Kolaborasi JULO dan eFishery Tingkatkan Literasi Finansial - Inklusi Keuangan di Kabupaten Bandung Barat


Berita | Selasa, 15 Oktober 2024 12:34

Kapanlagi.com - PT JULO Teknologi Finansial (JULO) dan PT Teknologi Untuk Pembudidaya (eFishery) berkolaborasi dalam mendukung peningkatan literasi finansial dan inklusi keuangan. Kolaborasi ini diadakan di Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui Sarasehan Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) dengan tema "Semangat Tumbuh Bersama." Tujuannya adalah untuk membantu pelaku usaha dan pembudidaya ikan di wilayah tersebut agar lebih memahami aspek keuangan dan akses layanan finansial.


Kegiatan yang dilakukan bersama oleh JULO dan eFishery didasari oleh hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, di mana indeks tingkat literasi mencapai 65,43 persen dan inklusi keuangan mencapai 85,1 persen. Walaupun terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, OJK menjelaskan bahwa petani, peternak, pekebun, dan nelayan merupakan kelompok masyarakat yang memerlukan perhatian dan peningkatan literasi keuangan, sehubungan dengan indeks inklusi keuangan dalam kelompok tersebut termasuk yang terendah, yaitu 62,26 persen. Hal tersebut memberikan ruang untuk JULO dan eFishery untuk berkontribusi dalam mendukung OJK mencapai target peningkatan indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan di tahun 2027.

1 dari 5 halaman

1. Membantu Pembudidaya Ikan

Ir. Hermansyah selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan sarasehan dan literasi keuangan yang diselenggarakan oleh JULO dan eFishery di Bandung Barat, dengan perhatian khusus kepada para pelaku usaha dan pembudidaya ikan. Ia menjelaskan bahwa acara ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai akses pendanaan produktif bagi para pelaku usaha dan pembudidaya ikan, tetapi juga menyoroti potensi Kabupaten Bandung Barat sebagai penghasil utama Ikan Mas dan Nila yang merupakan komoditas unggulan daerah tersebut. Kehadiran eFishery, menurutnya, berdampak positif dengan meningkatkan produktivitas selama musim panen, sehingga hasilnya dapat memenuhi kebutuhan pasar dan konsumsi ikan di seluruh Pulau Jawa.

"Kami sangat mengapresiasi sinergi JULO dan eFishery untuk membantu para pembudidaya di Bandung Barat, khususnya melalui program Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) yang diakomodasi oleh eFishery. Selaras dengan tema sarasehan 'Semangat Tumbuh Bersama', kami berharap program ini mampu membantu para pembudidaya ikan terus bertumbuh dan program ini akan semakin luas jangkauannya untuk diakses oleh para pelaku usaha dan pembudidaya ikan, khususnya dalam hal pemberian kesempatan dan kemudahan akses pendanaan produktif untuk menunjang usaha budidaya ikan mas dan nila," kata Ir. Hermansyah.

2 dari 6 halaman

2. Kemitraan Terus Berkembang

Kemitraan strategis JULO dan eFishery terkait pendanaan produktif telah terjalin sejak Januari 2022 dalam bentuk kerja sama pembiayaan (partnership lending) dengan skema berbasis Supply Chain Financing. Hal ini memungkinkan para pelaku usaha dan pembudidaya ikan dalam industri akuakultur pada ekosistem eFishery mendapatkan dukungan finansial dan akses pendanaan yang dibutuhkan agar dapat terus berkembang serta mendukung operasional bisnis dalam pemenuhan sarana produksi (saprodi) kebutuhan budidaya ikan melalui platform eFishery.

Sampai dengan Juli 2024, kedua perusahaan berbasis teknologi karya anak bangsa ini telah menyalurkan pembiayaan melalui program Kabayan kepada lebih dari 6000 pembudidaya ikan di Indonesia dengan total pendanaan mencapai lebih dari Rp 180 miliar.

3 dari 6 halaman

3. Pendanaan Sektor Produktif dan UMKM

Harri Suhendra selaku Direktur Utama JULO menjelaskan bahwa JULO secara berkesinambungan melakukan edukasi kegiatan literasi keuangan dan mendorong masyarakat dalam memanfaatkan layanan fintech lending untuk pendanaan konsumer dan produktif kepada masyarakat, khususnya tegak lurus dengan amanat SEOJK 19 Tahun 2023 terkait pendanaan sektor produktif dan UMKM, termasuk yang dilakukan bersama dengan eFishery bagi masyarakat dan pembudidaya ikan di Kabupaten Bandung Barat.

"Kolaborasi JULO dengan eFishery menegaskan kontribusi kami terhadap inklusi keuangan dan mendukung keberlanjutan serta peningkatan kegiatan ekonomi produktif bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia. Kami berharap ke depannya JULO dapat terus mendukung eFishery menyalurkan pembiayaan produktif kepada seluruh pembudidaya ikan di Indonesia yang berada di ekosistem eFishery dengan senilai total lebih dari Rp 160 miliar di tahun 2024," ungkap Harri.

4 dari 6 halaman

4. Memajukan Sektor Perikanan

Gibran Huzaifah selaku CEO & Co-Founder eFishery mengungkapkan bahwa potensi sektor akuakultur di Indonesia masih sangat besar, sehingga kolaborasi antara eFishery dan JULO ini bukan hanya sekadar kerjasama bisnis, tetapi juga sebuah komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan para pembudidaya ikan. Dengan memberikan akses pendanaan yang tepat, kedua belah pihak berharap dapat berkontribusi maksimal dalam memajukan sektor perikanan di Indonesia.

"Kami di eFishery sangat mengapresiasi kolaborasi yang telah terjalin dengan JULO. Kemitraan ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi kami untuk memberdayakan para pembudidaya ikan di Indonesia. Perpaduan antara teknologi akuakultur yang kami kembangkan dengan solusi finansial dari JULO telah menciptakan sinergi yang kuat. Hal ini memungkinkan kami untuk memberikan layanan yang lebih komprehensif kepada para mitra kami, sehingga mampu membentuk sebuah ekosistem yang berdampak positif bagi seluruh elemen yang tergabung di dalamnya, serta berkontribusi pada ketahanan pangan nasional," tutur Gibran Huzaifah.

5 dari 6 halaman

5. Testimoni Pembudidaya Ikan

Salah satu pembudidaya ikan mas yang turut hadir dalam kegiatan sarasehan, Joni, menyampaikan bahwa sejak tahun 2012 dirinya telah menjalankan usaha budidaya ikan mas. Ia merasakan usahanya makin berkembang setelah mengenal program Kabayan yang diinisiasi oleh eFishery. Program ini telah memberikan dampak pada usaha budidaya ikannya yang sebelumnya berjumlah 24 petak kini berkembang menjadi 40 petak kolam. Joni juga menjelaskan bahwa sejak bergabung dengan Program Kabayan ia merasakan kemudahan dalam akses pendanaan yang berguna untuk pembelian pakan ikan.

"Dulu, saya merasa kesulitan ketika membutuhkan modal untuk mengembangkan usaha budidaya ikan milik saya pribadi. Ada beberapa pilihan untuk mendapatkan modal, tapi bunga yang harus saya bayarkan sangat tinggi sehingga sangat mengurangi keuntungan yang saya dapatkan. Dengan adanya Kabayan, semuanya menjadi lebih mudah. Keperluan saya bisa didapatkan di awal, dan pembayaran lebih fleksibel. Bisa dibayarkan setelah panen dengan tenor empat hingga enam bulan. Dengan bantuan akses permodalan dari JULO, saya telah berhasil menambah kolam saya menjadi lebih banyak dan kebutuhan pakan ikan juga tercukupi," ujar Joni.

(kpl/rsp)

Topik Terkait