Cegah Stroke dan Tingkatkan Kesehatan Anda dengan Langkah Sederhana

Penulis: Ahmad Zuhdi Abhista

Diterbitkan:

Cegah Stroke dan Tingkatkan Kesehatan Anda dengan Langkah Sederhana
Ilustrasi Otak Stroke. (foto: Pinterest).

Kapanlagi.com - Stroke merupakan salah satu kondisi medis yang sangat serius dan bisa berpengaruh besar terhadap kualitas hidup seseorang. Sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia, risiko terkena stroke dipengaruhi oleh berbagai faktor gaya hidup serta kondisi kesehatan yang sebenarnya dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu, memahami dan menerapkan pola hidup sehat adalah langkah krusial dalam mencegah stroke.

Dengan mengadopsi kebiasaan sehat, kita dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena stroke. Berikut adalah beberapa kebiasaan efektif yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kesehatan dan menurunkan risiko stroke, berdasarkan rekomendasi dari Healthline.

Kontrol tekanan darah, gula darah, dan kolesterol, berhenti merokok, serta menjaga berat badan adalah langkah-langkah preventif yang sangat penting untuk menghindari stroke. Mari kita telusuri lebih dalam setiap langkah tersebut agar kita dapat hidup lebih sehat dan terhindar dari risiko stroke!

1. Mengontrol Tekanan Darah

Tekanan Darah. (foto: Pinterest/JawaPos).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah musuh utama di balik terjadinya stroke, menyumbang hampir 90 persen dari semua insiden stroke yang terjadi. Semakin tinggi angka tekanan darah, semakin besar pula ancaman bagi kesehatan. Tekanan darah yang dianggap normal berkisar di angka 120/80 mm Hg, dan bahkan sedikit peningkatan bisa menjadi sinyal bahaya bagi kesehatan kita.

Seiring bertambahnya usia, terutama setelah 65 tahun, dua dari tiga orang mengalami hipertensi, menjadikan pengelolaan tekanan darah semakin krusial. Namun, ada berbagai cara untuk mengendalikan kondisi ini, seperti menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, menerapkan pola makan sehat, serta mengurangi asupan natrium. Menurut Dr. Lisa Johnson, seorang ahli kardiologi, "Mengontrol tekanan darah adalah langkah pencegahan paling efektif untuk secara signifikan menurunkan risiko stroke." Dengan pengelolaan yang tepat, kita bisa mencegah hingga 40 persen kasus stroke yang mungkin terjadi.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Mengontrol Gula Darah

Gula Darah. (foto: Pinterest/Freepik).

Diabetes bukan hanya sekadar masalah kesehatan biasa; ia adalah ancaman serius yang dapat memicu kondisi stroke, bertanggung jawab atas sekitar 20 persen kematian di kalangan penderita diabetes. Bahkan, mereka yang berada dalam tahap pradiabetes juga berada dalam risiko lebih tinggi. Ditambah lagi, kondisi lain seperti hipertensi, obesitas, dan kolesterol tinggi yang sering menyertai diabetes semakin memperburuk situasi ini, menjadikan perlunya perhatian ekstra terhadap kesehatan semakin mendesak.

Namun, ada harapan! Perubahan gaya hidup yang sederhana, seperti rutin berolahraga dan menerapkan pola makan sehat, dapat menjadi senjata ampuh dalam mengendalikan kadar gula darah. Dr. Michael Brown, seorang spesialis endokrinologi, menekankan pentingnya langkah-langkah ini, "Mengontrol gula darah melalui diet dan olahraga adalah kunci utama dalam mencegah komplikasi serius seperti stroke pada penderita diabetes." Dengan langkah yang tepat, kita dapat mengurangi risiko dan meningkatkan kualitas hidup.

3. Mengontrol Kolesterol Darah

Kolesterol Darah. (foto: pinterest/Freepik).

Mengelola kolesterol dengan bijak bukan sekadar menurunkan kolesterol jahat (LDL), tetapi juga meningkatkan kolesterol baik (HDL) yang berperan penting dalam kesehatan jantung. Kadar LDL yang tinggi dapat menjadi ancaman serius, meningkatkan risiko stroke iskemik, sementara rendahnya HDL justru dapat memicu stroke hemoragik. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan kolesterol dalam tubuh sangatlah krusial.

Salah satu cara yang efektif untuk mencapai keseimbangan ini adalah melalui pola makan yang kaya akan lemak sehat dan protein berkualitas, seperti minyak zaitun, alpukat, ikan, dan kacang-kacangan. Dalam beberapa situasi, penggunaan statin atau obat lainnya mungkin diperlukan untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah pembentukan plak yang dapat menyumbat pembuluh darah. Dengan langkah-langkah ini, kesehatan jantung Anda bisa terjaga dengan lebih optimal!

4. Berhenti Merokok

Ilustrasi Rokok. (foto: Pinterest).

Perokok ternyata memiliki risiko terkena stroke iskemik dua hingga empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan non-perokok. Di Amerika Serikat, hampir 15 persen kematian akibat stroke setiap tahun berkaitan langsung dengan kebiasaan merokok. Namun, ada kabar menggembirakan: setelah berhenti merokok, risiko ini akan menurun drastis, dan dalam waktu dua hingga empat tahun, peluang terkena stroke hampir mendekati nol.

Dr. Emily Green, seorang ahli paru, menegaskan bahwa berhenti merokok merupakan salah satu langkah paling efektif untuk mengurangi risiko stroke dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Ini adalah kesempatan emas bagi para perokok untuk mengambil tindakan dan meraih kehidupan yang lebih sehat!

5. Menjaga Berat Badan

Berat Badan. (foto: Pinterest).

Kegemukan dan obesitas bukan hanya masalah penampilan, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan, terutama dalam meningkatkan risiko stroke. Menariknya, seseorang yang memiliki berat badan berlebih berisiko 22 persen lebih tinggi terkena stroke, sedangkan mereka yang mengalami obesitas menghadapi risiko yang bahkan lebih mencengangkan, yaitu 64 persen. Oleh karena itu, penting untuk mengelola berat badan dengan cara yang sehat, seperti rutin berolahraga dan mengurangi asupan kalori.

Bagi sebagian orang, usaha menurunkan berat badan mungkin memerlukan langkah-langkah lebih lanjut, seperti pengobatan atau prosedur medis tertentu. "Menjaga berat badan ideal melalui pola makan yang seimbang dan aktivitas fisik yang cukup adalah strategi jitu untuk mengurangi risiko stroke serta penyakit kronis lainnya," ungkap Dr. John Smith, seorang ahli gizi klinis. Dengan langkah-langkah ini, kita tidak hanya berinvestasi dalam penampilan, tetapi juga dalam kesehatan jangka panjang kita.

6. Bagaimana diabetes meningkatkan risiko stroke?

Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan meningkatkan risiko kondisi seperti hipertensi dan kolesterol tinggi yang memicu stroke.

7. Apa peran kolesterol dalam risiko stroke?

Kolesterol jahat (LDL) dapat menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah, sementara kolesterol baik (HDL) membantu mengurangi risiko ini.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/abh)