Erdogan dan Delegasi Luar Negeri Diduga Walk Out Saat Pidato Prabowo, Begini Penjelasan Mayor Teddy
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (credit: Liputan6.com)
Kapanlagi.com - Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 Developing Eight (D-8) yang berlangsung di Kairo, Mesir, sebuah momen mengejutkan terjadi dan langsung menjadi sorotan publik. Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, tiba-tiba meninggalkan ruangan saat Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, tengah menyampaikan pidato. Insiden ini memicu berbagai spekulasi mengenai hubungan antara kedua negara dan alasan di balik keputusan Erdogan tersebut.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, segera memberikan klarifikasi untuk meredakan kebingungan yang berkembang. Ia menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Turki tetap harmonis, bahkan mengungkapkan bahwa Erdogan telah meminta izin kepada Prabowo sebelum meninggalkan ruangan.
Peristiwa ini terjadi dalam sesi khusus yang membahas konflik di Gaza dan Lebanon. Awalnya, Presiden Prabowo dijadwalkan sebagai pembicara pertama, namun ia memberikan kesempatan kepada Erdogan untuk berbicara lebih dulu. Setelah Erdogan pergi, Prabowo melanjutkan pidatonya dengan tenang.
Advertisement
1. Kronologi Kejadian di KTT D-8: Acara Disebut Molor
Pada sesi pertama pleno KTT D-8, suasana sempat terhambat ketika jadwal yang seharusnya rampung pada pukul 12.30 waktu setempat meleset hingga pukul 14.30. Hal ini berimbas pada sesi kedua yang seharusnya dimulai pukul 13.00, baru bisa digelar pada pukul 15.00.
Sebelum sesi kedua dimulai, momen akrab terlihat saat Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan berbagi meja makan siang, duduk bersebelahan. Dalam perbincangan santai itu, Erdogan meminta izin untuk berbicara lebih dulu karena harus meninggalkan acara lebih awal, dan permohonan tersebut pun disetujui. Dengan langkah cepat, Erdogan menjadi pembicara pertama dan menyampaikan permohonan maafnya sebelum meninggalkan ruangan, sementara Presiden Prabowo melanjutkan pidatonya sesuai rencana.
"Ya tidak (walk out) lah. Itu di sesi kedua di KTT D-8 yang merupakan sesi khusus untuk membahas Gaza dan Lebanon. Pak Presiden Prabowo harusnya menjadi pembicara pertama, seperti di sesi satu," tegas Mayor Teddy, mengutip ANTARA.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Meninggalkan Ruangan saat Rapat Adalah Hal Biasa
Sebuah video yang memperlihatkan Presiden Erdogan meninggalkan ruangan saat Prabowo berpidato mendadak viral di media sosial, memicu beragam spekulasi dan interpretasi di kalangan netizen. Beberapa orang melihat tindakan tersebut sebagai sinyal ketidaksepakatan, sementara yang lain berpendapat bahwa ini adalah hal biasa dalam konteks pertemuan internasional.
Mayor Teddy pun menegaskan bahwa keluar-masuk ruangan adalah hal yang wajar bagi para pemimpin dunia yang memiliki agenda pertemuan bilateral yang padat. Di sisi lain, dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan betapa pentingnya solidaritas antar negara Muslim untuk mengatasi konflik internal yang berimbas pada perjuangan Palestina.
3. Hubungan Indonesia-Turki Tetap Harmonis
Meski insiden tersebut memicu beragam spekulasi, ikatan antara Indonesia dan Turki tetap terjaga dalam harmoni. Mayor Teddy mengungkapkan bahwa kedua pemimpin sempat berbincang dalam suasana akrab, bahkan mereka duduk bersebelahan saat menikmati makan siang usai KTT.
Ini menegaskan bahwa tidak ada ketegangan yang muncul akibat insiden tersebut; hanya masalah jadwal yang membuat pemimpin Turki harus meminta izin untuk meninggalkan ruangan lebih awal.
"Sebelum sesi kedua dimulai, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan bahkan sempat makan siang bersama," jelas Teddy.
4. Pentingnya Solidaritas Negara Muslim
Dalam pidatonya yang menggugah semangat, Presiden Prabowo menggarisbawahi bahwa komunitas Muslim sering kali kehilangan kehormatan di mata dunia akibat perpecahan internal. Ia menyerukan semua negara Muslim untuk bersatu padu, mengambil langkah konkret dalam mendukung perjuangan Palestina, serta menyelesaikan konflik yang melanda Lebanon.
Pidato ini merupakan pengingat yang kuat bagi para pemimpin Muslim akan betapa pentingnya persatuan untuk memperkuat posisi mereka di kancah internasional.
5. Apakah Presiden Erdogan benar-benar walk out saat Presiden Prabowo berpidato?
Dalam sebuah klarifikasi yang menarik, Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya mengungkapkan bahwa Presiden Erdogan telah meminta izin sebelumnya untuk meninggalkan ruangan lebih awal akibat jadwalnya yang sangat padat. Dengan demikian, tindakan tersebut bukanlah sebuah walk out yang disengaja, melainkan langkah yang terencana dalam kesibukan yang menyertainya.
6. Apakah insiden ini mempengaruhi hubungan diplomatik antara Indonesia dan Turki?
Hubungan Indonesia dan Turki tetap terjalin dengan harmonis, bak dua sahabat akrab. Setelah Konferensi Tingkat Tinggi, kedua pemimpin negara ini bahkan meluangkan waktu untuk bertemu secara singkat dalam suasana yang penuh keakraban, menegaskan betapa eratnya ikatan antara kedua bangsa.
7. Mengapa Presiden Erdogan meninggalkan ruangan saat sesi kedua KTT D-8?
Presiden Erdogan meminta izin untuk berbicara lebih awal pada sesi kedua, mengingat ia harus meninggalkan lokasi pleno sebelum waktu yang ditentukan, kemungkinan besar karena agenda pertemuan penting lainnya yang menantinya.
8. Apa yang menjadi fokus pidato Presiden Prabowo dalam sesi tersebut?
Presiden Prabowo menegaskan betapa krusialnya solidaritas antarnegara Muslim dalam menghadapi konflik internal yang berpotensi mengganggu perjuangan Palestina dan Lebanon.
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
(kpl/srr)
Advertisement
