27 Finalis Siap Sambut Puncak Ajang Miss Tionghoa Indonesia 2025
27 Finalis Siap Sambut Puncak Ajang Miss Tionghoa Indonesia 2025 (Dok. MTI2025)
Kapanlagi.com - Sebanyak 27 finalis pemilihan Miss Tionghoa Indonesia (MTI) 2025, siap berlaga dalam grandfinal di Ballroom Hotel Aryaduta Menteng Jakarta Pusat, Minggu (5/10/25). Mereka terdiri atas 11 orang peserta cilik, 10 remaja, dan enam dewasa, berasal dari Jabodetabek, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Banjarmasin.
"Di babak grandfinal, penilaian utama dilakukan kepada para peserta Miss Tionghoa Indonesia 2025, besok Minggu mulai pukul 15.00 sampai 19.00 WIB," kata Chairman Peraga Indonesia, Nita Kartika, selaku penyelenggara MTI 2025, dalam keterangannya Sabtu (4/10/25) di Hotel Aryaduta Menteng, tempat para finalis dikarantina.
Nita juga menerangkan, pada grandfinal Minggu sore akan ada sesi spesial dari seorang motivator ternama Indonesia, Merry Riana. Ia akan memberikan pembekalan tentang motivasi kepada para finalis dan undangan.
Lebih lanjut Nita menyebutkan, para finalis akan tampil dalam sesi modelling show, dan juga talent show.
Berbagai gelar juara dan predikat sudah menanti bagi mereka yang terbaik dalam setiap kategori. Mulai dari Best Dress, Best Talent, Best Inspiration, Oriental Beauty, Persahabatan, Favorit, Pariwisata, Intelegensia, Tradisi dan Budaya, Runner Up 1, dan Juara.
Advertisement
"Untuk gelar atau predikat tertentu, ada yang hanya ada di satu kategori, sedangkan di kategori lainnya tidak ada. Itu semua tergantung jumlah finalis keputusan Dewan Juri," kata Chairman Peraga Indonesia, Nita Kartika, selaku penyelenggara MTI ke-2 tahun 2025. Disebutkan, MTI pertama dilaksanakan di Surabaya pada September 2024 lalu.
1. Jajaran Dewan Juri
Enam orang Dewan Juri MTI 2025 bukan figur-figur sembarangan. Pertama adalah Agoeng Soedirpoetra, Director Color Models Inc., Fashion Choreographer, Pageant Coach, dosen, dan penulis buku panduan menjadi model profesional. Juri kedua, Melati Tedja, Putri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan 2024, 3rd Runner up Miss Charm 2024, pegiat bidang pendidikan lewat gerakan #melivethedream, memberdayakan dan menginspirasi anak-anak indonesia untuk berani punya mimpi dan mewujudkannya.
Selanjutnya, Dr. Dyah Anggraeni, M.Kes, SP.Pk, District Governor RID 3420 (Rotary Club), Komisaris Utama PT Cito Putra Utama (Cito Group). Juri berikutnya, Meiline Tenardi, pengusaha (hospitality), penggerak sosial, pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi.
Juri kelima, Fransiska Wiratikusuma, MCI.Ed., Ph.D.candidate, The Head of Belt and Road Initiative President University, Lecturer of Business Administration - President University, aktif menulis artikel ilmiah berkaitan dengan leksikologi, tesaurus dan budaya Tiongkok-Indonesia. Juri keenam, Juniana, S.S, M. Tcsol, dosen di Chinese Department Binus University, penerjemah profesional di ajang nasional maupun internasional, aktif membuat konten edukasi dan menginspirasi di media sosial, dan aktif menjadi juri di berbagai kompetisi nasional.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
2. Kunjungi Kota Tua
Pada Jumat (3/10/25) sore, para finalis MTI 2025 mengunjungi Kawasan Kota Tua Jakarta. Kunjungan ke Kota Tua merupakan bagian dari agenda kegiatan para finalis MTI ke-2 tahun 2025 pada hari pertama karantina di Jakarta. Sebelumnya, pada Jumat pagi dan siang hari mereka telah mengunjungi Museum Nasional di Jalan Merdeka Barat, bangunan cagar budaya Tionghoa Candra Naya di Jalan Gajah Mada, dan kawasan Pecinan Petak 6 dan Petak 9.
"Kami sengaja membawa anak-anak ini agar lebih mengenal akar budaya nenek moyang mereka, khususnya terkait percampuran budaya dengan warga lokal," kata Nita Kartika.
Dijelaskan, dalam kunjungan ke Kawasan Kota Tua, para finalis dari tiga kategori itu juga singgah di salah satu kafe khusus jamu, Acaraki. Di sini mereka mendapat pembekalan soal jamu, suatu hal yang jarang dilakukan.
"Anak-anak peranakan kami belaki juga tentang pengetahun tradisional Indonesia asli," ungkap Nita lagi.
3. Penilaian Para Finalis
Sambil melakukan kunjungan, panitia juga melakukan penilaian kepada para finalis. Meliputi aktivitas, antusiasme, dan kepribadian. Penilaian ini melengkapi kriteria lainnya berupa tugas kepada para finalis seperti membuat video pojok kota dan video akulturasi tentang percampuran adat budaya Tionghoa dan daerah di mana mereka tinggal.
Lebih lanjut dikatakan, penilaian lain dilakukan saat para finalis memperlihatkan kemampuan lain mereka di bidang modelling, yang dinamakan "talent show". Ada yang menyanyi, menari, story telling, main piano, dan lain-lain. Diuraikan, pada hari kedua karantina, Sabtu (4/10/25) ini, para finalis menerima berbagai pembekalan pengetahuan dari sejumlah nara sumber, antara lain dari pengurus Rotary Club.
"Untuk menumbuhkan rasa sosial kemanusiaan anak-anak di tengah kehidupan mereka bermasyarakat," ungkap Nita.
Simak Juga Berita Lain yang Nggak Kalah Hot!!!
Miss Tionghoa Indonesia 2025 Siap Digelar di Jakarta, Rayakan Akulturasi Budaya
Nicky Astria Dan Atiek CB Bakal Adu Gengsi Di Atas Panggung, Tiket Ludes!
Urban Icon Rayakan 15 Tahun Dengan Logo Baru Dan Promo Spesial
Fjällräven Luncurkan Seri Terbaru dalam Acara Eksklusif KÅNKEN DAY
50 Brand Lokal Siap Unjuk Gigi Di FLEX-CON 2024 Bandung
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
Berita Foto
(kpl/rsp)
Advertisement
