Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - 3 aspek utama dalam sebuah game adalah gameplay, storyline, dan juga grafik. Nah, meski sering dipandang sebelah mata, namun music score atau soundtrack juga sebenarnya punya peran besar di hati para gamers. Ya, meski sebenarnya kamu bisa main game tanpa musik, namun akuilah, feel yang didapat pasti berbeda.
Nah, Square Enix adalah salah satu franchise game terbesar dan terpopuler di Jepang yang selalu mengedepankan music score dari game yang mereka rilis. Contohnya adalah serial game Final Fantasy yang lekat dengan imej storyline super kompleks, ditambah soundtrack-soundtrack jempolan yang pastinya bikin para gamers baper abis.
Jika ditotal, saat ini sudah ada 15 serial FF utama yang dirilis Square Enix. Namun jumlah itu belum termasuk spinoff, remakes dan juga spin-offs. Nah, dari keseluruhan serial game FF, kami telah mengumpulkan 5 soundtrack terbaik yang pastinya bikin kalian semua nostalgia dan kangen untuk main FF lagi. Apa saja? Simak daftarnya di sini..
Advertisement
© Final Fantasy Wikia
Final Fantasy VIII yang dirilis tahun 1999 silam untuk console Playstation 1 sukses menggebrak dunia gaming berkat cusial graphic-nya yang jempolan di eranya. Tak cuma itu saja, soundtrack yang digunakan di dalam game-nya juga sangat mengena di hati, seperti Liberi Fatali, Fisherman Horizon, Blue Fields dan tentunya main soundtracknya, Eyes On Me.
Penyanyi asal Cina, Faye Wong diberi kepercayaan untuk membawakan Eyes On Me dalam 2 versi, yakni Inggris dan Jepang. Lagu berdurasi 5 menitan itu bertema cinta, yang menggambarkan kisah antara dua tokoh utama dalam game-nya, Squall Leonhart dan Rinoa Heartilly.
Eyes on Me sendiri lalu dirilis dalam bentuk CD single di Jepang dan terjual sebanyak 400 ribu keping dalam waktu singkat. Eyes On Me pun memecahkan rekor sebagai lagu video game dengan penjualan terbesar di Jepang pada eranya.
Video by: sakuraz
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
© Final Fantasy Wikia
Mengikuti kesukesan pendahulunya, FFIX dirilis setahun setelah FFVIII. Pada seri ini, Square Enix mencoba untuk mengembalikan feels FF oldschool yang tak kamu temui di FFVII dan FFVIII. Hasilnya pun sukses besar.
Satu hal yang pasti, soundtrack menyentuh dan bikin baper tetap jadi salah satu andalan utama game ini. Ya, ada judul Melodies of Life yang juga dirilis dalam 2 versi, yakni Inggris dan Jepang. Lagu ini dinyanyikan oleh penyanyi veteran Jepang, Emiko Shiratori.
Melodies of Life diciptakan oleh musisi jenius, Nobuo Uematsu dan dibantu oleh Shirō Hamaguchi. Seperti Melodies of Life, lagu ini juga diiringi dengan balutan orkestra ringan di dalamnya. Sepanjang 5 menitan, kamu bakal dibuat mendayu-dayu mendengarkan Melodies of Life, meskipun kamu tak pernah memainkan game-nya sekalipun..
Video by: virtualhanz
Advertisement
© Final Fantasy Wikia
Suteki Da Ne (Isnt It Beautiful) adalah soundtrack dari Final Fantasy X. Serial ini adalah yang pertama dirilis untuk console Playstation 2, tepatnya pada tahun 2001. Tentu saja game ini mengalami transformasi besar-besaran, terutama dari segi grafisnya.
Sama seperti Eyes on Mei dan Melodies of Life, Suteki Da Ne juga dirilis dalam 2 versi, yakni Inggris dan Jepang. Lagu ini berdurasi 5 menit dan diciptakan dari tangan dingin Nobuo Uematsu. Alunan orkestra semakin terasa kental dalam lagu yang dinyanyikan oleh Rikki tersebut.
Suteki Da Ne sendiri sering digadang-gadang sebagai lagu paling galau dalam serial Final Fantasy. Selain karena musik dan liriknya, lagu ini juga makin bikin galau jika didengarkan sambil melihat kisah antara dua tokoh utama dalam game-nya, Tidus dan Yuna.
Video by: atchthesimpsons
© Final Fantasy Wikia
Mengikuti sukses besar-besaran dari FFX, sebuah sequel dengan judul FFX-2 dirilis tahun 2003. Setelah kematian Tidus, kali ini Yuna mencoba untuk menyelesaikan konflik politik yang terjadi di dunia Spira sebelum berujung pada peperangan besar.
Lagu ini dibuka dengan lagu yang cukup ngebeat dan ceria, yakni Real Emotions. Namun ada satu lagu lain yang meninggalkan kesan mendalam pada para gamer ketika memainkan serial ini, yakni 1000 Words atau Sen No Kotoba yang dinyanyikan oleh penyanyi populer asal Jepang, Koda Kumi.
Karakter suara Koda yang berat diiringi dengan lantunan lirik pedih dan musik ballad menyentuh membuat lagu ini dengan mudah merebut hati para gamer. Meskipun para non-gamer juga dijamin tergila-gila deh sama lagu satu ini. Nggak percaya? Check this out...
Video by: Bethany Smith
© Final Fantasy Wikia
Lagu terakhir, Kimi Ga Iru Kara adalah soundtrack dari FFXIII versi Jepang yang dirilis tahun 2009 untuk console Playstation 3 dan Xbox360 setahun setelahnya. Serial ini memiliki sejumlah music score yang sangat ciamik di dalamnya, seperti The Promise, Eternal Love, hingga Kimi Ga Iru Kara.
Judul terakhir adalah pilihan pribadi dari kami untuk masuk dalam list ini. Sebenarnya, banyak kritik yang menyebut jika Kimi Ga Iru Kara terlalu datar dan tak menarik untuk jadi soundtrack game sekelas Final Fantasy.
Lagu ini dinyanyikan oleh penyanyi pop Jepang, Sayuri Sugawara. Meski banyak dikritik, namun nyatanya, lagu ini sempat jadi rilisan single terbaik Sayuri dan sukses mendapatkan sertifikat emas untuk perilisan versi digitalnya. Kalau menurut kalian lagu Kimi Ga Iru Kara oke nggak? Check the song below..
Video by: biohazardlive2
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/gtr)
Advertisement