Erick Thohir Ancam Mundur dari Ketua PSSI, Ini Alasan di Baliknya

Erick Thohir Ancam Mundur dari Ketua PSSI, Ini Alasan di Baliknya
Erick Thohir (Credit: Instagram @erickthohir)

Kapanlagi.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membuat pernyataan mengejutkan setelah Timnas Indonesia menelan kekalahan telak 0-4 dari Jepang. Dalam suasana penuh kekecewaan di ruang ganti, Erick, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, mengancam akan mundur dari posisinya jika pelatih dan pemain tidak menunjukkan komitmen terhadap proyek besar yang sedang digagas untuk Timnas.

Pernyataan tegas ini disampaikan Erick setelah pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Jumat (15/11/2024). Meskipun merasakan getirnya hasil buruk, ia tetap berusaha menunjukkan optimisme akan masa depan Timnas Indonesia, terutama dalam upaya mereka menuju Piala Dunia 2026.

Ancaman mundur ini bukan sekadar wacana. Erick menegaskan pentingnya dukungan penuh dari semua elemen Timnas, termasuk pelatih dan pemain, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika rasa percaya diri itu mulai pudar, ia tidak ragu untuk melepaskan jabatannya.

Berikut adalah fakta-fakta menarik terkait pernyataan Erick Thohir, dirangkum dari berbagai sumber oleh Kapanlagi.com, Senin (18/11).

1. Alasan Erick Thohir Ancam Mundur sebagai Ketua PSSI

Erick Thohir merasakan kekecewaan yang mendalam setelah Timnas Indonesia mengalami kekalahan menyakitkan 0-4 dari Jepang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kekalahan ini menjadi momen penting bagi Erick untuk menegaskan posisinya sebagai Ketua Umum PSSI.

Dalam suasana emosional di ruang ganti, ia menantang para pemain dan pelatih, "Apakah kita percaya pada proyek besar ini? Jika tidak, saya siap mundur!"

Dengan tegas, Erick menegaskan bahwa keberadaannya di pucuk pimpinan bukan sekadar jabatan, melainkan sebuah tanggung jawab besar yang harus didukung sepenuhnya oleh semua pihak. Jika dukungan itu hilang, ia merasa tidak ada alasan untuk tetap bertahan.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Kekalahan Telak dari Jepang yang Menjadi Pemicu

Timnas Indonesia mengalami momen yang cukup menyakitkan setelah dihantam Jepang dengan skor telak 0-4 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, dalam laga Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Kekalahan ini jelas mengecewakan para pendukung setia Skuad Garuda dan menjadi salah satu faktor yang membuat Erick Thohir mempertimbangkan untuk mundur dari jabatannya.

"Setelah pertandingan, saya bertemu media dan apa yang saya sampaikan kepada mereka adalah tanggung jawab saya," ujar Erick, menegaskan komitmennya sebagai pemimpin.

Di sisi lain, Jepang menunjukkan permainan yang sangat dominan, sementara Indonesia tampak kesulitan untuk tampil maksimal. Hasil ini semakin menegaskan perlunya evaluasi mendalam dan introspeksi di dalam tubuh Timnas, baik dari pelatih maupun pemain, demi kebangkitan di masa depan.

3. Erick Thohir Tantang Pelatih dan Pemain

Setelah kekalahan pahit dari Jepang, Erick Thohir tidak tinggal diam. Ia langsung menantang para pemain dan pelatih untuk membuktikan komitmen mereka terhadap visi besar yang sedang digagasnya.

Dalam suasana yang penuh ketegangan, Erick dengan tegas mempertanyakan keyakinan tim terhadap rencana yang ia usung sebagai Ketua Umum PSSI.

"Apakah kalian masih percaya dengan proyek ini? Apakah kalian masih percaya kepada saya sebagai pemimpin kalian?" ujarnya, menuntut kejelasan. Ia menekankan bahwa kesuksesan proyek ini sangat bergantung pada dukungan semua pihak.

Tanpa kepercayaan yang kuat, Erick bahkan tidak segan untuk mundur dari posisinya. Ia mengharapkan adanya refleksi mendalam dari seluruh tim, bukan sekadar kritik, tetapi sebuah langkah kolaboratif untuk memperbaiki diri demi mencapai cita-cita besar yang telah ditetapkan.

4. Fokus pada Kualifikasi Piala Dunia 2026

Meski harus menelan kekalahan telak, Erick Thohir tetap menebar semangat optimisme bagi Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia menekankan bahwa peluang untuk melaju masih terbuka, terutama melalui jalur putaran keempat yang masih lebar.

"Perjalanan kita belum berakhir, jadi fokuslah untuk mencapai target jangka panjang," ungkap Erick, mengajak para pemain untuk tetap percaya pada proyek ini. Dengan semangat yang membara, ia berharap tim dapat bangkit dan menunjukkan performa terbaik di laga-laga mendatang.

5. Persiapan Menghadapi Arab Saudi

Timnas Indonesia siap mengukir sejarah baru saat berhadapan dengan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 19 November 2024. Setelah mengalami kekalahan dari Jepang, harapan besar kini tertumpu pada momen kebangkitan yang dinantikan oleh Erick Thohir.

Ia menyerukan kepada seluruh pemain dan pelatih untuk merenungkan kekurangan dan tampil lebih gemilang di laga mendatang. Dengan menekankan pentingnya persiapan yang matang dan mental yang kokoh, Erick percaya bahwa ini adalah ujian krusial bagi tim, sekaligus kesempatan bagi para pemain untuk membuktikan komitmen mereka dalam proyek besar yang sedang digagas.

6. Kenapa Erick Thohir ancam mundur dari Ketua PSSI?

Erick Thohir mengungkapkan ketidakpuasannya dengan tegas, menyatakan bahwa jika para pemain dan pelatih tidak memiliki keyakinan terhadap proyek ambisius yang tengah digelutinya, maka keberadaannya sebagai Ketua Umum PSSI akan sia-sia.

Dalam nada yang menggugah, ia menegaskan bahwa komitmen dan kepercayaan adalah kunci untuk mewujudkan visi besar ini, dan tanpa itu, ia tidak ragu untuk mempertimbangkan langkah mundur.

7. Apa penyebab kekalahan telak Timnas Indonesia dari Jepang?

Timnas Indonesia harus menelan pil pahit setelah mengalami kekalahan telak di tangan Jepang, yang menunjukkan permainan dominan dan tak terbendung.

Sayangnya, skuad Garuda tidak mampu tampil maksimal, terjebak dalam kelemahan strategi dan eksekusi yang membuat mereka kesulitan di lapangan.

8. Apakah Timnas Indonesia masih punya peluang lolos ke Piala Dunia 2026?

Meskipun harus menelan pil pahit setelah kalah dari Jepang, Timnas Indonesia masih memiliki harapan yang membara untuk melanjutkan perjuangan mereka, berkat kesempatan yang terbuka di putaran keempat kualifikasi.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending