Contoh Drama Tragedi Beserta Pengertiannya, Ketahui Pula Jenis Lainnya

Diterbitkan:

Contoh Drama Tragedi Beserta Pengertiannya, Ketahui Pula Jenis Lainnya
Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Kapanlagi.com - Drama mungkin bukan hal asing lagi, terutama bagi pecinta sastra. Wajar pula jika kalian ingin mengembangkan pengetahuan dengan membaca contoh drama tragedi.

Seperti yang diketahui, drama memiliki berbagai jenis. Tak hanya contoh drama tragedi, ada pula drama komedi, melodrama, dan lain sebagainya.

Nah, jika kalian sedang membutuhkan contoh drama tragedi untuk sekadar dibaca atau sebagai referensi, tak ada salahnya untuk menyimak penjelasan di bawah ini.

 

1. Contoh Drama Tragedi

Contoh drama tragedi di bawah ini diambil dari salah satu cerita rakyat yang populer dan berkembang di Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jawa Tengah.

Di sebuah desa yang damai, berdirilah sebuah kerajaan dengan kokoh, yaitu Kerajaan Prambanan yang indah dan megah. Dalam kemewahan dan kemakmuran, didalamnya hiduplah seorang raja yang bijaksana dan berwibawa bernama Prabu Baka, pemimpin Kerajaan Prambanan. Ia juga memiliki seorang putri yang cantik, anggun, dan penyayang bernama Roro Jongrang.

Di wilayah lain, hiduplah Raja Pengging yang kejam, egois, dan sombong. Dia memiliki putra yang sakti mandraguna bernama Bandung Bondowoso. Raja Pengging yang selalu haus akan kekuasaan dan ingin memperluas wilayah kekuasaannya, memutuskan untuk berperang menghancurkan kerajaan Prambanan, untuk membalas apa yang telah diperbuat oleh kerajaan Prambanan.

Adegan 1

(Di Kerajaan Pengging)

Raja Pengging : Raden Bondowoso, putraku kemarilah!

Bondowoso : Iya Gusti, ada apa memanggil saya?

Raja Pengging : Segeralah engkau bersiap-siap. Baru saja prajurit kerajaan memberi kabar bahwa ada warga desa yang dianiyaya oleh prajurit kerajaan Prambanan.

Bondowoso : Apa yang harus saya perbuat wahai Gusti?

Raja Pengging : Sebaiknya kita atur strategi utuk menyerang kerajaan Prambanan terlebih dahulu. Barulah esok kita serang kerajaan itu.

(Keesokan harinya berangkatlah Raja Pengging, Bandung Bondowoso, dan para prajuritnya ke kerajaan prambanan. Saat di depan gerbang Prambanan.)

Bondowoso : Hei Prabu Baka! Keluarlah engkau! Mari kita bertarung. Kita tunjukan siapa yang paling kuat diantara kita.


(Para prajurit kerajaan Prambanan tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Bandung Bondowoso. Mereka pun membalas serangan dari kerajaan Pengging.)

Adegan 2

(Di Kerajaan Prambanan)

Dayang: Baginda, kerajaan kita sedang diserang oleh kerajaan Pengging. Kita kekurangan prajurit, baginda. Prajurit kerajaan banyak yang sudah terbunuh.

Prabu Baka : Baiklah, segera buat pertahanan!
Prabu Baka pun keluar menemui pasukan kerjaan Pengging.

Prabu Baka : Hei kalian! Mau apa tiba-tiba datang dan menyerang kerajaanku?

Raja Pengging : Aku akan menguasai seluruh kerajaanmu! Agar aku menjadi orang terkuat dan terhebat disemua kerajaan! Hahaha

Prabu Baka : Tidak semudah itu! Apabila kau ingin menguasai kerajaanku, langkahi dulu mayatku!

Bondowoso : Aku tidak takut! Akan ku kalahkan kalian semua!

Raja Pengging : Kau benar anakku! Prajurit! SERANG!!!

(Lama terlibat dalam peperangan. Akhirnya pasukan Raja Prabu Baka pun kalah. Dan Prabu Baka pun tewas saat perang. Kerajaan prambanan pun hancur. Dan Raja Pengging beserta pasukannya menempati kerajaan itu.)

(Di Kerajaan Pengging)

Raja Pengging : Akhirnya kita menang!

Bondowoso : Iya ayahku

(Pasukan kerajaan pengging bersenang-senang atas kemenangannya. Tetapi di dalam kerajaan prambanan terdapat Roro Jongrang yang sedang bersedih.)

Adegan 3

(Di Kamar Roro Jongrang)

Roro Jongrang : Apakah benar Ayahanda telah tiada?

Dayang : Iya benar putri, Baginda Raja telah tiada. Ia dibunuh oleh Bandung Bondowoso.

Roro Jongrang : Benarkah?

Dayang : Iya putri, Raja Pengging beserta putranya, Bandung Bondowoso dan pasukannya telah menghabisi kerajaan prambanan yang mulia ini.

Roro Jongrang : Lihat saja pembalasanku nanti! Aku tidak terima!!

Di tengah-tengah percakapan antara Roro Jongrang dan Dayang, tiba-tiba masuklah seorang pemuda.

Bondowoso : Rupanya masih ada orang di dalam sini.

Roro Jongrang : Siapa kau?

Dayang : Dialah Bandung Bondowoso, putri. Dia yang membunuh baginda raja.

Roro Jongrang : Kau sungguh kejam!

Bondowoso : Kau ternyata sangat cantik. Kau pantas untuk jadi permaisuriku. Maukah kau jadi permaisuriku wahai putri?

Tanpa berkata-kata Roro Jongrang langsung meninggalkan Bondowoso karena kekesalannya terhadap Bondowoso yang telah membunuh ayahnya.

Adegan 4

(Di Kamar Roro Jongrang)
Semakin lama Bondowoso tinggal di kerajaan prambanan, ia semakin terpesona dengan kecantikan Roro Jongrang. Tapi disisi lain, Roro Jongrang masih terpukul akan peperangan yang membuat ayahnya meninggal karena terbunuh.

Dayang : Tuan putri,apakah tuang putri masih bersedih?

Roro Jongrang : Tentu dayang. Aku benci sekali dengan Bondowoso yang telah membunuh ayahku.

Dayang : Apakah tuan putri ingin teh hangat? Mungkin dapat sedikit menenangkan tuan putri.

Roro Jongrang : Boleh, aku mau

Dayang : Baiklah, tunggu sebentar tuan putri saya buatkan dulu tehnya

(Dayang pun pergi ke dapur istana untuk membuatkan teh. Ia mengambil cangkir, lalu ia masukan satu sendok teh serbuk daun teh. Ia mengambil air panas lalu ia tuang ke dalam cangkir yang sudah berisi serbuk daun teh. Saat sedang mengaduk teh, Bandung Bondowoso datang menghampiri Roro Jongrang.)

Bondowoso : Wahai Roro Jongrang, mengapa kau hanya sendiri? Dimana dayangmu?

Roro Jongrang : Dia sedang membuatkan teh untukku.

Bondowoso : Tuan putri, kutanya sekali lagi, maukah kau menjadi permaisuriku?

Roro Jongrang : (terdiam)

(Lalu datanglah sang dayang sambil membawa nampan berisi secangkir teh untu Roro Jongrang. Ia memberikan secangkir teh itu kepada Roro Jongrang.)

Roro Jongrang : Dayang.. apa yang haru kulakuan? Aku sudah muak mendengar pertanyaan itu.

Dayang : Tuan putri... kalau boleh saya beri saran, sebaiknya tuan putri memberi syarat yang mustahil ia penuhi, kalau dia gagal dia tidak dapat menikahi tuan putri

Roro Jongrang : Kira-kira apa syarat yang harus saya berikan?

Dayang : Lebih baik ikuti kata hati tuan putri

Bondowoso : Bagaimana putri? Bersediakah kau menjadi permaisuriku?

Roro Jongrang : Baiklah, aku mau. Tapi ada syarat yang harus kau penuhi terlebih dahulu

Bondowoso : Syarat? Apa syaratnya tuan putri?

Roro Jongrang : Kau harus membuatkanku 1000 candi dan 2 buah sumur. Dan itu harus sudah selesai saat matahari terbit.

Bondowoso : Baik, aku terima persyaratanmu itu

Adegan 5

Setelah menyetujui persyaratan yang diberikan oleh Roro Jongrang, Bandung Bondowoso segera menghampiri ayahnya di ruangnya. Sang ayah memiliki kekuatan magis dan dapat memanggil jin. Bondowoso akan meminta bantuan ayahnya untuk memanggil jin-jin agar membantunya memenuhi persyaratan yang diberikan oleh Roro Jongrang.

Bondowoso : Wahai Gusti.. boleh kah saya meminta bantuanmu?

Raja Pengging : Bantuan apa anakku?

Bondowoso : Bisakah gusti memangilkan beberapa jin untukku?

Raja Pengging : Untuk apa jin-jin itu?

Bondowoso : Untuk membantuku membangun 1000 candi dan 2 buah sumur. Aku harus memenuhi persyaratan itu untuk dapat menikahi Roro Jongrang.

Raja Pengging : Baiklah.. akan kupanggilkan untukmu, anakku

Raja Pengging pun melakukan beberapa ritual dan mengucapkan beberapa patah kata untuk memanggil jin-jin.

Jin 1 : Ada apa kau memanggilku?
Bondowoso : Bisakah kau membantuku?

Jin 1 : Kau ingin aku melakukan apa?

Bondowoso : Tolong buatkan 1000 candi dan 2 buah sumur dalam waktu semalam dan harus sudah selesai saat terbitnya matahari

Jin 1 : Baiklah akan kulaksanakan!

Jin itu pun memanggil beberapa temannya lagi untuk membantunya membangun 1000 candi dan 2 buah sumur. Jin-jin itu melakukan pekerjaan dengan sangat cepat. Hingga tengah malam sudah setengah jumlah candi yang sudah selesai. Dayang yang mengetahui pembuatan candi hampir selesai segera melapor kepada Roro Jongrang.

Dayang : Tuan putri.. pembuatan 1000 candi sudah hampir selesai

Roro Jongrang : Apa? Aku harus mencegahnya untuk berhasil menyelesaikannya!

Dayang : Tenang tuan putri.. pasti ada jalan keluarnya

Roro Jongrang : Baiklah dayang, bangunkan dayang-dayang yang lain sebelum fajar. Dan suruh mereka membakar jerami dan menumbuk padi dilesung, serta taburkan bunga-bunga yang harum baunya!

Dayang : Baik tuan putri!

Dayang pun membangunkan dayang-dayang yang lain dan menyuruh mereka membakar jerami dan menumbuk padi dilesung serta menaburkan bunga-bunga yang harum baunya, seperti diperintahkan Roro Jongrang.

Kukuruyuukk kukuruyuukk!!!

Jin 1 : Kawan! Sepertinya matahari sudah mau terbit. Lihatlah para gadis-gadis juga sudah mulai menumbuk padi dilesung. Mari kita pergi!

Jin 2 : Benar, ditambah lagi ayam sudah berkokok. Ayo semuanya kita pergi.

Para jin pun pergi meninggalkan pekerjaan mereka. Candi-candi tinggal sedikit lagi selesai dan sumur juga tinggal sedikit lagi. Roro Jongrang terlihat senang karena rencananya berhasil dan Bandung Bondowoso tidak dapat memenuhi persyaratannya. Dilain pihak, Bandung Bondowoso sangat kecewa karena tidak dapat menjadikan Roro Jongrang sebegai permaisurinya. Tetapi Bondowoso tambah kecewa dan marah setelah mengetahui rencana Roro Jongrang yang sengaja menggagalkan usahanya.

Roro Jongrang : Bagaimana? Apa permintaanku sudah terpenuhi?

Bondowoso : Wahai Roro Jongrang, mengapa kau sangat licik? Kau telah menggagalkan usahaku untuk mewujudkan 1000 candi yang tinggal kurang 1 candi lagi karena kelicikanmu dan dayang-dayangmu! Jadilah kau sebagai arca dalam candi yang ke-1000 dan dayang-dayangmu tidak akan menikah hingga mereka tua!

Akhirnya roro jonggrang pun mencadi arca menggenapi candi yang keseribu atas akibat janji yang di ucapkan dan kelicikan yang dilakukan roro jonggrang.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Pengertian Drama Tragedi

Setelah membaca contoh drama tragedi "Roro Jongrang" di atas, mungkin kalian masih bertanya-tanya tentang pengertian drama tragedi. Drama bisa dipahami sebagai drama yang berakhir dengan kesedihan (sad ending).

Oleh sebab itu, tragedi biasa disebut sebagai drama duka. Dalam tragedi, tokoh utama digambarkan secara baik, tapi mengalami nasib yang buruk sehingga menyebabkan dirinya, keluarga, kerabat, atau sahabatnya mengalami masalah, seperti adanya tragedi kematian dan masalah-masalah lainnya.

Selain drama Roro Jongrang, masih ada contoh drama tragedi lain yang bisa kalian baca. Drama itu antara lain, Romeo dan Juliet karya William Shakespeare, Kapai - Kapai dari Arifin C. Noer, Drama trilogi Sopochles, dan Sampek Engtay karya N. Riantiarno.

 

3. Jenis Drama Lainnya

Selain contoh drama tragedi, masih ada contoh drama jenis lainnya. Agar lebih mengerti, silakan simak penjelasan di bawah ini.

1. Drama Komedi merupakan drama yang berisi kejadian-kejadian yang mungkin dan seakan-akan terjadi. Para tokoh akan mengeluarkan dialog-dialog kocak yang sifatnya menyindir dan biasanya berakhir bahagia.

Kelucuan yang dihasilkan merupakan sejenis humor yang serius, tapi mampu memancing gelak tawa. Contoh drama komedi yang sudah pernah dipentaskan adalah "Orang Kaya Baru".

2. Melodrama adalah drama yang suasananya cenderung sentimentalitas. Berisi cerita yang dapat mendebarkan hati dan mengharukan. Drama jenis ini hampir sama dengan drama tragedi, perbedaannya dapat dilihat dari tokoh utama dan para tokoh yang ikut bernyanyi serta menari mengikuti irama musik.

Pada melodrama, tokoh utama pada akhirnya ikhlas menerima nasib, terkadang mengalami kemenangan setelah melalui berbagai rintangan, dan biasanya berkaitan dengan percintaan. Terkadang, ceritanya terkesan berlebihan dan sulit ditemukan di dunia nyata. Contoh naskah melodrama yang terkenal adalah Opera Primadona karya N. Riantiarno.

3. Farce adalah jenis drama yang cenderung lebih fokus pada alur daripada penokohan karena disesuaikan dengan keadaan penonton secara spontan. Akhirnya, cerita bisa menimbulkan kelucuan seenaknya. Terdapat perbedaan drama farce dengan komedi, yakni pada muatan isi yang lebih ringan, dialog-dialognya juga cenderung kasar atau vulgar. Contoh drama farce bisa dilihat pada pementasan Srimulat.

Nah, KLovers, itulah penjelasan beserta contoh drama tragedi yang bisa kalian pelajari.

(Sumber: indosmartschool.com)

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending