3 Contoh Cerpen Fantasi dengan Cerita Menarik dan Seru, Ketahui Juga Ciri-ciri - Bagian Strukturnya

Diterbitkan:

3 Contoh Cerpen Fantasi dengan Cerita Menarik dan Seru, Ketahui Juga Ciri-ciri - Bagian Strukturnya
Ilustrasi (credit: pexels)

Kapanlagi.com - Cerpen atau cerita pendek menjadi salah satu karya sastra yang cukup populer. Sesuai dengan namanya, cerpen adalah cerita pendek yang tak sepanjang novel. Namun tak sepenuhnya beda, cerpen juga ada banyak genrenya seperti halnya novel. Untuk kalian yang suka cerita imajinatif, cerpen fantasi bisa jadi satu bacaan yang cocok.

Cerpen fantasi agak berbeda dengan cerpen yang menampilkan cerita-cerita lainnya yang lebih realistis. Cerita dalam cerpen fantasi sangat imajinatif menghadirkan kisah yang tak masuk akal. Meski begitu, hal-hal tak masuk akal itulah yang justru membuat cerpen fantasi jadi menarik untuk dibaca.

Bagaimana tertarik baca cerpen fantasi yang seru dan menarik? Langsung saja simak beberapa contoh cerpen berikut ini.

 

1. Struktur Cerpen

Cerpen atau cerita pendek terdiri atas bagian-bagian struktur. Adanya struktur tersebut membuat cerita dalam cerpen jadi lebih runtut dan semakin menarik untuk disimak. Struktur juga jadi ciri khas yang membedakannya dengan karya sastra lainnya. Maka dari itu, sebelum membaca beberapa contoh cerpen fantasi, ada baiknya untuk mengetahui strukturnya terlebih dahulu.

1. Bagian Eksposisi

Struktur cerpen yang pertama adalah bagian eksposisi. Bagian ini berisi pengenalan latar belakang cerita dalam cerpen. Eksposisi juga akan mengulas berbagai hal seperti tokoh, situasi, dan setting cerita.

2. Komplikasi

Bagian struktur cerpen yang kedua adalah komplikasi, yaitu bagian dalam cerpen yang menunjukkan proses dimulainya suatu konflik cerita.

3. Krisis

Bagian struktur berikutnya disebut krisis. Krisis merupakan bagian yang menceritakan langkah yang akan diambil oleh tokoh utama untuk bisa mengantisipasi permasalahan yang dia hadapi.

4. Klimaks

Klimaks merupakan bagian struktur cerpen yang menjadi puncak dari konflik. Bagian ini akan menampilkan kerumitan yang dihadapi tokoh saat menghadapi masalah. Pada bagian ini, juga akan ditampilkan aksi sang tokoh utama dalam cerpen untuk menyelesaikan permasalahan.

5. Penyelesaian

Bagian struktur yang terakhir adalah penyelesaian yaitu bagian yang menunjukkan bahwa konflik akan mulai selesai atau mereda. Artinya cerpen akan mulai memasuki bagian penyelesaian atau mendekati ending.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Ciri-ciri Cerpen Fantasi

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cerpen fantasi berbeda dengan cerita pendek genre lainnya. Cerpen fantasi mempunyai beberapa ciri khas atau karakteristik tersendiri sebagai berikut.

1. Cerita fantasi mempunyai unsur yang unik seperti keajaiban atau kekuatan yang jelas tidak bisa ditemukan di kehidupan nyata.

2. Cerita fantasi mempunyai alur yang tidak tertebak tergantung pada imajinatif dari penulis.

3. Cerita fantasi mempunyai latar yang digunakan dapat menembus ruang dan waktu.

4. Cerita fantasi menggunakan tokoh yang dipilih memiliki keunikan seperti kekuatan yang tidak ada di dunia nyata.

5. Cerita fantasi umumnya menggunakan bahasa yang variatif, ekspresif, dan bukan bahasa formal, sehingga lebih menarik dibandingkan cerita jenis lainnya.

 

3. Contoh Cerpen Fantasi 1

Cerpen fantasi bisa jadi bacaan yang seru dan menarik. Bukan hanya untuk anak-anak, cerita fantasi juga cocok dibaca oleh pembaca segala usia yang sedang mencari hiburan yang ringan dan menyenangkan. Berikut contoh cerpen fantasi 1 yang berjudul Cermin Ajaib.

Cermin Ajaib

Pagi itu, Sinta sedang malas-malasnya untuk bangun dan bersiap ke sekolah karena semalam pekerjaan rumahnya baru ia selesaikan sekitar pukul 11 malam. Ia baru mampu membuka sebelah mata dan mengintip jam weker.

Namun, seketika perhatiannya teralihkan oleh handphonenya yang berkedip. Ia mengambilnya, lalu menemukan bahwa ternyata Rama telah membalas pesan WhatsApp-nya. Saat itu pula Sinta tiba-tiba beranjak dari kamarnya dan lekas bersiap untuk berangkat ke sekolah.

Hal tersebut sebetulnya tidak mengherankan karena, diam-diam, selama ini Rama adalah tambatan hati Sinta. Ia mengidolakan Rama karena Rama adalah anak yang ramah, sopan, dan berprestasi di sekolah.

Meski masih duduk di bangku kelas 10 SMA, Sinta sudah mulai belajar berdandan. Meski begitu, dandanan yang ia kenakan tidak berlebihan dan lebih berlandaskan menjaga kesehatan wajah saja. Jadi, salah satu persiapannya ke sekolah adalah dengan mengaplikasikan lip gloss ke bibirnya.

Namun, pagi itu, ia tidak dapat menemukan cermin kecil yang biasa ia gunakan untuk berdandan. Ia pun terus mencari hingga akhirnya berpapasan dengan ibunya yang sedang sibuk di dapur.

"Ma..., Mama liat cermin bedak Sinta ga?" tanya Sinta.

"Enggak, Sinta... Ini sudah terlalu siang lho, kenapa kamu belum berangkat juga, nanti telat," balas ibunya.

"Iya ma, tapi kan Sinta belum pake lip gloss," kata Sinta.

"Pakai cermin di lemari kamu aja Sin," ujar mamanya.

"Enggak bisa Ma, ga keliatan, mesti deket," balas Sinta sambil mengeluh.

"Ya udah pake cermin bedak mama aja, kamu ambil sendiri di kamar mama, di meja rias," ujar sang Mama.

Sinta lantas beranjak ke kamar ibunya dan segera menghampiri meja rias. Saat menghampirinya, Sinta melihat sederetan peralatan make up. Namun, ia tidak menemukan cermin bedak kepunyaan ibunya.

Ia akhirnya mencoba mencarinya di laci meja itu. Ia menemukan cermin kecil yang agak kusam dan tampak terlihat sudah berumur.

"Nah, ini aja deh, bisa," gumamnya dalam hati.

Namun, ketika ia bercermin, bukan wajahnya yang tampak. Sinta sontak kaget dan membalikkan cermin itu ke atas meja. Jantungnya berdebar kencang dan sedikit napasnya berpacu tak terkendali. "Mungkin cuma salah liat," ia berusaha menenangkan pikirannya di dalam hati. Tak lama dengan sedikit keraguan, ia membalikkan cermin itu lagi.

Kali ini, ia benar-benar memfokuskan pandangannya pada cermin. Namun, ternyata sekali lagi ia melihat sosok lain yang berada di cermin itu. Seorang pria dengan wajah muram dengan alis tebal dan berpenampilan sedikit sangar. Ya, Sinta mengenali sosok itu. Ia adalah teman sekolahnya, pria yang justru kebalikan dari Rama. Ia kurang menyukai sosok pria itu karena pendiam dan selalu menyorotkan pandangan tidak ramah pada siapa pun. Ia adalah Rahwana.

"Sin, Sinta... Kamu kenapa sayang?" terdengar suara ibunya mendekat.

Wajar saja jika ibunya khawatir karena bunyi cermin yang tadi dihentakkan Sinta ke meja cukup keras. Ibunya lantas melihat Sinta yang sedang bercermin dengan wajah ketakutan dan penasaran.

"Kok pake cermin itu Sin," tanya Ibunya.

Sinta masih tidak bergerak dan belum menghiraukan pertanyaan ibunya. "Oh, kamu bisa lihat juga ya, kamu lihat siapa Sin?" Kali ini Sinta membalasnya "Lho, mama tahu? Sinta lihat Rahwana Ma, temen sekolah," balas Sinta makin keheranan. "Oh, ternyata kamu udah kenal ya, ya baguslah," balas ibunya. "Hah? Maksudnya gimana ma?," jawab Sinta sambil menyipingkan matanya.

"Cermin itu pusaka keluarga kita Sin, nenek kamu sih nyebutnya cermin jodoh," balas ibunya sambil tertawa kecil.

"Hah? Sejak kapan kita punya beginian Ma, lagian.. ga mungkin Rahwana ma, Sinta ga suka sama dia, malah agak kekih," jawabnya.

"Namanya jodoh siapa yang tau Sin."

"Enggak ah, ga mau!" tegas Sinta.

"Ah lagian kamu masih SMA, mana tahu soal gituan, masih belum umur!" balas mamanya.

"Ih, tapi ga mungkin, Rahwana itu orangnya jutek banget, diajak ngobrol juga susah, mana kasar lagi, ga ada lembut-lembutnya ke cewek Ma," balas Sinta.

"Kamu kenal sama dia Sin? Maksudnya, bener-bener tahu isi hati sama sifatnya gimana?"

"Boro-boro, kan kata Sinta juga diajak ngobrol aja susah," jawab Sinta.

"Ya sudah kalau begitu, jangan menilai seseorang dari sikapnya saja, belum tentu seseorang yang sikapnya dingin seperti itu memiliki hati yang buruk," kata sang Mama.

Sinta lalu tertegun sejenak merenungkan perkataan ibunya tersebut. Namun, tak lama ia kembali sadar bahwa persoalan pokok kali ini bukanlah soal Rahwana apalagi jodohnya.

"Lho, tapi kok Mama punya cermin gini sih? Ini beneran? Ga ada layarnya kan?" tanya Sinta sambil meraba-raba bagian belakang cermin itu.

"Itu belum seberapa Sin, masih banyak pusaka lain yang kamu bakal lebih kaget lihatnya," balas ibunya sambil mengedipkan matanya.

 

4. Contoh Cerpen Fantasi 2

Sama seperti cerpen jenis lainnya, cerpen-cerpen fantasi tak sebatas jadi bacaan yang menghibur. Dalam cerita pendek fantasi juga sering kali terselip pesan yang bisa jadi inspirasi untuk pembaca. Berikut contoh cerpen fantasi dengan pesan inspiratif berjudul Cermin Ajaib.

Cerpen Ajaib

Laila adalah seorang gadis miskin yang pandai. Sebagian waktunya ia gunakan untuk belajar dan membantu orang tuanya. Selain itu, Laila juga suka menghabiskan waktunya untuk menggambar.

Sayangnya, kini ia tidak dapat menggambar lagi karena pensil yang dimilikinya sudah hampir habis dan sangat pendek sehingga tidak dapat digunakan lagi. Laila juga tidak bisa membeli pensil baru karena tidak memiliki cukup uang.

Dalam kesehariannya, Laila membantu orang tuanya memunguti plastik yang ada di jalan. Saat mengambil plastik, Laila menemukan ada sebuah pensil yang tergeletak di jalan. Laila mengambilnya dengan senang karena akan dapat menggambar lagi sepulang mencari plastik.

Saat di rumah, Laila mulai mengeluarkan pensil yang ia temukan tadi di jalan. Laila mencoba menggambar bunga di kertasnya. Alangkah kagetnya ketika selesai menggambar, tiba-tiba menjadi bunga sesungguhnya dan tergeletak di atas kertas tempat ia menggambar.

Laila merasa kaget dan tidak percaya. Ia mulai menggambar ayam untuk memastikan apakah yang ia lihat memang nyata. Sesaat setelah ia menggambar ayam, alangkah kagetnya tiba-tiba di hadapannya ada seekor ayam hidup yang berkokok sangat kencang.

Kini ia menyadari bahwa ia memiliki sebuah pensil ajaib. Dengan sigap ia segera menggambar berbagai keperluan yang dibutuhkan oleh keluarganya. Ia menggambar beras, makanan, lauk-pauk, uang, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Saat orang tua Laila datang, alangkah kagetnya mereka melihat rumah dipenuhi banyak benda yang mereka butuhkan. Ibunya hampir menangis karena merasa sangat bahagia kebutuhan mereka dapat tercukupi.

Meski begitu, Laila menggunakan pensil ajaibnya dengan bijak. Ia tidak sembarangan menciptakan benda dengan pensil ajaibnya. Ia tahu bahwa bersikap berlebihan nantinya akan menimbulkan petaka baik untuk dirinya maupun dengan keluarganya.

 

5. Contoh Cerpen Fantasi 3

Cerpen fantasi menampilkan cerita yang tak biasa. Keunikan dan keajaiban yang ditampilkan dalam cerita pendek fantasi bisa turut memancing imajinasi pembaca. Sehingga tak jarang orang yang menyebut bahwa membaca cerita fantasi bisa membuat seseorang jadi lebih kreatif dan imajinatif. Berikut contoh cerpen fantasi ketiga berjudul Sahabat Cermin.

Sahabat Cermin

Aku termenung di balkon sekolah. Termenung sedih dan berkhayal, bahwa akan punya sahabat. Sahabat setia yang tidak akan meninggalkan diriku sendiri. Tapi, tak ada yang ingin berteman denganku. Bahkan semua orang membenciku. Padahal, aku tak pernah berbuat jahat kepada mereka. Aku juga selalu berusaha yang terbaik agar mereka tak menganggapku aneh.

Caseyla Diandra. Itulah namaku. Orang tuaku memanggil aku Casey. Tapi teman-temanku memanggilku Bad Girl. Panggilan yang sangat menyayat hati. Yah, sebenarnya mereka yang kusebut teman tidak menganggapku teman. Mereka lebih mirip dengan musuhku.

Setiap hari, kucoba jalani hari dengan senyuman. Tapi di balik senyuman itu tersimpan beribu luka yang sangat menyakitkan. Dan hari ini aku akan pergi membeli sebuah cermin untuk hiasan di kamar baruku. Dengan segera aku pergi ke Mirror Shop. Di sana terdapat banyak model cermin terbaru. Tetapi, pandanganku hanya tertuju kepada sebuah cermin besar yang dikelilingi ukiran yang sangat indah. Dan setelah kutanya harganya Rp 895 ribu. Karena tertarik, aku segera membelinya tanpa pikir panjang. Kata penjaga di sana, cermin itu akan dikirim tepat jam 4 sore.

"Tiiiiiin!!! Tiiiiiin!!!" klakson mobil pengantar cermin itu pun terdengar. Casey segera berlari untuk membukakan pintu rumahnya.

"Silakan masuk Pak. Kamar saya ada di sana," ujar Casey sembari menunjukkan kamarnya.

Tak lama kemudian cermin itu sudah dipasang. Orang-orang yang mengantar cermin itu, juga sudah pulang. Casey yang sendirian di rumah, asyik meratapi cermin itu. "Ah, indah sekali cermin itu," pikir Casey. Tapi, karena merasa janggal dengan cermin itu, Casey mulai mendekati cermin itu. "Aaaaaa..." Casey berteriak keras. Ia sangat ketakutan. Itu karena ada bayangan seseorang di cermin itu. Tapi bayangan itu bukan bayangan dirinya. Bayangan itu adalah bayangan gadis seusia Casey dengan wajah riang. "Aaaaaa..." Casey kembali berteriak. Ia berteriak kali ini karena bayangan itu bersuara kecil.

Lalu Casey pun membalas suara itu. "Siapa kau?"

"Hai Casey, jangan takut. Namaku Mirrory. Kau bisa memanggilku Rory. Aku tidak akan menyakitimu. Aku di sini hanya ingin menjadi temanmu," jelas bayangan itu yang ternyata bernama Rory.

"Oh, mmm... kalau begitu maafkan aku ya Ro...ry," ucap Casey ragu.

"Tentu," jawab Rory.

"Oh ya, bagaimana kau bisa ada di cermin itu Rory?," tanya Casey.

"Aku bisa ada di cermin ini karena kejadian 3 tahun lalu. Saat itu aku masih berumur 8 tahun. Waktu itu aku menemukan cermin ini. Dan memencet tombol kecil di belakang cermin. Seketika aku tersedot masuk ke dalam cermin. Lalu cermin ini ditemukan oleh seseorang. Kemudian cermin in dijual di Mirror Shop," jelas Rory panjang lebar. Casey yang mendengarkan hanya diam setia mendengarkan.

"Oh... gitu," ucap Casey takjub.

"Rory, kau mau tidak jadi sahabatku?," tanya Casey tiba-tiba.

"Aku sangaaat... mau," jawab Rory.

"Tapi, aku hanya bisa menjadi sahabat cermin untukmu," lanjut Rory tak bersemangat.

"Tidak apa-apa kok. Begini saja aku sudah senang," balas Casey. Lalu mereka asyik mengobrol tanpa peduli apapun.

Kini Casey sudah punya sahabat. Walaupun ia tau bahwa sahabatnya itu ada di cermin. Rory pun setia menjadi sahabat cermin seperti apa yang diinginkan Casey. Casey pun tak perlu lagi punya sahabat lain. Baginya, Rory sudah lebih dari cukup. Dan tak ada yang bisa menggantikan kedudukan Rory di hati Casey. Setiap hari, Casey berharap Rory akan menjadi manusia utuh. Dan tidak lagi menjadi sahabat cermin. Tapi, entahlah, kapan itu semua akan terjadi.

Itulah di antaranya penjelasan struktur, ciri-ciri, dan beberapa contoh dari cerpen fantasi. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan!

sumber contoh cerpen: brilio.net

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending