Kapanlagi.com - Belakangan, buku-buku self improvement sedang sangat digemari. Terbukti, ada banyak judul buku self improvement yang berhasil populer bahkan sampai jadi best seller. Buku self improvement sangat disukai, karena bagi banyak orang, benar-benar bermanfaat. Nah dari banyaknya buku kategori self improvement, Filosofi Teras jadi salah satu yang paling populer saat ini.
Filosofi Teras jadi bacaan banyak anak muda beberapa tahun terakhir. Buku karya penulis Henry Manampiring yang pertama kali terbit pada 2018 ini telah berhasil jadi best seller dari tahun ke tahun. Bahkan sampai saat ini, peminat buku Filosofi Teras masih terus meningkat, sehingga cetakan terbarunya masih terus diproduksi.
Bisa sedemikian laris dan populer, memang apa sih yang dibahas di buku Filosofi Teras? Nah, daripada penasaran, langsung saja simak ulasannya berikut ini.
Filosofi Teras merupakan buku kategori self improvement yang ditulis oleh Henry Manampiring. Beda dengan kebanyakan buku self improvement, buku ini menggunakan pendekatan filsafat stokisme yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Filosofi stokisme atau yang kemudian kerap diterjemahkan Filosofi Teras tak hanya disajikan sebagai teori. Konsep-konsep filosofis tentang konsistensi, keadilan, kesetaraan, kebebasan, dan kedamaian disajikan secara ringan dan mudah dipahami.
Tak hanya secara teoritis, penulis juga menyajikannya secara praktis dengan contoh-contoh yang relevan dengan kejadian di kehidupan nyata sehari-hari. Sehingga dengan mempelajari filosofi teras, pembaca bisa menjalani hidup dengan lebih fokus pada dirinya sendiri. Bagaimana mereka bisa mencapai kebahagiaan, keseimbangan, dan kebijaksanaan.
Secara keseluruhan, buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring merupakan bacaan self improvement yang menarik dan inspiratif. Dari buku ini, pembaca terkhusus anak muda bisa mempelajari hakikat menjalani kehidupan dengan fokus dan tenang secara mendasar. Buku ini juga jadi bukti bahwa belajar filsafat bisa dilakukan secara praktis dan menyenangkan.
Â
Filosofi Teras menjadi salah satu buku self improvement terpopuler dan terlaris. Banyak pembaca buku ini yang memberikan review positif. Di beberapa halaman, ada berbagai kalimat kutipan atau quotes yang sangat inspiratif. Berikut beberapa quotes atau kutipan inspiratif dari buku Filosofi Teras.
1. "Manusia tidak memiliki kuasa untuk memiliki apapun yang dia mau, tetapi dia memiliki kuasa untuk tidak mengingini apa yang dia belum miliki, dan dengan gembira memaksimalkan apa yang dia terima."
2. "Di sinilah pentingnya memahami bahwa "kendali" bukan hanya soal kemampuan kita "memperoleh", tetapi juga "mempertahankan"."
3. "Kenyataannya, kekayaan, ketenaran, dan kesehatan memang bisa diusahakan untuk dimiliki, tetapi apakah kita yakin bisa sepenuhnya mempertahankannya?"
4. "Kamu tidak bisa dihina orang lain, kecuali kamu sendiri yang pertama-pertama menghina dirimu sendiri."
5. "It's not things that trouble us, but our judgement about things.(Epictetus)"
6. "Artikel "The Problem With Positive Thinking"menyebutkan bahwa positive thinking justru sering menghambat kita. Beberapa eksperimen menunjukkan, mereka yang menerapkan positive thinking dalam berusaha mencapai tujuannya sering kali memperoleh hasil yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang tidak."
7. "Positive Thinking menipu pikiran kita. ...sekadar menyuruh orang berpikir realistis saja juga tidak memberikan hasil yang baik."
8. "Dari pengalamannya, Frankl menyimpulkan bahwa di dalam situasi paling menyakitkan dan tidak manusiawi, hidup masih bisa memiliki makna, dan karenanya, penderitaan pun dapat bermakna (meaningful)."
9. "Kita tidak bisa memilih situasi kita, tetapi kita selalu bisa menentukan sikap (attitude) kita atas situasi yang sedang dialami."
10. "Tidak ada peristiwa yang betul-betul "kebetulan"."
11. "Jangan biarkan peristiwa yang ada [di depanmu] menggoyahkan dirimu. Katakanlah [pada peristiwa/kejadian itu], "Tunggu dulu; biarkan saya memeriksamu sungguh-sungguh. Saya akan mengujimu terlebih dahulu."
12. "Sesungguhnya balas dendam terbaik adalah dengan tidak berubah menjadi seperti sang pelaku."
13. "Positive thinking "menipu" pikiran kita, beranggapan seolah-olah kita sudah mencapai apa yang kita inginkan, sehingga melemahkan keuletan kita dalam berusaha mencapainya."
14. "Namun, sebaliknya, sekadar menyuruh orang berpikir realistis saja juga tidak memberikan hasil yang lebih baik."
15. "... Hidup dengan emosi negatif yang terkendali..."
16. "We suffer more in imagination than reality."
17. "Percuma kalau kita menjadi bijak dan tahu segala hal, tetapi memutus hubungan dengan sesamanya."
18. "Percuma juga kita aktif secara sosial, tetapi tidak menggunakan nalar, dan bahkan sampai dikuasai emosi negatif, seperti marah, dengki dan iri hati."
19. "Penggunaan nalar dalam hidup sosial berjalan beriringan. Kita semua tahu bahwa hidup dengan orang lain pada kenyataannya memang tidak mudah."
20. "Setiap hari kita akan berhadapan dengan perilaku orang lain yang menjengkelkan. Para filsuf Stoa menyadari sepenuhnya hal itu."
Â
Nama Henry Manampiring mungkin masih asing bagi sebagian orang. Namun bagi pembaca Filosofi Teras, nama penulis tersebut sudah sangat familiar. Henry berhasil menulis Filosofi Teras buku yang berisi tentang filsafat kehidupan dengan gaya bahasa yang ringan, mudah dipahami, dan menyenangkan.
Menariknya, Henry Manapiring ternyata tak punya background pendidikan filsafat. Henry justru merupakan lulusan sarjana Ekonomi Universitas Padjajaran dan berkarier di bidang advertising.
Di keseharian, Henry Manampiring yang kerap disapa Om Piring aktif di media sosial khususnya twitter @newsplatter. Di media sosial tersebut, Henry sering menyampaikan buah pikirannya, termasuk tentang hal-hal yang dia tuliskan dalam buku Filosofi Teras.
Filosofi Teras bukanlah satu-satunya buku karya Henry Manampiring. Henry juga menulis buku berjudul The Alpha Girl's Guide dan The Alpha Girl's Playbook. Terbaru, Henry Manampiring juga diketahui menulis sebuah novel dengan latar utopis Indonesia di tahun 2045, berjudul 2045. Buku terbaru tersebut juga mendapatkan tanggapan yang positif dari pembaca.
Itulah di antaranya sinopsis dan review singkat buku FIlosofi Teras. Gimana tertarik membacanya?
Â