Kapanlagi.com - Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Di bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, salah satunya dengan melaksanakan puasa Muharram. Ibadah sunnah ini memiliki keutamaan yang besar dan menjadi momen penting untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lantas, bagaimana panduan lengkapnya?
Puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa. Rasulullah SAW menyebutnya sebagai puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.
Keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Muslim untuk berlomba-lomba melaksanakan puasa sunnah di bulan Muharram. Adapun beberapa keutamaan Puasa Muharram, antara lain:
Tidak ada batasan jumlah hari untuk melaksanakan puasa di bulan Muharram. Namun, ada beberapa hari yang sangat dianjurkan untuk berpuasa, yaitu:
Umat Islam juga diperbolehkan berpuasa pada hari-hari lain di bulan Muharram, seperti puasa Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah).
Niat merupakan rukun penting dalam setiap ibadah, termasuk puasa. Berikut adalah lafadz niat puasa Muharram:
"Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati syahri Muharrami lillahi ta'ala"
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Muharram esok hari karena Allah Ta'ala."
Niat ini dibaca pada malam hari sebelum melaksanakan puasa.
Tata cara puasa Muharram sama dengan puasa pada umumnya. Dimulai dengan niat di malam hari, kemudian menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Puasa Tasu'a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram) sangat dianjurkan karena memiliki sejarah dan keutamaan tersendiri. Pada hari Asyura, Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Fir'aun.
Kombinasi puasa yang paling utama adalah berpuasa pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Jika tidak mampu, maka disunnahkan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Jika hanya mampu berpuasa satu hari, maka berpuasa pada tanggal 10 Muharram (Asyura) adalah yang paling utama.
Selain berpuasa, ada banyak amalan sunnah lain yang dapat dilakukan di bulan Muharram, seperti:
Dengan memperbanyak amalan kebaikan di bulan Muharram, diharapkan kita dapat meraih keberkahan dan ridha Allah SWT.
Para ulama sepakat bahwa tidak ada dalil khusus yang mengistimewakan puasa tepat pada tanggal 1 Muharram. Namun, meniatkan puasa sunnah di tanggal tersebut tetap diperbolehkan, selama tidak disertai keyakinan bahwa hari itu lebih utama dibandingkan hari-hari lain di bulan Muharram.
Bulan Muharram adalah momentum yang tepat untuk melakukan introspeksi diri dan meningkatkan kualitas ibadah. Dengan melaksanakan puasa dan amalan sunnah lainnya, kita dapat membersihkan diri dari dosa-dosa dan memulai tahun baru Islam dengan semangat yang baru.
Puasa Muharram adalah salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan melaksanakan puasa ini, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga menghidupkan sunnah Rasulullah SAW dan mengikuti jejak beliau.