Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Tahukah Anda bahwa kebiasaan makan sehari-hari dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan ginjal kita? Ginjal, sebagai organ vital, memiliki peran penting dalam menyaring racun, menjaga keseimbangan cairan, dan mengatur tekanan darah. Namun, ketika fungsi ginjal terganggu, tubuh kita bisa menghadapi masalah serius yang sulit diatasi.
Pola makan yang kaya akan garam, gula, fosfor, atau protein berlebihan dapat merusak ginjal secara perlahan. Sayangnya, kerusakan ini sering kali tidak menunjukkan gejala di awal, hingga akhirnya berujung pada penyakit ginjal kronis atau bahkan gagal ginjal. Yang lebih mengejutkan, makanan dan minuman yang berpotensi merusak ginjal sering kali dianggap aman karena merupakan bagian dari kebiasaan sehari-hari kita.
Contoh nyata dari ancaman ini adalah soda, daging olahan, dan makanan instan. Pernyataan ini semakin menegaskan pentingnya kewaspadaan dalam memilih asupan harian demi menjaga kesehatan ginjal kita untuk jangka panjang.
Advertisement
Makanan kaleng seperti sup, kacang-kacangan, dan sayuran biasanya mengandung garam dalam jumlah tinggi sebagai pengawet. Kandungan natrium yang berlebihan ini membuat ginjal bekerja lebih keras dan bisa memicu kerusakan jangka panjang.
Sosis, kornet, ham, dan daging asap adalah contoh daging olahan yang tinggi pengawet dan sodium. Selain meningkatkan tekanan darah, bahan tambahan tersebut mempercepat kerusakan jaringan ginjal.
Mi instan, kentang beku, spaghetti instan, dan bubur kemasan biasanya tinggi natrium dan rendah nutrisi. Konsumsi rutin bisa memperparah kerja ginjal karena tingginya kadar garam dan bahan pengawet.
Permen, sereal manis, es krim, dan kue mengandung gula sederhana dalam jumlah besar. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan diabetes, yang merupakan penyebab utama gagal ginjal.
Dark chocolate, keju, dan jeroan mengandung fosfor tinggi. Jika dikonsumsi berlebih, fosfor dapat menumpuk dalam darah dan merusak pembuluh darah serta jaringan ginjal.
Daging merah, unggas, dan telur mengandung protein tinggi. Meski bermanfaat, jika dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan produksi limbah nitrogen yang memperberat kerja ginjal.
Pisang, alpukat, dan tomat mengandung kalium tinggi. Jika ginjal tidak bisa menyaring kalium secara optimal, akan terjadi penumpukan yang berisiko fatal, terutama untuk penderita penyakit ginjal.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Soda seperti cola mengandung tambahan fosfor yang tinggi, antara 50–100 mg per kaleng. Fosfor berlebih sulit dibuang oleh ginjal dan bisa mempercepat kerusakan organ tersebut.
Alkohol bisa merusak ginjal secara tidak langsung dengan menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan tekanan darah. Konsumsi berlebihan juga memicu kerusakan hati, yang berujung pada rusaknya ginjal karena saling terkait.
Teh manis kemasan, minuman energi, dan minuman rasa buah sering kali tinggi gula dan kalori. Gula berlebih meningkatkan risiko diabetes dan obesitas, dua faktor utama penyebab penyakit ginjal.
Selain mengandung gula tinggi, beberapa es teh kemasan juga tinggi oksalat—zat yang bisa membentuk batu ginjal. Konsumsi jangka panjang tanpa kontrol bisa meningkatkan risiko gangguan ginjal.
Susu tinggi lemak dan olahannya seperti milkshake dan keju mengandung kalsium dan fosfor tinggi. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, bisa mempercepat pembentukan batu ginjal dan kerusakan fungsi ginjal.
Advertisement
Setiap orang memiliki reaksi yang unik terhadap makanan dan minuman, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi demi mendapatkan panduan yang tepat sesuai kondisi kesehatan masing-masing.
Pengaruh konsumsi terhadap ginjal pun beragam, dipengaruhi oleh riwayat kesehatan, faktor genetik, dan gaya hidup. Meskipun membatasi asupan makanan dan minuman tertentu tidak menjamin Anda terhindar dari penyakit ginjal, langkah ini merupakan upaya pencegahan yang cerdas.
Mulailah menjaga kesehatan ginjal Anda dengan memperhatikan pola makan; dengan menghindari makanan dan minuman berisiko, Anda bisa menjaga kesehatan ginjal dengan lebih optimal.
Tanda-tanda awal sakit ginjal bisa termasuk pembengkakan di area tubuh, kelelahan, perubahan frekuensi buang air kecil, dan nyeri di area pinggang.
Menjaga kesehatan ginjal bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan sehat, cukup minum air, menghindari garam dan gula berlebih, serta rutin berolahraga.
Tidak semua orang harus menghindari makanan tinggi protein. Namun, bagi mereka yang memiliki masalah ginjal, penting untuk membatasi asupan protein sesuai saran dokter.
Minuman herbal umumnya aman, tetapi beberapa herbal mungkin memiliki efek diuretik atau mempengaruhi fungsi ginjal, jadi sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rmt)
Advertisement
5 Gaya Potong Rambut Butterfly Idaman Banyak Wanita di 2025, Inspirasi Tampil Fresh dan Stylish
Jadi Camilan Kesukaan, Intip Trik Rahasia Goreng Pisang Kipas yang Krispi Kering dan Tidak Berminyak
Tarif Dasar Listrik Terbaru April 2025 Subsidi dan Nonsubsidi yang Penting Diketahui, ini Updatenya
9 Artis Indonesia Yang Punya Hobi Koleksi Mobil Klasik, Ada Andre Taulany Hingga Iqbaal Ramadhan!
Profil Ryan Adriandhy, Sutradara Film JUMBO yang Ternyata Juga Seorang Komika