Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa Sah Menjadi Anggota Asosiasi Pekerja Widyaiswara


Berita | Minggu, 4 Juni 2023 16:45
Editor : Anastasia Cecilia Ginting

Kapanlagi.com - Gubernur Jawa Timur,  Khofifah Indar Parawansa dianugerahi sebagai Anggota Kehormatan Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI).  Anugerah tersebut diberikan Jambore Nasional APWI di Kota Batu, 1- 3 Juni 2023.

"Beliau kami angkat sebagai anggota luar biasa, anggota kehormatan Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia," tegas Ketua Umum DPP APWI, Boediarso Teguh Widodo, Sabtu (3/6).

Boediarso menegaskan, anggota penghormatan diberikan atas partisipasi peran dan kontribusi Gubernur Khofifah dalam pengembangan potensi Aparatur Sipil Negara (ASN). Sekaligus perhatian terhadap peran dan kiprah Widyaiswara di dalam lembaga-lembaga pelatihan.

Penyematan keanggotaan dilakukan dengan penyerahan piagam dan pin oleh Ketua APWI kepada Gubernur Khofifah. Turut menerima penghargaan tersebut Kepala BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Jawa Timur yang juga Pj Walikota Batu, Aries Agung Paewai.


1 dari 3 halaman

1. Punya Peran yang Luar Biasa

Credit: Darmadi Sasongko

Khofifah dalam keterangannya menyatakan, keputusan Jamnas APWI menjadi bagian penting dalam membangun penguatan kompetensi Widyaiswara. Karena memang dinamika di berbagai level bergerak secara dinamis, bahkan sering berjalan tidak terduga (unpredictable). Sehingga inovasi-inovasi dan kreativitas dari Widyaiswara dinilai penting dalam membantu suksesnya Program Pemerintah.

"Setiap proses di BPSDM selalu pesertanya diminta membuat proyek perubahan, kalau itu PIM Tingkat II.  Kalau Kepemimpinan Administrator dan Kepemimpinan Pengawasan selalu diminta membuat Aksi Perubahan," kata Khofifah mencontohkan.

Ketika Aksi Perubahan yang dihasilkan dalam Diklat tersebut diterapkan maka harus berdampak. Begitu pun kemudian muncul Reformasi Birokrasi (RB) tematik, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan semua format selalu diikuti dan dampaknya.

 

2 dari 4 halaman

2. Selalu Ingin Inovasi Baru

Khofifah mencontohkan dalam penilaian Indeks Reformasi Birokrasi Propinsi Jatim menjadi pemenang tunggal karena dianggap paling berdampak oleh Tim Independen. Meski kalau dilihat dari skor system, tertingi propinsi lain, tetapi Tim Independen menilai yang paling berdampak adalah di Propinsi Jawa Timur.

"Tidak mungkin ada inovasi, tidak ada perubahan," tegasnya. Peran Widyaiswara dinilai sangat urgent dan selama ini telah bersama-sama dalam mengambil peran dalam mewujudkan keberhasilan. Khofifah mencontohkan peran Widyaiswara dalam pengalamannya saat masih menjabat sebagai Menteri Sosial RI.

"Suatu saat di Kementrian sosial ada banyak perubahan-perubahan yang harus dilakukan.  Contoh pembayaran Bansos yang semula cash jadi cashless, menggunakan kartu, lalu ada KIP, KIS, dan lain-lain," katanya.

 

3 dari 4 halaman

3. Sering Turun ke Lapangan

Maka kemudian, Khofifah mengajak Widyaiswara ikut turun ke lapangan. Karena memang perubahan harus cepat, sementara tim di Kemensos belum tentu memahami percepatan-percepatan perubahan yang harus diadopsi di setiap kebijakan.

"Saya tidak bisa bayangkan mereka harus menyerap percepatan kebijakan realisasi di lapangan. Karena harus segera menyampaikan kepada siswa-siswi didiknya," tegasnya.

Tidak banyak Pemda yang menurunkan Widyaiswara ikut turun ke lapangan. Tetapi mereka mencoba memahami kebijakan yang harus terus diadopsi dari perubahan dari lokal, regional,nasional,  maupun global.

"Tapi Widyaiswara tetap bisa memberikan penguatan kepada para siswa siswi didiknya, peserta didiknya, dan tetap luar biasa," tegas Khofifah.

Pemkot Batu menjadi tuan rumah Jambore Nasional II APWI. Ratusan peserta dari seluruh Provinsi di Tanah Air datang secara offline, sementara ribuan peserta lainnya mengikuti secara online.

Acara juga diisi dengan pemaparan dan penjurian karya inovasi dan kreativitas para Widyaiswara. Sebanyak 209 karya masuk ke meja panitia untuk bersaing.

 

(kpl/dar/nas)

Topik Terkait