Kapanlagi.com - Keterlambatan berbicara, atau yang lebih dikenal dengan istilah speech delay, adalah kondisi di mana kemampuan berbicara seorang anak tidak sejalan dengan usianya. Hal ini sering kali menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti kesulitan dalam berkomunikasi atau minimnya interaksi sosial.
Meskipun sering kali dihubungkan dengan autisme, penting untuk dicatat bahwa speech delay juga dapat terjadi pada anak-anak yang tidak mengalami autisme. Anak-anak dengan autisme biasanya menunjukkan keterlambatan berbicara bersamaan dengan tantangan komunikasi lainnya. Di sisi lain, anak-anak yang tidak terdiagnosis autisme dan mengalami speech delay cenderung lebih mudah belajar berbicara melalui interaksi sosial dan meniru orang-orang di sekitar mereka. Oleh karena itu, pemahaman yang tepat mengenai perbedaan ini sangat penting bagi orang tua, agar mereka dapat memberikan intervensi yang sesuai.
Dilansir pada Jumat (13/12), berikut ini adalah tanda-tanda speech delay, penjelasan mengenai kaitannya dengan autisme, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk membantu anak mengatasi tantangan ini. Mari kita telusuri lebih dalam agar kita bisa memberikan dukungan terbaik bagi si kecil!
Namun, bagi anak-anak dengan autisme, tantangan berbicara ini sering kali disertai dengan kesulitan lain, seperti kurangnya kontak mata atau ketertarikan yang berlebihan pada objek tertentu, sehingga mereka memerlukan pendekatan yang lebih spesifik untuk mendukung perkembangan kemampuan komunikasi mereka.
Namun, jika keterlambatan ini berlanjut tanpa tanda-tanda perbaikan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli terapi guna mengidentifikasi penyebabnya dan memberikan dukungan yang tepat agar mereka dapat mengejar ketertinggalan dalam perkembangan bicara.
Misalnya, mereka jarang meniru tindakan orang lain metode belajar berbicara yang umum dan lebih tertarik pada benda-benda di sekitar mereka ketimbang berinteraksi dengan orang lain. Akibatnya, pengalaman berinteraksi yang krusial untuk belajar bahasa menjadi terbatas, sehingga mereka memerlukan dukungan ekstra melalui terapi atau intervensi khusus agar bisa meraih potensi komunikasi mereka.
Sebaliknya, anak-anak dengan autisme sering kali terlihat lebih terasing, dengan minimnya kontak mata, jarang berbicara, atau mengulang-ulang kata tanpa tujuan yang jelas. Mereka biasanya lebih nyaman dan puas dengan rutinitas serta minat pribadi mereka, menciptakan dunia yang berbeda di dalam diri mereka.
Seiring berjalannya waktu, gejala seperti kurangnya minat untuk berbagi pengalaman atau kesulitan dalam menggunakan gestur untuk berkomunikasi semakin terlihat jelas. Jika Anda mulai menyadari beberapa ciri-ciri ini pada si kecil, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter demi mendapatkan diagnosis dan intervensi yang tepat.
Segera hubungi dokter jika anak Anda tidak menunjukkan kemajuan bicara sesuai usianya atau menunjukkan tanda-tanda autisme lainnya.
Tidak selalu. Speech delay juga dapat terjadi tanpa autisme, meskipun memerlukan diagnosis yang tepat untuk mengetahui penyebabnya.
Langkah awal meliputi konsultasi dengan dokter atau ahli terapi, serta memberikan stimulasi lingkungan yang kaya bahasa untuk anak.