10 Suku Primitif yang Paling Terisolasi dan Berbahaya di Dunia

Penulis: Guntur Merdekawan

Diperbarui: Diterbitkan:

10 Suku Primitif yang Paling Terisolasi dan Berbahaya di Dunia
Suku Berbahaya © Pinterest

Kapanlagi.com - Di saat kita menikmati kehidupan yang sudah serba advanced dan modern, masih banyak suku-suku primitif di luar sana yang hidup secara terisolasi dari dunia. Bukannya tak dipedulikan, namun memang mereka sendiri yang menolak untuk melihat dunia luar.

Setiap suku primitif pasti punya kepercayaan dan juga adat yang berbeda. Ada yang tak berbahaya bagi orang luar, namun tak sedikit pula sangat tidak bersahabat ketika didekati.

Lewat artikel ini, kita telah menyimpulkan 10 suku primitif di seluruh dunia yang hidup secara terisolasi dan dianggap paling berbahaya dilansir dari situs Slappedham.com. Jika tak berhati-hati, kalian bisa kehilangan nyawa secara sia-sia ketika masuk teritori mereka!

 

1. Sentinelese

Suku ini bisa kalian temui di Pulau Sentinel, Teluk Bengal yang berlokasi di antara Myanmar dan India. Pulau yang mereka tinggali tak terlalu besar, namun memang terpisah oleh laut.

Suku ini terdiri dari para pemburu, mengingat mereka memang bertahan hidup dengan cara memburu hewan di pulau tersebut. Senjata yang mereka gunakan adalah busur dan tombak.

Pemerintahan India sudah memberi peringatan keras bahwa suku Sentinelese sangat berbahaya dan wajib dijauhi. Suku ini memberi batasan sekitar 5 km bagi orang luar dari pulau mereka.

Katanya, ada sekitar 250 hingga 500 anggota dari suku primitif ini. Leluhur mereka dipercaya sudah hidup di pulau tersebut selama puluhan ribu tahun lamanya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Yaifo

Adalah suku primitif yang ditemukan di Papua Nugini bagian tengah. Untuk tiba di teritori suku ini, bisa menyusuri sungai selama sebulan lamanya. Atau jika berjalan kaki bisa mencapai 6 minggu melewati hutan yang sangat berbahaya. Tak heran jika suku Yaifo begitu terisolasi dari dunia luar.

Tahun 1988 silam, seorang petualang asal Inggris bernama Benedict Allen secara tak sengaja bertemu mereka. Ia lalu disambut dengan gerakan dansa yang mengintimidasi, di mana mereka mengacungkan busur panah kepada Allen. Ia lalu dipaksa untuk mengikuti upacara adat selama 3 minggu lamanya, di mana Ia juga disiksa.

Allen yang jadi saksi hidup kengerian suku Yaifo, menceritakan jika dirinya begitu terkesan dengan kemampuan para anggota suku ini untuk berjalan dengan cepat di batang pepohonan, tanpa alat pengaman apapun. Sementara itu, para wanita dilatih untuk jadi mata-mata. Keberadaan mereka hampir tak bisa terdeteksi.

3. Korowai

Suku primitif ini juga berada di Papua Nugini dan dianggap sebagai salah satu yang paling berbahaya di dunia. Tak cuma terisolasi dari dunia modern, mereka katanya bahkan tak tahu jika ada kehidupan lain selain circle mereka.

Suku ini percaya jika orang berkulit putih itu adalah iblis. Karenanya, mereka bakal membunuh siapapun yang akan masuk ke dalam teritori mereka tanpa ampun, demi melindungi diri dari serangan iblis.

Dulunya, suku ini juga kanibal alias memakan daging manusia. Beberapa peneliti percaya jika hal itu juga masih dilakukannya hingga sekarang.

4. Surma atau Suri

Suku ini tinggal di Ethiopia dan dianggap sebagai salah satu yang paling berbahaya karena mereka bisa menggunakan senjata api untuk melindungi diri. Senjata modern itu mereka dapatkan dari perang sipil Sudan di masa lalu.

Suku Suma juga sangat lihai dalam pertarungan fisik menggunakan tongkat yang mereka sebut sebagai sagine. Bahkan ada adat di mana 2 pria harus saling bertarung demi mendapatkan seorang wanita, hingga salah satu dari mereka mati.

Tahun 80an silam ada seorang doktor asal Rusia yang mengunjungi suku ini. Ia malah dikira sebagai mayat berjalan karena warna kulitnya yang berbeda.

5. Korubo atau Dslala

Merupakan suku yang tinggal di bagian barat dari Hutan Amazon. Banyak sekali laporan masuk mengenai pertempuran antar suku di area tersebut. Mereka menggunakan gada panjang yang bahkan lebih tinggi dari mereka.

Pihak pemerintahan Brazil sempat mencoba berdamai dengan suku ini, namun hasilnya 7 orang dibunuh. Pemerintah akhirnya menetapkan jika suku Korubo sangat berbahaya dan harus dijauhi, apapun alasannya.

Kabar lain menyebut jika suku ini percaya pada kepercayaan infanticide atau membunuh para bayi sebagai korban.

6. Mashco-Piro

Suku ini hidup di Madre de Dios, Peru. Tahun 2012 silam, seorang petualang ditemukan mati setelah melakukan kontak dengan suku ini. Sebuah anak panah menancap di jantungnya.

Suku ini sering terlihat di teritori tetangga ketika mencari makan. Namun mereka biasanya tinggal di dekat Sungai Las Piedras selama musim panas. Dan ketika musim hujan tiba, merkea bakal mengungsi ke pedalaman hutan Amazon.

7. Totobiegosode

Suku ini bisa ditemukan di Paraguay. Kontak pertama mereka dengan dunia luar terjadi pada tahun 40an silam, di mana petani Mennonite secara paksa mengambil tanah mereka untuk ternak babi. Hasilnya, kedua kubu saling bunuh.

Beberapa anggota dari Totobiegosode dikabarkan sudah mau menerima kehidupan modern, sementara lainnya masih tetap hidup mengembara jauh di dalam hutan Chaco.

Ketika seorang anggota dari suku ini hampir mati, maka anggota lainnya akan menggali lubang di tanah. Tubuh anggota yang sekarat itu lantas dikubur hidup-hidup.

8. Mursi

Suku ini juga tinggal di Etiopia. Mereka percaya jika bayi laki-laki dilahirkan untuk jadi prajurit kuat. Kepercayaan mereka adalah pemujaan terhadap nyawa-nyawa dari orang yang telah mati. Karenanya, mereka yang mati dalam pertempuran akan sangat dihormati.

Untuk lolos ujian pendeawasaan, para pria harus membuktikan jika mereka lihai menggunakan tongkat untuk bertarung. Pertarungan antar pria juga dilakukan sebelum menikah demi seorang wanita. Setelah menikah, sang pria lantas harus mencuri sapi dari suku tentangga secara reguler.

Beberapa dari mereka masih menggunakan kayu atau bambu untuk bertarung. Namun tak sedikit dari mereka yang sudah mulai memiliki senjata api yang didapatkan dari pertukaran dengan sapi.

9. Fleicheros

Suku ini terdapat di bagian barat Brazil, yakni di sepanjang sungai Jandiatuba. Suku ini dikenal karena kemampuan mereka dalam menggunakan dart (anak panah mini) sebagai senjatanya. Kabarnya, anggota mereka ada sekitar 30an.

Emas lalu ditemukan di sekitaran teritori mereka. Sejak saat itu, suku Fleicheros jadi sering bertemu dengan para penggali emas, pun tak kadang menyerang mereka. Tahun 2017, 2 orang penggali emas bahkan dibantai habis-habisan, lalu dimutilasi, sebelum mayatnya dibuang ke sungai.

10. Moken

Suku Moken mungkin tidak terlalu berbahaya. Namun mereka adalah suku yang paling terisolasi dari dunia luar. Bisa ketemu mereka saja adalah sebuah keajaiban. Kok bisa?

Suku ini tinggal di atas perahu kayu di sekitaran Kepulauan Mergui yang ada di antara Burma dan Thailand. Mereka bersenjatakan tombak dan jaring untuk menangkap ikan dan apapun di laut yang bisa dimakan. Perahu mereka biasanya dilengkapi dengan dapur dan tempat tidur.

PBB lantas membuat keputusan untuk melindungi suku Moken dan jalan hidup mereka yang sangat tidak biasa tersebut.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending