Bacaan Niat Puasa Idul Adha dan Qadha Ramadhan, Lengkap dengan Penjelasan Boleh Digabung atau Tidak
Ilustrasi Berdoa (Credit: Milan Vigerova/Unsplash)
Kapanlagi.com - Puasa sunnah sebelum Idul Adha, terutama bagi umat Islam yang tidak menunaikan haji, adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Namun, bagi mereka yang masih memiliki utang puasa Ramadhan, muncul pertanyaan menarik: apakah mungkin menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa sunnah seperti Tarwiyah atau Arafah? Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai hal tersebut dan memberikan panduan lengkap tentang niat serta tata cara pelaksanaannya.
Puasa Arafah dan Tarwiyah memiliki keutamaan yang luar biasa. Selain menghapus dosa, puasa ini juga memberikan pahala yang berlipat ganda. Namun, bagi mereka yang masih memiliki kewajiban puasa Ramadhan, penting untuk memahami apakah kedua ibadah ini bisa dilakukan secara bersamaan. Dengan merujuk pada berbagai pendapat ulama, mari kita telusuri kemungkinan untuk melaksanakan puasa qadha sambil meraih keutamaan dari puasa sunnah ini.
Jadi, tetaplah bersama kami untuk mendapatkan panduan lengkapnya. Dengan memahami niat dan aturan yang berkaitan dengan puasa ini, Anda akan lebih bijak dalam menentukan waktu yang tepat untuk mengqadha puasa Ramadhan sekaligus memperoleh pahala tambahan dari puasa sunnah. Berikut adalah penjelasan mengenai niat puasa Idul Adha dan qadha Ramadhan, serta apakah keduanya dapat digabungkan, dirangkum dari KapanLagi.com, Rabu (16/4).
Advertisement
1. Pengertian Puasa Idul Adha (Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah)
Sebagaimana dilansir dari laman Universitas KH.A Wahab Hasbullah Tambakberas Jombang (Unwaha) puasa Idul Adha mencakup puasa yang dilakukan pada bulan Dzulhijjah, terutama pada tanggal 8 (Tarwiyah) dan 9 (Arafah). Puasa pada hari-hari ini sangat dianjurkan, dengan keutamaan yang luar biasa. Puasa Dzulhijjah dilakukan pada 1 hingga 7 Dzulhijjah, yang merupakan hari-hari pertama bulan Dzulhijjah, meskipun puasa pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, yakni Tarwiyah dan Arafah, memiliki keutamaan yang lebih besar.
Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) khususnya memiliki nilai pahala yang sangat besar, dapat menghapus dosa setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang. Sementara itu, puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) juga memiliki keutamaan serupa dan sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Sebagai tambahan, puasa pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah memiliki banyak keberkahan dan sangat dicintai oleh Allah SWT.
Puasa pada hari-hari ini dilakukan sebagai bentuk persiapan menyambut Idul Adha dengan hati yang bersih dan penuh ketakwaan. Setiap amal ibadah yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah sangat dihargai, sehingga umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa pada periode ini.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
2. Pengertian Puasa Qadha Ramadan
Puasa qadha Ramadan adalah puasa yang dilaksanakan untuk mengganti kewajiban puasa yang tertinggal selama bulan Ramadan. Setiap Muslim yang tidak dapat berpuasa pada bulan Ramadan karena alasan tertentu, seperti sakit, perjalanan jauh, haid, atau alasan syar'i lainnya, diwajibkan untuk melaksanakan puasa qadha setelah bulan Ramadan berakhir. Qadha puasa ini harus dilakukan sebanyak jumlah hari yang ditinggalkan, dan pelaksanaannya tidak dibatasi oleh waktu tertentu, namun sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah Ramadan.
Hukum melaksanakan puasa qadha adalah wajib bagi orang yang memiliki utang puasa, dan hal ini berdasarkan pada perintah Allah dan hadits Nabi Muhammad SAW. Puasa qadha memiliki niat tersendiri yang harus dilafalkan sebelum mulai berpuasa.
Meskipun qadha puasa memiliki kewajiban yang lebih mendesak untuk dilaksanakan, umat Islam tetap dianjurkan untuk menjaga keikhlasan dan kesungguhan dalam berpuasa, serta tidak menunda-nunda pelaksanaannya. Qadha puasa sebaiknya dilakukan secepat mungkin agar tidak menjadi beban di kemudian hari.
3. Niat Puasa Idul Adha dan Qadha Ramadan
Niat adalah kunci utama dalam setiap ibadah, termasuk saat menjalankan puasa sunnah. Untuk puasa Arafah, kita melafalkan niat: "Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'alaa," yang berarti "Saya berniat puasa Arafah sunnah karena Allah."
Begitu pula saat melaksanakan puasa Tarwiyah, niat yang diucapkan adalah: "Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillaahi ta'alaa." Sedangkan untuk puasa qadha Ramadhan, kita menyatakan: "Nawaitu shauma ghadin 'an qadh'I fardhi syahri Ramadhna lillhi ta'l," yang artinya "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah ta'ala."
Penting untuk mengucapkan niat ini sebelum memulai puasa pada malam hari. Bagi yang memiliki kewajiban qadha, disarankan untuk segera menunaikannya sebelum melaksanakan puasa sunnah. Namun, jika baru teringat menjelang hari Arafah, sebaiknya langsung laksanakan puasa qadha di hari tersebut, meskipun puasa sunnah Arafah tetap dianjurkan untuk dilakukan.
4. Apakah Keduanya Boleh Digabung?
Terdapat perbedaan pendapat mengenai apakah puasa qadha Ramadhan dapat digabung dengan puasa sunnah Arafah atau Tarwiyah. Menurut beberapa ulama, seperti yang dijelaskan dalam kitab I'anatut Thalibin dan Asnal Mathalib, menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa sunnah tetap sah. Dalam hal ini, meskipun niat puasa Arafah atau Tarwiyah adalah untuk qadha, seseorang tetap mendapatkan keutamaan dari puasa sunnah tersebut.
Namun, ada pula pandangan yang menyarankan agar utang puasa Ramadhan diselesaikan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan qadha puasa adalah kewajiban yang harus ditunaikan, sementara puasa sunnah adalah amalan yang dapat dilaksanakan setelah kewajiban tersebut dipenuhi. Jika puasa qadha baru teringat pada hari Arafah, disarankan untuk langsung melaksanakan puasa qadha pada hari tersebut.
Dengan demikian, meskipun penggabungan niat puasa qadha dan sunnah dapat diterima, sangat disarankan untuk menyelesaikan qadha puasa Ramadhan terlebih dahulu agar tetap mendapatkan pahala yang maksimal dari puasa sunnah Arafah
5. Kapan Waktu yang Baik untuk Puasa Idul Adha?
Puasa sunnah sebelum Idul Adha sebaiknya dimulai pada 1 hingga 9 Dzulhijjah, dengan fokus utama pada puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arafah (9 Dzulhijjah). Puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (Arafah) memiliki keutamaan yang luar biasa, yang dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Sebagai tambahan, puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah juga sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
Puasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, khususnya pada hari Arafah, juga memberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan amal ibadah, serta meraih keberkahan pada hari raya Idul Adha. Dengan melaksanakan puasa pada waktu yang tepat, Anda dapat memulai perayaan Idul Adha dengan hati yang bersih dan penuh rasa syukur.
6. Kapan Waktu yang Tepat untuk Melaksanakan Puasa Qadha Ramadan
Bagi siapa pun yang belum menunaikan puasa wajib di bulan Ramadhan karena berbagai alasan, seperti sakit atau perjalanan, saatnya untuk segera melaksanakan qadha puasa! Waktu yang paling tepat untuk mengqadha adalah segera setelah Ramadhan berakhir, sebelum bulan Dzulhijjah tiba. Semakin cepat Anda menyelesaikan utang puasa, semakin baik, agar tidak menumpuk dengan kewajiban lainnya.
Namun, jika baru teringat menjelang Dzulhijjah, jangan khawatir! Anda masih bisa melaksanakan puasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) dan meraih pahala puasa sunnah, meskipun niat utama adalah untuk menuntaskan puasa yang tertinggal. Ingatlah, jangan menunda-nunda! Dengan menyelesaikan qadha puasa secepatnya, Anda akan merasakan kelegaan dan bisa menjalani puasa sunnah dengan hati yang lebih bersih.
7. Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik:
Apa itu puasa Arafah dan keutamaannya?
Puasa Arafah dilakukan pada 9 Dzulhijjah dan memiliki keutamaan menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.
Bolehkah menggabungkan puasa qadha Ramadhan dengan puasa Arafah?
Menggabungkan puasa qadha dengan puasa sunnah Arafah sah menurut beberapa pendapat ulama, namun disarankan untuk mengqadha puasa terlebih dahulu.
Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan puasa qadha?
Waktu terbaik adalah segera setelah bulan Ramadhan, namun jika terlambat, qadha puasa dapat dilakukan pada hari-hari Arafah.
Apa niat yang tepat untuk puasa qadha Ramadhan?
Niat puasa qadha adalah: "Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ."
Apakah puasa Arafah wajib?
Puasa Arafah adalah sunnah muakkad yang sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
(kpl/mni)
Advertisement
