Makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, seafood (kerang, udang, kepiting), serta minuman beralkohol dan manis bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Kapanlagi.com - Asam urat sering kali dipandang sebelah mata, padahal jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, penyakit ini bisa berujung pada komplikasi serius yang mengancam kesehatan. Penyakit ini muncul akibat tingginya kadar asam urat dalam darah yang membentuk kristal di persendian, memicu nyeri yang luar biasa. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari gejalanya hingga situasi semakin memburuk.
Gejala awal asam urat sering kali dianggap sepele, hanya nyeri sendi biasa. Namun, jika dibiarkan, peningkatan kadar asam urat dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sendi dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan lainnya, termasuk gangguan ginjal. Selain itu, kondisi ini dapat memicu peradangan kronis yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Untuk menghindari dampak buruk dari asam urat, sangat penting untuk mengenali gejala sejak dini. Dirangkum dari berbagai sumber oleh Kapanlagi.com pada Senin (3/2/2025), berikut adalah tanda-tanda asam urat yang sering kali tidak disadari namun berbahaya jika tidak segera ditangani.
Salah satu gejala khas asam urat adalah nyeri yang terjadi di jempol kaki. Nyeri ini sering muncul secara tiba-tiba dan terasa sangat menusuk, bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Nyeri akibat asam urat biasanya datang secara mendadak, sering kali pada malam hari. Ini terjadi karena kadar asam urat dalam darah yang tinggi mulai membentuk kristal di sendi.
Selain rasa nyeri, jempol kaki juga akan mengalami pembengkakan dan tampak kemerahan. Sendi di area ini bisa terasa panas saat disentuh.
Karena rasa sakit yang intens, penderita asam urat sering kesulitan berjalan atau memakai sepatu. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, kondisi ini bisa makin memburuk.
Meskipun sering menyerang jempol kaki, asam urat juga bisa memengaruhi sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, dan siku.
Awalnya, nyeri mungkin hanya terjadi di satu sendi. Namun, seiring waktu, rasa sakit bisa menyebar ke bagian tubuh lain jika kadar asam urat terus meningkat.
Gejala asam urat kadang sulit dibedakan dengan rematik. Namun, asam urat cenderung terjadi secara tiba-tiba dan dalam waktu singkat, sedangkan rematik berkembang secara bertahap.
Asam urat bisa menyebabkan sendi terasa kaku, terutama saat bangun tidur atau setelah duduk terlalu lama.
Banyak penderita asam urat mengeluhkan nyeri yang semakin parah saat malam hari. Ada beberapa alasan mengapa ini terjadi:
Malam hari biasanya lebih dingin, dan suhu yang rendah membuat kristal asam urat semakin mengendap di sendi, menyebabkan nyeri yang lebih hebat.
Saat tidur, tubuh tidak bergerak dalam waktu lama sehingga sirkulasi darah melambat. Ini dapat memperburuk nyeri asam urat.
Rasa sakit yang intens bisa membuat penderita sulit tidur, menyebabkan kelelahan dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Gejala asam urat tidak hanya terbatas pada nyeri sendi, tetapi juga bisa menyebabkan demam ringan dan tubuh terasa lemas.
Ketika kristal asam urat menumpuk di sendi, tubuh meresponsnya dengan peradangan, yang bisa memicu demam ringan.
Asam urat yang tidak terkendali dapat membuat tubuh terasa lelah dan tidak bertenaga, terutama jika serangan terjadi secara berulang.
Jika asam urat tidak ditangani dalam jangka panjang, bisa muncul benjolan keras di sekitar sendi yang disebut tophi. Ini terjadi karena kristal asam urat yang terus menumpuk.
Jika tidak ditangani dengan baik, asam urat bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius dan memicu berbagai komplikasi kesehatan.
Kristal asam urat yang terus menumpuk bisa menyebabkan kerusakan sendi permanen, yang akhirnya membuat penderita sulit bergerak.
Asam urat yang berlebihan dalam tubuh dapat mengendap di ginjal dan membentuk batu ginjal, yang bisa menimbulkan nyeri luar biasa dan gangguan fungsi ginjal.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar asam urat yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan hipertensi.
Sering kali, kita cenderung meremehkan gejala awal asam urat, menganggapnya sepele atau hanya sementara. Namun, waspadalah! Mengabaikan tanda-tanda ini bisa berujung pada kerusakan sendi yang permanen dan masalah kesehatan serius lainnya, seperti gangguan ginjal.
Jika Anda merasakan beberapa gejala yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini dan penanganan yang tepat adalah kunci untuk mengelola asam urat dan mencegah komplikasi yang lebih parah.
Ingatlah, kesehatan Anda adalah yang utama! Jangan tunda perawatan medis; segera kunjungi dokter dan raih hidup sehat tanpa gangguan asam urat.
Makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, seafood (kerang, udang, kepiting), serta minuman beralkohol dan manis bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Menghindari makanan tinggi purin, banyak minum air putih, rutin berolahraga, serta mengonsumsi obat yang diresepkan dokter bisa membantu mencegah serangan asam urat.
Asam urat tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi bisa dikontrol dengan pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan pengobatan yang tepat.
Jika mengalami nyeri sendi yang berulang, pembengkakan, atau kesulitan bergerak, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.