Kapanlagi.com - Pernahkah Anda merasakan sensasi menyegarkan saat menyemprotkan parfum ke tubuh atau pakaian, hanya untuk disambut oleh aroma tajam khas alkohol di awal penggunaan? Banyak orang mungkin menganggap alkohol sekadar bahan pengisi dalam parfum, tetapi tahukah Anda bahwa perannya jauh lebih penting dari itu?
Dalam dunia wewangian, alkohol bukan hanya berfungsi untuk mencampurkan berbagai bahan aroma, tetapi juga berperan krusial dalam cara aroma tersebut menyebar dan bertahan di kulit kita. Keberadaan alkohol adalah kunci untuk menciptakan pengalaman wewangian yang harmonis dan memikat.
Artikel kali ini akan mengupas tuntas mengenai fungsi-fungsi alkohol dalam parfum, jenis-jenis alkohol yang biasa digunakan, serta tips aman bagi Anda yang memiliki kulit sensitif. Simak penjelasannya selengkapnya yang dirangkum oleh Kapanlagi.com pada Kamis (17/4/2025).
Dikutip dari Jurnal Maestro, Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon berjudul "Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Alkohol pada Parfum Menggunakan SensorMQ-3: Studi Kasus pada Berbagai Merek" Parfum, alkohol memiliki peran fundamental dalam formulasi parfum, bukan hanya sebagai pelarut utama untuk minyak esensial, tetapi juga sebagai medium yang membantu menyebarkan aroma dengan merata. Saat disemprotkan, alkohol membantu mengantarkan molekul aroma ke udara, menciptakan proyeksi aroma yang kuat dan menyebar luas.
Fungsi lainnya adalah mempercepat penguapan, sehingga top notes atau aroma awal dari parfum dapat langsung tercium dalam beberapa detik setelah diaplikasikan, membantu membentuk kesan pertama dari sebuah parfum. Selain itu, alkohol juga memiliki sifat antimikroba alami yang dapat menjaga parfum tetap higienis dari jamur dan bakteri.
Karena sifat-sifat tersebut, alkohol menjadi bahan dominan dalam hampir semua parfum komersial, baik itu parfum pria, wanita, hingga unisex.
Tidak semua alkohol memiliki fungsi dan karakteristik yang sama dalam parfum. Beberapa di antaranya dipilih karena kecepatan penguapan, kestabilan aroma, atau keamanan pada kulit. Berikut jenis-jenis alkohol yang paling sering digunakan:
Memilih jenis alkohol yang tepat sangat menentukan hasil akhir aroma dan kenyamanan parfum di kulit.
Bagi mayoritas pengguna, alkohol dalam parfum tergolong aman dan tidak menyebabkan iritasi. Namun, bagi pemilik kulit sensitif, kandungan alkohol bisa menimbulkan rasa kering atau kemerahan, terutama jika diaplikasikan langsung pada kulit yang sangat sensitif atau teriritasi.
Sebagai solusi, Anda bisa menyemprotkan parfum pada area pakaian atau rambut agar tetap bisa menikmati aroma tanpa harus bersentuhan langsung dengan kulit. Penting juga untuk menghindari penggunaan pada area luka atau kulit yang terbakar sinar matahari.
Meskipun begitu, penggunaan alkohol di dalam parfum telah melalui berbagai proses uji laboratorium dan regulasi ketat, sehingga tetap dianggap aman selama digunakan sesuai dengan petunjuk.
Agar parfum beralkohol tetap memberikan performa terbaik dan tidak menimbulkan masalah pada kulit, ada beberapa cara pemakaian dan penyimpanan yang bisa Anda ikuti:
Tidak, alkohol dalam parfum aman untuk sebagian besar orang, namun bisa menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.
Alkohol berfungsi sebagai pelarut bahan aroma, mempercepat penguapan, dan menyebarkan aroma lebih efektif.
Ethanol adalah bentuk murni dari alkohol, sementara denatured alcohol telah dicampur bahan pahit agar tidak diminum dan lebih aman untuk produk kosmetik.
Penguapan alkohol yang cepat membuat aroma top notes menghilang dalam beberapa menit, sedangkan aroma dasar tetap lebih lama.
Ya, terutama untuk parfum beralkohol, menyemprotkan ke pakaian bisa mengurangi risiko iritasi kulit dan tetap menyebarkan aroma.