Kapanlagi.com - Bulan Ramadan hadir sebagai momen yang sarat dengan berkah, di mana salah satu ibadah yang sangat dianjurkan adalah salat tarawih. Setiap malam di bulan suci ini memiliki keistimewaannya yang unik, sebagaimana diungkapkan dalam berbagai kitab klasik, termasuk Durratun Nasihin.
Pada malam ke-18 Ramadan, disebutkan bahwa seorang malaikat menyeru kepada orang yang menunaikan salat tarawih:
"Wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah telah meridhaimu dan kedua orang tuamu."
Keutamaan ini tentu menjadi pendorong semangat bagi umat Islam untuk lebih giat melaksanakan salat tarawih, baik secara berjamaah di masjid maupun di rumah bersama keluarga tercinta.
Salat Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah muakkad yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Selain sebagai bentuk ibadah, shalat ini juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berikut adalah beberapa keutamaan salat Tarawih di bulan Ramadan:
Keutamaan ini semakin ditekankan dengan janji Allah bahwa dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni bagi mereka yang melaksanakan sholat malam di bulan suci dengan penuh keimanan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak melewatkan malam-malam terakhir di bulan Ramadan dengan melaksanakan shalat Tarawih.
Salat tarawih merupakan bagian dari qiyam Ramadan, yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
"Barang siapa melakukan qiyam Ramadan atas dasar iman dan harapan pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari & Muslim)
Selain itu, dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan bahwa salat tarawih di setiap malam Ramadan memiliki keutamaannya masing-masing. Malam ke-18 secara khusus dikaitkan dengan ridha Allah terhadap hamba-Nya dan kedua orang tuanya.
Dalam Islam, mencapai ridha Allah adalah tujuan utama setiap ibadah, dan salat tarawih di malam ke-18 Ramadan memiliki keistimewaan yang luar biasa, karena saat itulah pintu ampunan dan ridha-Nya terbuka lebar.
Menggapai ridha Allah berarti meraih keberkahan yang melimpah, baik di dunia maupun di akhirat, serta menjamin diterimanya amal ibadah kita. Momen berharga ini menjadi kesempatan emas bagi umat Muslim untuk memperbanyak doa, istigfar, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Menariknya, ridha Allah tidak hanya berdampak pada diri kita, tetapi juga membawa berkah bagi orang tua kita, menggarisbawahi betapa besar manfaat yang bisa diperoleh dengan melaksanakan salat tarawih di malam yang penuh berkah ini.
Selain melaksanakan salat tarawih secara individu atau berjamaah di masjid, umat Islam sangat dianjurkan untuk mengajak keluarga tercinta bergabung dalam ibadah ini. Rasulullah SAW telah memberikan teladan yang indah dengan sering mengumpulkan istri, keluarga, dan sahabat untuk salat tarawih bersama.
Aktivitas ini tidak hanya menambah keberkahan ibadah, tetapi juga mempererat tali kasih dalam keluarga. Dengan melaksanakan salat tarawih bersama, suasana Ramadan pun menjadi lebih bermakna dan penuh kebersamaan.
Dalam ajaran Muhammadiyah, mengajak keluarga untuk beribadah juga merupakan langkah penting dalam membangun kesadaran spiritual dan pendidikan agama bagi anak-anak sejak usia dini.
Agar salat tarawih lebih khusyuk dan berkesan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
Dengan menerapkan tips ini, diharapkan setiap Muslim dapat memaksimalkan ibadah tarawih mereka, khususnya pada malam ke-18 Ramadan.
Shalat Tarawih pada malam ke-18 Ramadan memiliki keutamaan mendapatkan ridho Allah SWT dan pengampunan dosa bagi pelaksana dan kedua orang tuanya.
Ya, terdapat hadis yang menyatakan bahwa pada malam ke-18, malaikat berseru bahwa Allah telah meridhoi hamba-Nya dan kedua orang tuanya.
Melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah, fokus dalam shalat, dan berdoa setelah shalat adalah beberapa cara untuk meningkatkan kualitas ibadah.
Ya, setiap malam di bulan Ramadan memiliki keistimewaan dan keberkahan tersendiri, sehingga penting untuk melaksanakan ibadah secara konsisten.