalui warung dan e-commerce menggoda masyarakat untuk membeli tanpa berkonsultasi dengan dokter, mencerminkan kurangnya pemahaman akan bahaya yang mengancam dari penggunaan obat setelan ini.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tak henti-hentinya berupaya menjaga kesehatan masyarakat dengan langkah-langkah preventif yang tegas dalam menangani peredaran obat setelan. Mereka aktif menindak apotek dan warung yang nekat menjual obat tanpa kemasan asli, sembari meluncurkan program pencegahan berbasis komunitas untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya obat ilegal.
Tak hanya itu, BPOM juga menjalin kolaborasi dengan berbagai organisasi profesi guna memperkuat pengawasan distribusi obat. Masyarakat pun diimbau untuk berperan aktif dengan melaporkan keberadaan obat setelan melalui HALO BPOM, demi terciptanya lingkungan yang lebih aman dan sehat.
Sebelum Anda memutuskan untuk mengonsumsi obat, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker yang dapat membantu Anda menemukan obat yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Hindari membeli obat di tempat yang tidak resmi; pastikan hanya berbelanja di apotek yang terdaftar dan memiliki izin edar dari BPOM untuk menjamin keamanan.
Selalu periksa label obat dengan teliti, termasuk nomor izin edar, dosis, dan tanggal kedaluwarsa, serta jangan mudah terpengaruh oleh klaim instan yang tidak didukung oleh bukti ilmiah. Kesehatan Anda adalah prioritas utama!
Tidak, obat setelan ini tidak memiliki izin edar dari BPOM, sehingga penggunaannya jelas melanggar hukum.
Obat-obatan yang dijual dalam bentuk setelan sering kali dikemas dalam plastik tanpa adanya informasi penting seperti kandungan, dosis, atau bahkan tanggal kedaluwarsanya.
Risiko yang mengintai sangat beragam, mulai dari ancaman keracunan yang mengerikan, munculnya resistensi antibiotik yang bisa mengganggu pengobatan, hingga alergi yang tak terduga dan interaksi obat berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/srr)
Advertisement
Momen Sarwendah Coba Makanan Enak dan Unik di Bandara Thailand, Sampai Nambah Terus
Abidzar Al Ghifari Tidak Suka Dijodohkan, Ada Kriteria Calon Istri yang Direstui Umi Pipik
Momen Alyssa Daguise Umrah Bersama Ibu, Kompak dengan Warna Outfit Hitam yang Memesona
Tips Rahasia Merebus Babat Agar Cepat Empuk dan Bebas Bau
Tips Rebus Bawang Putih untuk Atasi Darah Tinggi dan Kolesterol, Mudah Dicoba di Rumah