Atlet Judo Indonesia Didiskualifikasi Karena Enggan Lepas Hijab

Atlet Judo Indonesia Didiskualifikasi Karena Enggan Lepas Hijab
© Bola.com/M Iqbal Ichsan

Kapanlagi.com - Melanjutkan hingar bingar Asian Games 2018, ajang olahraga 4 tahunan Asian Para Games 2018 juga digelar di Indonesia. Opening ceremony digelar pada hari Sabtu (6/10) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Beberapa cabang olahraga telah bergulir. Bahkan hingga berita ini diturunkan, Indonesia sudah mendapatkan 4 emas, 7 perak dan 9 perunggu. Namun ada satu kabar yang cukup mengejutkan dari cabang olahraga Judo wanita.

Perwakilan Indonesia, Miftahul Jannah harus didiskualifikasi dari pertandingan. Alasannya, Mifta yang akan turun di kelas judo blind 52 kilogram melawan atlet Mongolia, Gantulga Oyun enggan melepaskan hijab yang dikenakannya.

1. Kronologi Diskualifikasi Miftahul

Larangan wasit itu bukan tanpa alasan. Peraturan terbaru memang menyebut jika demi keselamatan, setiap atlet judo harus bertanding tanpa penutup kepala.

"Dia (Miftah) sudah memasuki arena pertandingan dan sudah siap bertanding, namun dilarang wasit karena enggan melepas hijabnya. Akhirnya, dia memilih mundur," kata penanggung jawab tim Para Judo Indonesia, Ahmad Bahar, dikutip dari Bola.com, Senin, (8/10).

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Alasan Bahaya Pakai Hijab Ketika Judo

Bola.com/M Iqbal Ichsan

Hijab dianggap berbahaya untuk para atlet judo karena beberapa faktor. Keinginan protes pun muncul, namun akhirnya Ahmad memilih untuk tidak melawan peraturan yang memang sudah ditetapkan.

"Alasanya takut ketika main bawah hijabnya menutupi mata sehingga bahaya. Hijab juga bisa dimanfaatkan lawan untuk menarik yang membuat bisa tercekik lehernya. Kami sebenarnya ingin protes, akan tetapi, namanya peraturan mau bagaimana lagi. Itu sudah kami lakukan sejak technical meeting, tetapi itu sudah aturan," jelas Ahmad.

3. Permintaan Maaf Komite Paralimpik

Ketua National Paralympic Comittee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, meminta maaf insiden yang menimpa Miftahul. NPC mengatakan polemik itu muncul karena pihaknya tak memahami regulasi yang telah ditetapkan.

"Regulasinya memang seperti itu. Jadi tidak ada yang salah dengan keputusan wasit," kata Senny, dikutip dari Bola.com.

"Kami minta maaf dengan mendalam. Semoga di kemudian hari tidak terjadi lagi, bagaimana pun ini cukup memalukan bagi Indonesia," ucap Senny.

Senny menilai, pelatih judo Miftahul juga tak bisa menerjemahkan aturan dengan baik. "Jadi, pelatih judo kurang bisa berbahasa Inggris. Mungkin tidak mau bertanya soal aturan. Padahal regulasi soal ini sudah ada sejak lama," ujar Senny.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

Rekomendasi
Trending