Arti dari Kata Bhinneka Adalah Beragam, Bagian dari Semboyan Negara

Diterbitkan:

Arti dari Kata Bhinneka Adalah Beragam, Bagian dari Semboyan Negara
Arti dari Kata Bhinneka Adalah Beragam (credit: flickr)

Kapanlagi.com - Bagi masyarakat indonesia, kata "Bhinneka" pastinya sudah tidak asing lagi di telinga. Padahal, kata bhinneka merupakan kata yang tidak lazim digunakan di keseharian. Kata bhinneka populer di masyarakat lantaran termasuk dalam semboyan "Bhinneka Tunggal Ika". Karena ada di semboyan negara, maka jelas, arti dari kata bhinneka adalah hal penting untuk diketahui.

Secara utuh, semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" diartikan sebagai 'Meski berbeda-beda tetapi tetap satu jua'. Sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa, semboyan ini menjadi fondasi yang kuat dalam menyatukan seluruh rakyat Indonesia. Namun, apa sebenarnya arti dari kata Bhinneka itu sendiri?

Nah, untuk mengetahui apa arti kata bhinneka dan juga sejarah serta implementasi semboyan "Bhinneka Tunggal Ika", langsung saja simak ulasan berikut ini.

1. Arti dari Kata Bhinneka Adalah

Arti dari kata "Bhinneka" adalah "berbeda-beda" atau "beragam". Kata Bhinneka sendiri berasal dari bahasa Sanskerta. Dalam bahasa Sanskerta, kata ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang memiliki banyak perbedaan atau variasi.

Kata Bhinneka yang merupakan bahasa Sanskerta juga telah diserap ke bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, kata Bhinneka telah diiadaptasi sehingga menjadi "bineka" (tanpa huruf "h" dan hanya menggunakan satu huruf "n"). Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata bineka diartikan sebagai "beraneka ragam". Ini mengacu pada kondisi yang terdiri dari berbagai macam bentuk, rupa, atau jenis.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Arti Kata Bhinneka dalam

Seperti yang disebutkan di awal, kata "Bhinneka" menjadi lebih dikenal luas karena penggunaannya dalam semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang secara harfiah berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu."

Semboyan negara ini mencerminkan pandangan bahwa meskipun terdapat perbedaan di antara masyarakat Indonesia, persatuan dan kesatuan tetap menjadi nilai yang utama.

Dalam konteks semboyan "Bhinneka Tunggal Ika," arti dari kata "Bhinneka" adalah pengakuan terhadap keragaman yang ada di Indonesia, mulai dari perbedaan suku, agama, adat istiadat, hingga bahasa. Sementara "Tunggal Ika" mengajak kita untuk bersatu dalam perbedaan tersebut.

Dengan demikian, semboyan ini bukan hanya menjadi cerminan dari keragaman yang ada, tetapi juga merupakan semangat untuk menjaga persatuan di tengah perbedaan.

3. Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" memiliki akar sejarah yang sangat kuat di Indonesia. Semboyan ini diambil dari Kakawin Sutasoma, sebuah karya sastra Jawa kuno yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14. Pada masa itu, Kerajaan Majapahit dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar di Nusantara, yang mencakup banyak wilayah dengan budaya dan kepercayaan yang berbeda-beda.

Mpu Tantular, sang penulis Kakawin Sutasoma, memperkenalkan konsep "Bhinneka Tunggal Ika" sebagai ajakan untuk menghormati perbedaan dan menjaga persatuan di tengah keragaman. Pada saat itu, ada banyak perbedaan antara penganut agama Hindu dan Buddha, namun Mpu Tantular menekankan bahwa meskipun ada perbedaan keyakinan, semuanya tetap dapat hidup bersama dalam harmoni.

Ketika Indonesia meraih kemerdekaan, semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" dipilih untuk mencerminkan semangat persatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan. Semboyan ini kemudian diabadikan dalam lambang negara, Garuda Pancasila, yang hingga kini menjadi simbol persatuan dan keberagaman bangsa Indonesia.

Kini, penggunaan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika sebagai lambang negara tertera pada Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 1951 dan Undang Undang RI Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

4. Implementasi Bhinneka Tunggal Ika di Kehidupan Sehari-hari

Setelah memahami arti dari kata "Bhinneka" dan sejarah di balik semboyan "Bhinneka Tunggal Ika," penting juga untuk merenungkan bagaimana prinsip ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi semboyan ini tidak hanya terbatas pada upaya pemerintah dalam menjaga persatuan bangsa, tetapi juga merupakan tanggung jawab setiap individu dalam masyarakat.

Pertama, arti dari kata "Bhinneka" mengajarkan kita untuk menerima dan menghargai perbedaan. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini bisa diterapkan dengan cara menghormati pendapat, keyakinan, dan budaya orang lain. Misalnya, dalam lingkungan kerja yang multikultural, prinsip "Bhinneka Tunggal Ika" bisa diterapkan dengan cara bekerja sama dengan orang yang berbeda latar belakang, tanpa memandang suku, agama, atau ras.

Kedua, dalam konteks pendidikan, semboyan ini bisa diajarkan kepada generasi muda untuk memahami pentingnya persatuan di tengah keberagaman. Melalui kurikulum yang mengajarkan tentang budaya, sejarah, dan agama yang berbeda, siswa dapat tumbuh dengan kesadaran bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang harus dihargai.

Ketiga, dalam kehidupan bermasyarakat, arti dari kata "Bhinneka" juga bisa diterapkan dengan cara menjaga kerukunan antarumat beragama. Indonesia memiliki beragam agama yang dianut oleh masyarakatnya, dan penting bagi kita untuk saling menghormati dalam menjalankan ibadah masing-masing. Misalnya, dengan menjaga toleransi terhadap kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh tetangga atau teman yang memiliki keyakinan berbeda.

Itulah di antaranya ulasan tentang penjelasan arti kata bhinneka dalam semboyan "Bhinneka Tunggal Ika". Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)