Gemuruh Isak Tangis Suporter Lepas Kepergian Sang Legenda, Choirul Huda

Penulis: Tyssa Madelina

Diterbitkan:

Gemuruh Isak Tangis Suporter Lepas Kepergian Sang Legenda, Choirul Huda Choirul Huda © Instagram - Bola.net

Kapanlagi.com - Kepergian kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, seolah meninggalkan duka mendalam bagi rekan sejawat, suporter bahkan keluarganya. Dikenal sebagai pemain senior di Laskar Joko Tingkir, sebutan lain Persela Lamongan, ia harus menghembuskan nafas terakhirnya di usia 38 tahun.

Choirul Huda, the smiling Goalkeeper, begitu para La Mania, suporter Persela menjulukinya. Kepergiannya memang tak terduga, Huda meninggal saat membela timnya dalam laga Liga 1 kontra Semen Padang di Stadion Surajaya. Dalam pertandingan yang dimulai pukul 15.00 tersebut, pria kelahiran 2 Juni 1979 itu masih sempat merayakan gol pertama bersama rekan-rekannya di menit kedua pertandingan. Namun sayang, kejadian menggembirakan tersebut tak berlangsung lama.

Dilansir dari Merdeka, saat sang kapten berusaha mengamankan gawang dari Marcel Sacramento di menit ke-44, bencana justru datang. Ketika ia bermaksud menjemput bola saat terjadi serangan dari lawan, tak disangka ia mengalami benturan hebat dengan rekannya sendiri, Ramon Rodriguez. Sempat sadarkan diri, Huda terlihat kesakitan sembari memegangi kepalanya.

Aksi Choirul Huda dalam membela Persela akan terus dikenang untuk selamanya, Selamat jalan Kapten! © Instagram - Istimewa

Tim medis pun bertindak cepat untuk memberikan penanganan di tengah lapangan. Tak kunjung menunjukkan tanda membaik, Huda pun dilarikan ke RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Namun, akibat cedera hebat di dada sebelah kirinya, nyawa Kapten yang membela Persela sejak tahun 1999 tersebut tak dapat diselamatkan.

Pertandingan antara Persela dan Semen Padang selesai pada pukul sekitar 17.00 WIB dimana pertandingan tersebut akhirnya ditutup dengan kemenangan Persela Lamongan 2-0. Namun kemenangan tersebut seolah tak berarti lagi, mengingat laga tersebut mengorbankan satu nyawa, yakni sang legenda, Choirul Huda. Para penggawa Joko Tingkir di Stadion tak dapat lagi menyembunyikan kesedihan mereka. Isak tangis mewarnai gemuruh stadion, "Huda! Huda!" begitu teriakan mereka seolah berusaha melepas kepergian sang kapten kesayangan.

Usai pertandingan, mereka pun bertandang ke rumah sakit untuk mengantar jenazah Choirul Huda ke rumah duka. Karirnya mungkin berhenti sampai disini, namun kesetiaannya membela Persela hingga titik darah penghabisan akan dikenang untuk selamanya. Selamat jalan Kapten Legenda, Choirul Huda. Semoga kau tetap tersenyum di atas sana.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/tmd)

Rekomendasi
Trending