Lomba Makan Cepat 80 Detik, Seorang Pria Tewas Tersedak Donat

Penulis: Agista Rully

Diperbarui: Diterbitkan:

Lomba Makan Cepat 80 Detik, Seorang Pria Tewas Tersedak Donat © people.com

Kapanlagi.com - Sebagai salah satu bentuk promosi, biasanya sebuah restoran atau rumah makan mengadakan kompetisi makan. Bila bukan kompetisi makan banyak, biasanya kompetisi yang diadakan adalah kompetisi makan cepat. Sayangnya dari dua kompetisi ini salah satunya mengandung risiko kematian tinggi.

Tahun lalu, jatuh seorang korban dari kompetisi makan cepat ini. Korban tersebut adalah Freedie. Pria ini mengikuti kompetisi makan sayap ayam dengan cepat untuk mendapatkan hadiah Rp 5 Miliar. Alih-alih memenangkan uang dengan jumlah yang tidak sedikit tersebut, Freedie malah meregang nyawa. Rupanya kejadian serupa tahun ini terulang kembali.

Travis Malouff, pria berusia 42 tahun yang meninggal karena tersedak donat © people.com

Seorang pria berusia 42 tahun yakni Travis Malouff meninggal di hari Minggu karena mengikuti kompetisi makan cepat. Kompetisi ini diadakan oleh sebuah toko donat Voodoo Doughnut di Denver, Amerika Serikat. Dalam kompetisi tersebut, peserta diharuskan untuk menghabiskan 0.2 kilogram donat dalam 80 detik.

Namun karena secara biologis tubuh manusia tidak dapat dipaksa untuk makan cepat, Travis justru mengalami asphyxia atau tersedak. Jika seseorang tersedak maka pasokan oksigen ke dalam tubuh akan berkurang karena saluran pernapasan akan tertutup oleh saluran kerongkongan yang mendorong makanan masuk ke dalam lambung.

Kompetisi makan cepat memang seringkali menyebabkan asphyxia atau tersedak sehingga mengurangi pasokan oksigen ke dalam tubuh © people.com

Berdasarkan keterangan saksi, Travis meninggal di tempat kejadian. Karena peristiwa nahas yang menimpa pria asal Colorado ini, kini segala kompetisi makan untuk sementara dilarang oleh pemerintah setempat. "Kami telah menghentikan segala bentuk kompetisi makan di area ini. Untuk sementara kami sedang melakukan investigasi lebih lanjut mengenai hal ini." jelas pemilik restoran dikutip dari people.com.

Well, hidup berkompetisi memang seru dan menyenangkan tapi akan lebih baik untuk tidak terlalu terobsesi berkompetisi atau mengikuti lomba yang tidak sesuai dengan kemampuan. Salah ambil langkah, kematian risikonya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(peo/agt)

Editor:

Agista Rully