Al Lail Artinya Malam, Ketahui Juga Isi Kandungan dan Asbabun Nuzul-nya

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, secara garis besar Al Lail artinya malam. Sehingga, Al Lail memang banyak bercerita tentang terjadinya malam. Namun dalam surat Al Lail, malam tak saja dipandang sebagai sebuah bagian dari fenomena alam. malam menjadi simbol yang menyimpan makna yang lebih mendalam.

Untuk memahami makna mendalam dari surat Al Lail artinya malam, kita perlu membaca dan memahami bacaan beserta surat Al Lail yang berjumlah 21 ayat. Berikut bunyi bacaan dan arti surat Al Lail ayat 1 - 10.

(1) Wallaili izaa yaghshaa

artinya:

"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),"

(2) Wannahaari izaa tajalla

artinya:

"demi siang apabila terang benderang,"

(3) Wa maa khalaqaz zakara wal unthaa

artinya:

"demi penciptaan laki-laki dan perempuan,"

(4) Inna sa'yakum lashattaa

artinya:

"sungguh, usahamu memang beraneka macam."

(5) Fa ammaa man a'taa wattaqoo

artinya:

"Maka barangsiapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,"

(6) Wa saddaqa bil husnaa

artinya:

"dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga),"

(7) Fasanu yassiruhuu lilyusraa

artinya:

"maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan),"

(8) Wa ammaa mam bakhila wastaghnaa

artinya:

"dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah),"

(9) Wa kazzaba bil husnaa

artinya:

"serta mendustakan (pahala) yang terbaik,"

(10) Fasanu yassiruhuu lil'usraa

artinya:

"maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan),"

 

Surat Al Lail artinya malam. Berikut bacaan surat Al Lail dan artinya, ayat 11 - 21:

(11) Wa maa yughnii 'anhu maaluhuuu izaa taraddaa

artinya:

"dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa."

(12) Inna 'alainaa lal hudaa

artinya:

"Sesungguhnya Kamilah yang memberi petunjuk,"

(13) Wa inna lanaa lal Aakhirata wal uulaa

artinya:

"dan sesungguhnya milik Kamilah akhirat dan dunia itu."

(14) Fa anzartukum naaran talazzaa

artinya:

"Maka Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala,"

(15) Laa yaslaahaaa illal ashqoo

artinya:

"yang hanya dimasuki oleh orang yang paling celaka,"

(16) Allazii kazzaba wa tawallaa

artinya:

"yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman)."

(17) Wa sa yujannnabuhal atqoo

artinya:

"Dan akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang paling bertakwa,"

(18) Allazii yu'tii maalahuu yatazakkaa

artinya:

"yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya),"

(19) Wa maa li ahadin 'indahuu min ni'matin tujzaaa

artinya:

"dan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat padanya yang harus dibalasnya,"

(20) Illab tighaaa'a wajhi rabbihil a 'laa

artinya:

"tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya Yang Mahatinggi."

(21) Wa lasawfa yardaa

artinya:

"Dan niscaya kelak dia akan mendapat kesenangan (yang sempurna)."

 

Meski surat AL Lail artinya malam, secara keseluruhan surat 21 ayat tersebut ternyata justru tidak banyak menyinggung tentang fenomena malam. Ayat yang menyinggung malam hanya pada bagian awal. Di mana pada ayat pertama Allah SWT telah berjanji atau bersumpah atas malam. 

Adapun janji Allah SWT yang disampaikan dalam surat Al Lail artinya malam, adalah tentang peringatan bagi umat manusia agar tidak berlaku kikir. Allah SWT berjanji atas nama malam, bahwa orang yang kikir dan tidak beriman akan mendapatkan ganjaran. Selain itu, Allah SWT juga menyebut bahwa bagi orang kikir, hartanya tidak akan berkah. 

Sebaliknya, bagi orang beriman dan membelanjakan hartanya di jalan Allah, maka Allah SWT akan memberikan keberkahan padanya. Harta yang dia keluarkan di jalan Allah SWT kelak akan mempermudah jalannya menuju surga. 

 

Sama halnya surat-surat lain dalam Alquran, Al Lail artinya malam juga turun dilatarbelakangi sebuah peristiwa. Peristiwa di balik turunnya ayat Alquran inilah yang sering disebut asbabun nuzul. Asbabun nuzul surat Al Lail ternyata berkaitan dengan sebuah kisah tentang pemilik pohon kurma yang kikir.

Dikisahkan pada zaman Rasulullah SAW, ada seorang laki-laki kaya tapi kikir, pemilik pohon kurma yang rantingnya menjulang hingga ke halaman tetangga. Sementara, tetangga tersebut merupakan seorang laki-laki fakir. 

Kebetulan, dahan pohon kurma yang menjulur ke halaman tetangga tersebut berbuah lebat. Alhasil, setiap kali pemilik pohon kurma hendak memanen buah itu, dia harus masuk ke pekarangan si fakir. Karena kikir, si pemilik mengambil setiap buah tanpa sisa. Jika ada yang jatuh dia akan memungutnya. 

Bahkan, ada kurma jatuh yang termakan si tetangga fakir, si pemilik pohon menuntut untuk agar kurma itu dikeluarkan dan dikembalikan padanya. Sampai, orang fakir tersebut tidak tahan lalu mengadu pada Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW akhirnya menemui pemilik pohon kurma lalu berkata, "Berikanlah kepada saya pohon kurmamu yang dahannya menjulur ke rumah si Fulan dan sebagai imbalannya engkau akan mendapat pohon di surga."

Namun, pemilik pohon kurma ternyata tidak menghiraukan imbauan Rasulullah SAW. Di saat bersamaan, ada pria yang mendengar imbauan Rasulullah SAW. Pria itu kemudian membeli dahan kurma yang buahnya masuk ke pekarangan rumah si fakir. Lalu memberikannya pada Rasulullah SAW.

Setelah itu, Rasulullah SAW mendatangi rumah si fakir dan berkata"Pohon ini sekarang menjadi milikmu dan keluargamu."

Itulah di antaranya penjelasan surat Al Lail artinya malam beserta isi kandungan dan asbabun nuzul-nya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah keimanan kalian sebagai seorang muslim. Amiin.