Andien Dikritisi Karena Gunakan Metode BLW, Kenali Dulu Yuk!

Penulis: Agista Rully

Diperbarui: Diterbitkan:

Andien Dikritisi Karena Gunakan Metode BLW, Kenali Dulu Yuk! © instagram.com/andienaisyah

Kapanlagi.com - Baby Kawa kini sedang mengalami masa pertumbuhan dan lagi lucu-lucunya. Bayi yang dilahirkan dengan metode gentle birth ini pun mendapatkan asuhan yang tergolong anti-mainstream dari sang orangtua, Andien Aisyah. Di usia 7 bulan, Andien telah menerapkan program Baby-Led Weaning (BLW) pada sang buah hati. Sayang, banyak yang mengkritisi metode Ibu muda millenials ini.

Namun rasanya terlalu dini bila menjustifikasi metode BLW yang digunakan Andien tidak tepat. Perlu pemahaman lebih lanjut soal pengenalan makanan padat pertama pada buah hati. Yuk, sama-sama pahami lewat penjelasan berikut KLovers.

Baby Kawa, buah hati Andien Aisyah yang dapat asupan metode BLW © instagram.com/AndienAisyah

Baby-Led Weaning (BLW) merupakan salah satu metode pengenalan makanan padat pendamping ASI oleh Ibunda. BLW memfasilitasi perkembangan kontrol motorik pada anak dan menjadikan kegiatan makan sebagai pengalaman interaktif positif bagi balita. 

BLW dilakukan dengan cara memberi makanan padat pada sang bayi dan mengajarkan mereka untuk makan sendiri sejak dini. Berbeda dengan traditional spoon feeding alias disuapi, pada metode ini makanan yang diberikan setengah padat alias berbentuk bubur atau sudah dicacah. Yang perlu diingat, baik BLW maupun spoon feeding tidak serta merta membuat Ibunda menghentikan pemberian ASI.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Morris & Dunn Klein, pola kemampuan motorik oral balita dapat dilatih dan dinilai dari kemampuan menggunakan lidah serta mengunyah, hal inilah yang jadi nilai tambah BLW. Berbeda dengan traditional spoon feeding yang hanya membantu balita untuk menyedot makanan saja. 

Andien mendapatkan kritikan karena menggunakan metode yang masih terbilang baru bagi masyarakat Indonesia yakni BLW © instagram.com/andienaisyah

Usia yang tepat untuk memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) menurut WHO adalah 6-8 bulan. Organ pencernaan bayi memang sudah terbentuk dengan matang di usia 4 bulan, hanya saja BWL dan traditional spoon feeding baru disarankan untuk dilakukan pada usia 6-8 bulan.

Dalam praktiknya, BWL yang benar tidak dilakukan dengan cara memberi makanan padat lalu meninggalkan bayi begitu saja. BWL tetap membutuhkan pengawasan orangtua tapi mereka tidak berkewajiban untuk menyuapi. Dilansir dari wholesomebabyfood, orangtua sedianya menyimak sang anak bermain dengan makanan padat pertama mereka.

Meski terlihat lebih meyakinkan dan membuat bayi jadi lebih pintar, ternyata ada sisi negatif dari BLW yakni kurangnya asupan Zat besi, Zinc, dan vitamin B12 dibandingkan bayi yang diasuh dengan metode traditional spoon feeding. Dari penelitian NCBI, asupan zat Besi hanya 1,6 mg lebih sedikit 2 mg dari bayi TSF, Zinc 3.0 mg, dan vitamin B12 0.2 mikro gram. 

Metode BLW baiknya dilakukan saat bayi menginjak usia 6 bulan © instagram.com/AndienAisyah

Selain itu bayi BLW juga lebih besar mengalami risiko tersedak tanpa pendampingan tenaga medis yang tepat, serta bisa juga mengalami gangguan usus terlipat karena pencernaan bayi usia 4-8 bulan masih belum sempurna betul untuk mencerna makanan padat seperti yang dimakan orang dewasa.

Jadi, ingat KLovers jangan sembarangan memberikan makanan padat bagi balita dan menganut metode BLW tanpa pengetahuan yang tepat ya. Yang paling penting adalah kesehatan buah hati kan?

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/agt)

Editor:

Agista Rully