Advertorial

Pengelolaan Sampah Domestik untuk Kurangi Sampah Plastik, Lakukan Sekarang!

Penulis: gilar ramdhani

Diterbitkan:

Pengelolaan Sampah Domestik untuk Kurangi Sampah Plastik, Lakukan Sekarang! Ilustrasi pengelolaan sampah plastik. Credit: Shutterstock.

Kapanlagi.com - Pengelolaan sampah domestik seperti sampah plastik dalam rumah tangga adalah tantangan yang kita hadapi hampir setiap hari. Tak bisa kita sangkal bahwa masih banyak orang yang dalam setiap aktivitasnya melibatkan wadah atau kemasan plastik, yang akhirnya berujung pada jumlah sampah plastik yang meningkat.

Contohnya kantong plastik kresek untuk bahan-bahan pangan daging, ayam, ikan, sayuran hingga buah-buahan. Masih sering ditemukan banyak yang menggunakan kantong plastik. Itu baru urusan belanja bahan pangan, belum belanjaan yang lain. Namun, dengan beberapa langkah sederhana, kita sejatinya bisa membuat perubahan besar dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang biasa rumah tangga hasilkan.

Ada tiga cara mendasar yang bisa kita lakukan untuk mengurangi jumlah sampah plastik dan domestik. Ini tidak hanya kewajiban para rumah tangga tapi juga bagi mereka yang ingin merasakan masa depan lingkungan yang lebih baik. Sebelum itu, mari kita sama-sama memahami betapa mendesaknya permasalahan sampah plastik ini.

Memahami Masalah Sampah Plastik

Ilustrasi sampah plastik. (Shutterstock/Teerasak Ladnongkhun)

Sampah plastik telah menjadi masalah lingkungan global yang serius. Plastik, dengan sifatnya yang tahan lama dan sulit terurai, dapat bertahan di lingkungan selama ratusan hingga ribuan tahun. Ini berarti bahwa setiap potongan plastik yang pernah diproduksi, kecuali yang telah dibakar, masih ada di suatu tempat di planet ini. Diketahui sekitar 91% dari plastik yang diproduksi tidak pernah didaur ulang, dan sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah atau lingkungan kita.

Sebagian besar sampah plastik ini berasal dari konsumsi masyarakat. Dari kemasan makanan dan minuman hingga tas belanja dan botol air, kita menggunakan dan membuang sejumlah besar plastik setiap hari. Karena itulah pengelolaan sampah domestik memainkan peran penting dalam mengatasi masalah sampah plastik.

Namun, masalahnya tidak hanya terletak pada jumlah plastik yang kita buang, tetapi juga pada bagaimana kita membuangnya. Banyak plastik yang kita buang sebenarnya bisa didaur ulang, tetapi sering kali tidak karena kurangnya pengetahuan atau fasilitas daur ulang yang memadai. Selain itu, banyak plastik yang berakhir di tempat pembuangan sampah juga berakhir di lingkungan kita, mencemari tanah dan air dan merusak kehidupan liar.

Setelah memahami masalah sampah plastik, kini saatnya aksi nyata untuk menekan jumlah angka sampah plastik.

Mengurangi Penggunaan Plastik

Ilustrasi botol stainless steel. (Shutterstock/New Africa)

Cara selanjutnya untuk bisa mengurangi penggunaan plastik adalah dengan menghindari makanan dan minuman yang dikemas dalam plastik. Misalnya, kita bisa memilih untuk membeli produk dalam kemasan kaca atau logam yang dapat didaur ulang, atau memilih untuk membeli makanan segar yang tidak dikemas. Sebagai solusi nyata, kita bisa membawa wadah sendiri saat membeli makanan take-away atau minuman di kedai kopi.

Di samping tidak menggunakan bahan plastik, kita bisa memilih untuk membeli produk yang menggunakan lebih sedikit plastik dalam kemasannya. Banyak perusahaan sekarang menawarkan produk "bebas plastik" atau "ramah lingkungan", yang menggunakan bahan yang dapat didaur ulang untuk kemasan mereka. Dengan memilih produk ini, kita tidak hanya mengurangi jumlah plastik yang kita buang, tetapi juga mendukung praktek bisnis yang lebih berkelanjutan.

Mendaur Ulang dengan Benar

Ilustrasi produk ramah lingkungan. (Shutterstock/Julia Sudnitskaya)

Mendaur ulang adalah cara penting lainnya untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang kita hasilkan. Namun, tidak semua plastik dapat didaur ulang, dan mendaur ulang plastik dengan cara yang salah dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada manfaat. Misalnya, plastik yang tidak dibersihkan dengan benar atau yang tidak diurutkan dengan benar dapat merusak mesin daur ulang dan mengurangi kualitas plastik yang didaur ulang.

Sangat penting bagi kita untuk memahami plastik mana yang dapat didaur ulang dan bagaimana mendaur ulangnya dengan benar. Sebagai contoh, botol dan wadah plastik biasanya dapat didaur ulang, tetapi tutup dan labelnya mungkin tidak. Selain itu, beberapa jenis plastik, seperti plastik berwarna gelap atau plastik yang digunakan untuk kemasan makanan, mungkin tidak dapat didaur ulang sama sekali. Kamu harus memeriksa dengan fasilitas daur ulang setempat untuk mengetahui apa yang mereka terima.

Langkah selanjutnya yang tidak kalah penting adalah membersihkan dan mengurutkan plastik sebelum mendaur ulangnya. Sisa makanan atau minuman dapat merusak plastik dan membuatnya tidak dapat didaur ulang, jadi pastikan untuk mencuci dan mengeringkan plastik sebelum membuangnya. Pastikan untuk memilah plastik sesuai dengan jenisnya, karena plastik yang berbeda harus diproses dengan cara yang berbeda.

Pengomposan Sampah Organik

Ilustrasi pengomposan sampah organik. (Shutterstock/Marina Lohrbach)

Pengomposan atau mengompos adalah proses alami yang mengubah bahan organik seperti sisa makanan dan potongan taman menjadi tanah yang kaya nutrisi. Ini adalah cara yang sangat baik untuk mengurangi jumlah sampah yang kita buang, dan juga membantu mengurangi jumlah plastik yang kita gunakan. Misalnya, dengan mengompos sisa makanan kita sendiri, kita dapat menghindari kebutuhan untuk membeli pupuk dalam kemasan plastik.

Mengompos di rumah juga lebih mudah daripada yang kamu pikirkan. Hanya perlu tempat untuk kompos (yang bisa berupa tumpukan di halaman belakang atau tempat kompos khusus), dan campuran bahan "hijau" (seperti sisa makanan dan potongan rumput) dan bahan "coklat" (seperti daun kering dan kertas koran). Bahan-bahan ini kemudian akan diurai oleh mikroorganisme alami menjadi kompos yang kaya nutrisi.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua sisa makanan dapat dikompos. Misalnya, daging dan produk susu tidak boleh dikompos karena mereka dapat menarik hama dan menciptakan bau yang tidak sedap. Selain itu, bahan yang telah diperlakukan dengan pestisida atau bahan kimia lainnya juga harus dihindari. Cara informasi lebih lengkap untuk mendapatkan panduan tentang apa yang bisa dan tidak bisa dikompos.

Menggaungkan Perubahan Besar-besaran

Ilustrasi memilah sampah plastik. (Shutterstock/Viewvie)

Selain mengubah kebiasaan, kamu juga dapat berperan dalam dengan menggaungkan gerakan perubahan pada tingkat yang lebih luas. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan mendukung bisnis dan produk yang berkelanjutan. Misalnya, kita bisa memilih untuk membeli produk yang menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang, atau yang berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon.

Selain itu, kita juga bisa berperan dalam mendorong perubahan kebijakan. Ini bisa berarti menyuarakan pendapat, mengedukasi lingkungan sekitar. Selanjutnya, mendorong kebijakan yang mengurangi produksi plastik dan mempromosikan alternatif yang berkelanjutan, kita dapat membantu menciptakan perubahan yang lebih besar dan lebih tahan lama.

Akhirnya, kita juga bisa berperan dalam mendidik orang lain tentang masalah sampah plastik dan apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu. Ini bisa berarti berbicara dengan teman dan keluarga, berbagi informasi secara online. Dengan membantu orang lain memahami masalah ini dan apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu, kita semua bisa menciptakan perubahan yang lebih besar.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Kpl/Gil)

Editor:

gilar ramdhani

Rekomendasi
Trending