Kapanlagi.com - Sejak kemarin, wilayah Bekasi dan sekitarnya dilanda banjir besar yang mengakibatkan ribuan warga terjebak dalam kesulitan dan aktivitas sehari-hari lumpuh total di sejumlah titik. Hujan deras yang terus mengguyur, ditambah dengan luapan air dari hulu sungai, menjadi penyebab utama bencana ini semakin parah.
Pemerintah, melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berupaya mengatasi situasi ini dengan melakukan modifikasi cuaca. Tujuannya adalah untuk mengendalikan curah hujan dan mengalihkan air hujan ke lokasi yang lebih aman, terutama di daerah padat penduduk. Namun, meski langkah ini telah diambil, Bekasi masih mengalami banjir yang cukup parah, menimbulkan pertanyaan besar: seberapa efektifkah modifikasi cuaca dalam menangani masalah banjir di kawasan urban?
Menurut Prof. Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, modifikasi cuaca merupakan salah satu strategi mitigasi bencana yang telah diterapkan dalam beberapa waktu terakhir. Fokus utama modifikasi ini adalah wilayah Jabodetabek Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang dikenal dengan curah hujan tinggi dan berpotensi menimbulkan bencana banjir. Berikut informasi selengkapnya, dirangkum Kapanlagi.com, Rabu (5/3).
1 dari 5 halaman