Profil CEO TikTok Shou Zi Chew, Sosok yang Belakangan Bermasalah dengan Amerika

Kapanlagi.com - Shou Zi Chew, nama yang kini menjadi sorotan di tengah perdebatan pemblokiran TikTok di Amerika Serikat, telah mencuri perhatian dunia teknologi. Sebagai CEO TikTok yang berasal dari Singapura, Chew kini menghadapi tantangan besar setelah pemerintah AS mengeluarkan kebijakan yang mengancam keberadaan aplikasi tersebut, kecuali jika ByteDance, selaku induk TikTok, bersedia menjual sahamnya kepada perusahaan lokal. Di balik sorotan tajam ini, siapa sebenarnya Shou Zi Chew?

Lahir pada 1 Januari 1983 di Singapura, Chew dibesarkan dalam keluarga sederhana. Ayahnya bekerja di sektor konstruksi, sementara ibunya berprofesi sebagai pustakawan. Berkat dedikasinya terhadap pendidikan, ia berhasil meraih gelar dari dua universitas terkemuka, yaitu University College London dan Harvard Business School. Ini adalah langkah awal yang mengantarkannya menuju karier yang cemerlang.


Namun, perjalanan Chew tidaklah mulus. Dikenal sebagai pemimpin visioner, ia sukses membawa TikTok meroket menjadi fenomena global. Kini, posisinya sedang diuji oleh berbagai tekanan regulasi, terutama dari Amerika Serikat, yang menuduh TikTok sebagai ancaman bagi keamanan nasional. Temukan lebih lanjut tentang perjalanan inspiratifnya dalam artikel ini!

1 dari 8 halaman

1. Awal Kehidupan dan Pendidikan Shou Zi Chew

Shou Zi Chew, sosok yang lahir di Singapura pada 1 Januari 1983 dari keluarga sederhana, telah menempuh perjalanan hidup yang menginspirasi. Dengan ayah yang bekerja di sektor konstruksi dan ibu seorang pustakawan, kecintaannya pada pendidikan tumbuh subur sejak kecil.

Chew, yang dikenal sebagai siswa cerdas dan rajin, menuntut ilmu di Hwa Chong Institution sebelum menjalani wajib militer. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di University College London (UCL) dan meraih gelar Sarjana Ekonomi pada 2006, yang menjadi pijakan untuk studi lebih lanjut.

Puncaknya, pada 2010, ia meraih gelar MBA dari Harvard Business School, di mana pengalaman magangnya di Facebook membuka cakrawala baru dalam dunia teknologi dan mempertemukannya dengan Vivian Kao, yang kemudian menjadi pendamping hidupnya.

2. Karier Awal: Dari Perbankan ke Dunia Teknologi

Karier gemilang Chew dimulai di Goldman Sachs, bank investasi ternama di dunia, di mana ia menghabiskan dua tahun berharga di divisi perbankan investasi di London, meraup wawasan mendalam tentang seluk-beluk dunia keuangan.

Setelah menuntaskan petualangannya di Goldman Sachs, Chew melangkah ke DST Global, perusahaan investasi teknologi yang telah mendukung raksasa seperti Facebook dan Alibaba, di mana ia berperan krusial dalam investasi awal pada sejumlah perusahaan teknologi terkemuka.

Puncak perjalanan kariernya terjadi pada tahun 2015 saat ia bergabung dengan Xiaomi sebagai Chief Financial Officer (CFO), di mana ia memimpin perusahaan tersebut dalam meluncurkan IPO yang mencetak sejarah pada tahun 2018, menjadi salah satu yang terbesar di jagat teknologi saat itu.

3. Perjalanan ke TikTok dan ByteDance

Pada Maret 2021, Chew melangkah ke panggung ByteDance sebagai CFO, namun tak lama kemudian, ia mengukir namanya sebagai CEO TikTok, menggantikan Kevin A. Mayer.

Di bawah kepemimpinannya, TikTok melesat menjadi raksasa media sosial dengan 1,5 miliar pengguna aktif di seluruh dunia, termasuk sekitar 170 juta di Amerika Serikat, menjadikannya salah satu aplikasi non-AS yang paling bersinar.

Namun, di balik kesuksesan gemilang ini, Chew harus berjuang menghadapi tantangan besar, termasuk tekanan dari pemerintah yang mempersoalkan keamanan nasional TikTok.

4. Tantangan di Tengah Tekanan Regulasi

Pada tahun 2023, Shou Zi Chew, CEO TikTok, berhadapan dengan sorotan tajam di sidang dengar pendapat DPR AS yang berlangsung selama lima jam, di mana ia berusaha meyakinkan para legislator bahwa platformnya tidak layak untuk dilarang.

Dalam sesi yang penuh ketegangan ini, Chew harus menjawab serangkaian pertanyaan kritis mengenai isu keamanan data dan hubungan TikTok dengan perusahaan induknya, ByteDance.

Ancaman larangan terhadap TikTok di AS sempat mencuat pada Januari 2025, namun meski larangan itu ditangguhkan, pemerintah tetap mendesak ByteDance untuk menjual sahamnya kepada perusahaan lokal.

TikTok pun merespons dengan langkah hukum, sementara Chew terus menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan pemerintah AS demi mencari solusi yang saling menguntungkan.

5. Visi dan Strategi Chew untuk Masa Depan TikTok

Chew, sosok pemimpin yang visioner, telah mengubah TikTok dari sekadar platform hiburan menjadi ladang subur bagi usaha kecil dan menengah untuk tumbuh dan berinovasi.

Di bawah kepemimpinannya, ia tak henti-hentinya mendorong inisiatif untuk melindungi keamanan data pengguna, termasuk rencana ambisius membangun pusat data di Eropa dan Amerika Serikat, demi meredakan kekhawatiran terkait akses data oleh pemerintah Tiongkok.

Dengan visi yang mengglobal, Chew bertekad menjadikan TikTok sebagai jembatan yang menghubungkan orang-orang dari berbagai belahan dunia, menciptakan komunitas yang inklusif dan beragam.

6. Siapa Shou Zi Chew?

Shou Zi Chew, CEO TikTok yang menjabat sejak 2021, adalah seorang eksekutif berbakat asal Singapura dengan pengalaman mendalam di dunia keuangan dan teknologi.

7. Apa kontribusi terbesar Chew di TikTok?

Di bawah kepemimpinannya, TikTok mencapai 1,5 miliar pengguna aktif global dan memperkenalkan langkah-langkah keamanan data baru.

8. Bagaimana pandangan Chew terkait keamanan data?

Chew telah berkomitmen untuk meningkatkan keamanan data pengguna dengan membangun pusat data di Eropa dan AS.

(kpl/rmt)

Topik Terkait