Kapanlagi.com - Budi Arie Setiadi, sosok yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi Republik Indonesia, kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pegawai di Kementerian Digital (Komdigi), lembaga yang pernah ia pimpin, terlibat dalam kasus judi online. Dikenal sebagai mantan aktivis mahasiswa dan jurnalis, Budi Arie memiliki segudang pengalaman di dunia politik dan pemerintahan.
Sejak 17 Juli 2023, ia dipercaya untuk memimpin Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebelum akhirnya beralih ke Kementerian Koperasi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dalam perannya sebagai Menteri Koperasi, Budi Arie dihadapkan pada misi besar untuk mengembangkan tata kelola koperasi di seluruh pelosok Indonesia.
Namun, perjalanan kariernya tidak hanya sebatas jabatan. Budi Arie telah lama terlibat dalam berbagai gerakan yang bertujuan membawa perubahan signifikan bagi masyarakat. Lantas, bagaimana kisah inspiratifnya hingga mencapai titik ini?
Simak rangkuman informasinya yang telah dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Selasa (5/11).
Budi Arie Setiadi, yang lahir di Jakarta pada 20 April 1969, dibesarkan dalam lingkungan yang membentuknya menjadi sosok aktivis sosial yang berkarakter kuat.
Menempuh pendidikan dasar di SD Marsudirini dan melanjutkan ke SMP yang sama, ia kemudian bersekolah di Kolese Kanisius untuk menyelesaikan pendidikan menengahnya.
Tak berhenti di situ, Budi melanjutkan perjalanan akademisnya di Universitas Indonesia, di mana ia mengambil jurusan Ilmu Komunikasi dan aktif berkiprah dalam organisasi mahasiswa.
Lulus pada tahun 1996 dengan gelar Sarjana Sosial, ia terus mengasah pengetahuannya dengan meraih gelar pascasarjana di bidang Manajemen Pembangunan Sosial pada 2006.
Selama di kampus, Budi sudah menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap jurnalistik dan isu sosial, bahkan menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa UI pada tahun 1994, serta menjadi suara kritis terhadap kebijakan yang berpengaruh pada masyarakat.
Budi Arie, sosok yang tak asing di dunia jurnalistik, memulai langkahnya di bangku kuliah sebagai Redaktur Pelaksana majalah mahasiswa UI, Suara Mahasiswa.
Sejak tahun 1993, ia telah menorehkan jejak kritis melalui tulisan-tulisan tajam yang mengangkat isu sosial dan politik. Kariernya melesat di Media Indonesia pada 1994, dan kemudian melanjutkan petualangannya sebagai jurnalis di Kontan pada 1996, di mana ia berani menyoroti isu-isu ekonomi yang sering kali diabaikan.
Puncaknya, di tengah gelombang reformasi 1998, Budi mendirikan surat kabar "BERGERAK", sebuah media alternatif yang menjadi suara rakyat di masa penuh gejolak. Dedikasi dan semangatnya dalam jurnalisme tidak hanya mengantarkannya meraih berbagai penghargaan, tetapi juga menempatkannya dalam sorotan ketat otoritas.
Pada tahun 2005, Budi Arie melangkah mantap ke dunia politik dengan bergabung sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan tak lama kemudian, ia dipercaya memimpin Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPD PDIP DKI Jakarta hingga 2010.
Pengalaman berharga di PDIP mengasah kemampuannya dalam berorganisasi dan merancang strategi politik yang cerdas. Pada 2013, ia melanjutkan langkahnya dengan mendirikan PROJO, sebuah kelompok relawan yang menjadi pilar dukungan bagi Presiden Joko Widodo.
Sebagai Ketua Umum, Budi Arie memainkan peran krusial dalam menampung aspirasi rakyat dan menggerakkan dukungan selama Pilpres 2014, menjadikan PROJO sebagai kekuatan utama bagi Jokowi dalam setiap langkah pentingnya.
Pada 17 Juli 2023, Budi Arie resmi menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, menggantikan Johnny G Plate. Dalam waktu singkatnya di kursi panas ini, Budi Arie berhasil mencetak prestasi gemilang, termasuk pembangunan ribuan Base Transceiver Station (BTS) di daerah terpencil dan penanganan tegas terhadap perjudian online.
Di bawah kepemimpinannya, Kementerian Kominfo berhasil memutus akses terhadap 3,8 juta konten judi online dan memblokir lebih dari 31.000 halaman situs yang berbahaya di lingkungan lembaga pendidikan dan pemerintahan.
"Kami berkomitmen untuk menjaga ruang digital dari pengaruh negatif," tegas Budi Arie, menegaskan tekadnya dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih aman.
Kasus judi online yang mencuat di lingkungan Kementerian Digital kini menjadi sorotan tajam publik, menempatkan Budi Arie, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koperasi, dalam pusaran kontroversi.
Meskipun ia sudah berpindah tugas, perhatian terhadap kasus ini tak kunjung surut, terutama karena melibatkan kementerian yang pernah dipimpinnya. Baru-baru ini, kepolisian berhasil menangkap 16 orang yang terlibat dalam praktik ilegal ini, termasuk beberapa oknum pegawai dari Komdigi (dulu Kominfo).
Ironisnya, alih-alih memberantas, oknum-oknum tersebut justru menyalahgunakan posisi mereka untuk membiarkan praktik tersebut terus berlangsung. Menanggapi situasi ini, Budi Arie memberikan apresiasi kepada kepolisian atas keberhasilan mereka dalam mengungkap kasus judi online yang mencoreng nama institusi.